senyum risa.

0
0
Deskripsi

“Jangan minta maaf,” keluh Nada. “Kenapa kamu harus minta maaf? Semua itu bukan salahmu.”

Mereka tidak putus. Nada tidak menjauhinya. Malah sekarang mata Nada selalu mengikuti Risa. Selalu mengawasinya.

Mereka belajar pelan-pelan. Sentuhan-sentuhan kecil. Supaya Risa bisa belajar menjadi normal. Belajar mencintai. Belajar memaafkan masa lalu yang jika terus-terusan dipelihara, hanya akan membuatnya semakin menderita.

“Nyalakan lampunya,” pinta Risa.

“Aku ingin melihat kamu.”

Risa mempertemukan kening mereka.

“Aku ingin mengingat sore ini selamanya.”

“Jangan minta maaf,” keluh Nada. “Kenapa kamu harus minta maaf? Semua itu bukan salahmu.”

Mereka tidak putus. Nada tidak menjauhinya. Malah sekarang mata Nada selalu mengikuti Risa. Selalu mengawasinya.

Mereka belajar pelan-pelan. Sentuhan-sentuhan kecil. Supaya Risa bisa belajar menjadi normal. Belajar mencintai. Belajar memaafkan masa lalu yang jika terus-terusan dipelihara, hanya akan membuatnya semakin menderita.

“Nyalakan lampunya,” pinta Risa.

“Aku ingin melihat kamu.”

Risa mempertemukan kening mereka.

“Aku ingin mengingat sore ini selamanya.”

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya medali emas untuk angklung.
0
0
Nada memiliki seorang adik perempuan bernama Angklung. Sejak kecil Angklung memiliki tubuh yang lemah. Nafsu makannya selalu buruk. Badannya kurus dan sering sakit-sakitan. Kepanasan atau kehujanan sedikit langsung tumbang. Demam, anemia, flu, you name it. Nada tidak boleh pulang ke rumah, bertemu Angklung, dan memberitahu adiknya kalau dia kalah. Kalau Angklung bisa jadi rangking satu pararel padahal tubuhnya lemah dan ringkih, maka Nada tidak punya alasan untuk tidak menjadi pemenang. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan