Hilangnya Keperjakaanku - Part 3

2
0
Deskripsi

Aku bisa merasakan tidak hanya pantatku yang dibelai oleh tangan budi, aku merasa nafanya pun kini ada di belahan pantatku. wajahnya semakin mendekati pantatku dan tidak lama budi mulai menjilati pantatku yang sintal


 

"Aaaaahhhhhhhhhh" aku mengerang


 

lidahnya yang basah dan hangat mulai menyesuri pantatku, di mulai dari pinggang sampai kebawah pantatku dia jilat semua. aku tidak bisa menahan kenikmatan yang diberikan lidahnya yang basah di kulit pantatku.


 

"Aahhh Buuuuddddiiiiiii" aku mengerang sambil...

sekarang lidah budi mulai menuju ke belahan pantatku, dijilatnya belahan pantatku dari atas sampai bawah. setelah budi puas dengan jilatan di belahan pantatku, dia mulai merojok lubang pantatku dengan lidahnya yang basah.


 

sungguh aku belum pernah merasakan sensasi nikmat seperti ini sebelumnya.

"ouuughhhhhh" aku bisa merasakan benda asing itu sedang ngejelajahi setiap bagian didalam tubuhku


 

puas bermain dengan lidahnya sampai basah di dalam lubangku, budi pun mulai memasukan satu jarinya. aku pun membuka mataku dan menoleh ke belakang untuk melihat apa yang budi sedang lakukan


 

budi perlahan tapi pasti mulai memasukan jari tengahnya kedalam lubang ku, ingin sekali aku menjerit karena sensasi baru ini tapi aku tahan mulutku dengan tangaku sendiri agar tidak mengeluarkan suara.


 

"Mmmpppphhhhhhh" gumanku saat aku merasakan jari tengah budi sudah masuk seutuhnya


 

awalnya budi mendiamkan jari tengahnya didalam lubang ku sambil lidahnya menciumi dan menjilati pantatku, setelah beberapa menit dia pun mulai maju mundurkan jarinya itu didalam lubang ku. gerakan maju mundurnya pelan sekali sampai aku bisa merasakan dinding anusku mulai beradaptasi.


 

aku hanya bisa berusaha untuk diam dan pasrah dengan perbuatan budi padaku, selama proses penetrasi jarinya ke dalam lubangku aku beberapa kali mengerang. aku bisa merasakan jari budi terus menekan dinding anusku di bagian bawah, entah apa yang dia cari sampai akhirnya budi pun bangkit dari posisi jongkok dan berdiri menghimpit bagian belakang tubuhku


 

budi mendesah dan menjilat bagian dalam kupingku, aku menggil dibuatnya


 

jilatannya semakin intens dan sesekali tangan kirinya yang sedang bebas itu menggerangi tubuh depanku, entah itu penisku dadaku dan mulutku


 

sedangkan tangan kanan budi khusunya jari tengahnya itu masih bergerak maju mundur di dalam anusku


 

cukup lama kami melakukan ini sampai aku berkeringat karena permainan tangan dan lidahnya di tubuhku, sesekali budi menarik pipiku untuk melihat ke belakang untuk berciuman. aku bisa merasakan budi membuat banyak cupang dileherku.


 

setelah puas dengan menciumi belakang tubuhku, budi pun mendekat ke tengaku dan mulai berbisik


 

"pak saya masukin satu lagi yah jarinya?" tanya budi padaku


 

"gila satu jari saja bisa buat aku tidak kuat apalagi ditammbah satu jari lagi" pikirku sambil membuka mataku dan ingin menjawab tidak


 

tapi aku bisa merasakan jari telunjuk budi sudah mau masuk kedalam lubang anusku, perahan tapi pasti jari itu masuk menembus rapatnya lubangku untuk menyusul jari tengahnya yang sudah ada di dalam sana


 

aku melenguh sejadi jadinya, aku mendesah dengan liar.


 

tubuhku mengejang, tanganku yang bertumpu pada dindingpun bergetar


 

"aaahhhhhhhh aaaaaaahhhhhhhh aaaaaahhhhhhh bbuuudddi" erangku sambil memangil budi


 

"eeeeennnnnaaaakkkkkk bbbuuuudddiiii" aku tidak sadar dengan ucapanku ini


 

seperti mendapatkak persetujuanku, budi pun memaju mundurkan kedua jarinya dengan gerakan  tempo yang lumayan cepat


 

masih gerakan maju mundur dan menekan bagian bawah anusku, aku tidak tau apa yang di cari sebenarnya


 

sedangkan tangan kananya sedang mengocok penisku


 

sampai tidak lama setelah itu aku merasakan sesuatu tersentuh dalam dalam anusku, aku pun mendesah hebat


 

"aahhhhhhh budi apa aaahhhh yang kamu ahhhhhh lakukan itu" tanyaku sambil menengok padanya dan mendesah


 

"ini namanya prostat pak" jawab budi sambil tersenyum


 

aku belum pernah merasakan ini sebelumnya ada rasa aneh tapi juga nikmat, susah sekali dijelaskan dengan kata kata


 

budi terus menekan titik itu tanpa berhenti, karena  diserang terus menerus aku merasakan ingin buang air kecil


 

"buddddd tolongggg stopppp sebentarrr sepertinyaaa sssaaayaaaa innginnnn buuanggg aiiiirrr keecillll ahhhhh" pintaku pada budi


 

budi tidak merespon dan malah menaikan kecepatan tangannya di dalam anusku dan menghentikan permainan tangannya yang satu lagi di penisku


 

aku sudah tidak kuat lagi ingin segera buang air kecil


 

"buuudddddd ttttoollllloong hheennnttiikkkkann" pintaku lagi


 

"keluarin aja pak, toh kita kan memang lagi di toilet" jawab budi


 

"ah sudahlah aku keluarkan saja sekarang" pikirku karena saking sudah tidak kuatnya


 

"ahhhhhhhhh ahhhhh ahhhhh ahhhh ahhh ahhhhh ahhhh" aku mendesah sejadi jadinya merasa air kecing ku sudah naik dari biji zakar sampai aku bisa merasakan air itu sudah naik ke kepala penisku


 

"oughhhh oughhhh oughhhhh keluarrrr budddddddd"


 

dan tidak lama keluar lah air itu


 

Croott Crooottt Croottttt Crooootttt Croooott


 

penisku terus mengeluarkan air mani berkali kali sampai 6 kali semburan


 

aneh pikir ku harusnya yang keluar itu air kencing kok malah air mani yang keluar, padahal penisku sudah tidak di kocok budi.


 

masih dalam keadaan nahas yang memburu, aku lihat budi berdiri dan mengambil sesuatu dalam tasnya, benda tumpul itu berearna hitam aku cukup asing dengan benda itu.


 

budi pun mendekati tubuhku yang masih telanjang dan tersenyum dengan senyuman yang aneh


 

"gimana pak enak kan ?" tanya budi


 

aku tidak menjawab pertanyaannya itu


 

"pak saya ada hadiah buat bapak karena sudah mau menuruti keinginan saya" sambil menyodorka  benda aneh yang aku lihat tadi


 

"apa ini? tanya ku


 

"ini hadiah buat bapak, tolong di pakai yah pak" jawab budi


 

"iya akan saya pakai, tapi apa ini?" tanyaku lagi


 

"ini namanya prostate message pak" jawab lagi budi


 

"gimana cara pakainya ini ?" tanyaku penasaran sambil memegang benda itu


 

"gampang kok pak, sini aku pakaikan" jawab lagi budi sambil mengambil benda aneh itu


 

dia ambil spermaku yang masih ada didinding toilet dan membalurkan ke benda aneh itu


 

"nungging dong pak" pinta budi padaku


 

aku pun menurut


 

aku merasakan benda aneh itu mulai masuk kedalam anusku


 

"aappaaa iniiiii ahhhhhhhhh" tanya ku sambil mendesah


 

budi tidak memperdulikan ku dan terus memasukannya semakin dalam sampai semuanya masuk kedalam anusku


 

aku bisa merasakan benda asing itu menelusuri bagian dalam anusku, ada rasa mengganjal dan penuh di dalam anusku


 

"sudah pak nih pak" ucap budi padaku sambil menepuk pantatku beberapa kali


 

aku menggil dibuatnya


 

"tolong dipakai yah pak sampai besok, pokoknya jangan di buka kecuali saya yang buka. mengerti ?" ucap budi lagi padaku


 

"apa yang kamu lakukan?tanyaku


 

"tenang pak saya gak akan berhubungan sex dengan bapak sampai besok jadi tolong dipakai yah pak prostate message nya biar besok saya bisa menyetubuhi tubuh bapak ini" kedip budi sambil kembali menepuk pantatku


 

budi mengambilnya celana dalam istriku yang ada dilantai dan memakainya kepadaku seperti memakaikan CD ke anak kecil


 

"oh iya pak celana dalamnya juga jangan dibuka yah sampai besok" pinta budi lagi padaku


 

apa yang sebenarnya anak ini ingin kan padaku.

Bersambung…..

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Setelah Kejadian di toilet - Part 4
2
0
Setelah Budi pergi meninggalkan aku sendiri di toilet, aku pun buru buru memakai kembali celana ku dan celana dalam istriku yang sebelumnya aku pakai. Jam masih menunjukan jam 7.00 buru buru aku keluar dari toilet sebelum ada siswa atau pun guru yang melihatku.Sepanjang aku berjalan, aku merasa tidak nyaman di bagian anusku. Ada perasaan mengganjal dan tidak nyaman dengan benda yang lebih mirip bentuknya dengan penis itu, tapi paksakan saja toh hari ini jadwal aku mengajar tidak terlalu banyak dan aku akan duduk saja hari ini tidak akan berkeliling kelas jugaSaat di ruang guru aku memperhatikan guru guru sudah berdatangan dan sedang berbincang satu sama lain, aku pun duduk kemeja ku dan mempersiapkan materi untuk di ajarkan hari ini. Aku harap guru guru tidak ada yang menyadari apa yang aku kenakan hari iniSaat aku duduk , entah kenapa benda yang mirip penis itu seperti menubruk prostatku dengan sangat kuat. Sontak aku tersentak dan berkata “aduh”.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan