
Yipiiiii! Akhirnya cerita ini beneran tamat, ya. Ini bab terakhir dan aku nggak tahu apakah kalian mau extra part atau nggak. Sebenarnya nggak pake extra part juga nggak ada masalah. Tapi kalo ada, akan aku buatkan tapi nggak masuk ke harga paket. Kenapa? Karena harga paket hitungannya udah aku kurangi dari harga yang beli satuan. Jadi, kalo banyak yang mau extra part akan aku buatkan dengan harga satuan. Nggak akan mahal-mahal, kok. Kan, sesuai sama jumlah kata aja.
Komen, ya, kalo kalian bener-bener...
KATA CINTA YANG SIA-SIA
333
38
15
Selesai
Ini kisah yang dipenuhi dengan kesalahpahaman atau ... kebodohan. Kata cinta yang selama ini Octavian Bellamy tunggu nyatanya hal sia-sia yang seharusnya dia duga sejak awal. Tak mungkin Arthur Ronan mendekatinya seperti yang diharapkan sejak duduk di bangku kuliah. Pria itu sudah mengalami banyak perkembangan dan Tavi tak banyak berubah. Jika ada yang pria itu inginkan, itu sudah pasti bukan Tavi.Bodohnya Tavi, dia terlalu percaya diri bahwa seluruh kesediaan pria itu banyak menghabiskan waktu dengannya adalah karena rasa cinta yang terbentuk diantara mereka. Lalu, kecewa akhirnya datang menyapa Tavi."Tavi, kenalin ini Arthur senior yang pernah gue ceritain."Jelas sudah, pria yang dengan gugup menatap Tavi adalah pria yang membuatnya merasa sangat bodoh selama menghabiskan waktu dua tahun berbagi segalanya.
2,700 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Kata Cinta Yang Sia-Sia
Selanjutnya
PERTAMA : YANG KEMBALI
39
0
Ada tiga sayatan yang melukai hati Nayana. Satu diantaranya adalah sayatan fisik, terlihat dan membekas di perut bawahnya. Setiap kali merabanya, dia merasakan sensasi ngilunya. Lalu, dia baru menyadari bahwa ketika mendapati hasil pengorbanannya malah akrab dengan Patra … sayatan lain malah mengupas dadanya. Dan satu lagi sayatan yang tidak kuat untuk Nayana sebutkan, tapi selalu hadir di ingatan. Mencabik-cabik dirinya hingga tak kuat bernapas.“Kamu tumben ke sini, Ay? Aku masih ada latihan—”“Aku telat.”“Hah? Telat kelas siapa sampe panik gini, Ay?”Nayana tidak bisa menyembunyikan kepanikannya sama sekali. Dia sedang dalam masalah besar dan sekarang mereka ada di area kampus yang tentu saja masih banyak mahasiswa lalu lalang di sekitarnya.“Ay? Kamu kenapa?”“Pra, aku telat haid. Dua bulan. Aku takut, Pra!”
Wajah Prata pias seketika. Lelaki itu tak bisa berkutik untuk sesaat, menambah rasa panik Nayana.“Pra, jangan diem aja! Ngomong sesuatu. Aku takut, Pra. Aku bingung!”
Prata memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian memberikan kalimat penenang untuk kekasihnya.“Kamu tenang dulu, Ay. Jangan terlalu panik gini. Kalo kamu terlalu panik, bakal banyak yang curiga. Kamu sekarang balik ke kosan dulu, aku ke sana habis latihan. Aku akan beliin alat tesnya, kita pastiin berdua nanti, ya.”Pastiin berdua? Ketika Nayana mengingatnya kembali, itu menjadi salah satu kalimat yang lucu. Dulu dia begitu naif dan tertipu dengan kalimat yang Patra sampaikan. Kepercayaannya pada lelaki itu sangat tinggi hingga lupa bahwa ada banyak hal negatif yang sebenarnya dilakukan oleh Patra.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan