SEPULUH : KALI DARI USIA KITA (part 2)

11
6
Terkunci
Deskripsi

Yipiiiii! Akhirnya cerita ini beneran tamat, ya. Ini bab terakhir dan aku nggak tahu apakah kalian mau extra part atau nggak. Sebenarnya nggak pake extra part juga nggak ada masalah. Tapi kalo ada, akan aku buatkan tapi nggak masuk ke harga paket. Kenapa? Karena harga paket hitungannya udah aku kurangi dari harga yang beli satuan. Jadi, kalo banyak yang mau extra part akan aku buatkan dengan harga satuan. Nggak akan mahal-mahal, kok. Kan, sesuai sama jumlah kata aja. 

Komen, ya, kalo kalian bener-bener...

2,700 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
14 konten
Akses seumur hidup
500
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya PERTAMA : YANG KEMBALI
39
0
Ada tiga sayatan yang melukai hati Nayana. Satu diantaranya adalah sayatan fisik, terlihat dan membekas di perut bawahnya. Setiap kali merabanya, dia merasakan sensasi ngilunya. Lalu, dia baru menyadari bahwa ketika mendapati hasil pengorbanannya malah akrab dengan Patra … sayatan lain malah mengupas dadanya. Dan satu lagi sayatan yang tidak kuat untuk Nayana sebutkan, tapi selalu hadir di ingatan. Mencabik-cabik dirinya hingga tak kuat bernapas.“Kamu tumben ke sini, Ay? Aku masih ada latihan—”“Aku telat.”“Hah? Telat kelas siapa sampe panik gini, Ay?”Nayana tidak bisa menyembunyikan kepanikannya sama sekali. Dia sedang dalam masalah besar dan sekarang mereka ada di area kampus yang tentu saja masih banyak mahasiswa lalu lalang di sekitarnya.“Ay? Kamu kenapa?”“Pra, aku telat haid. Dua bulan. Aku takut, Pra!” Wajah Prata pias seketika. Lelaki itu tak bisa berkutik untuk sesaat, menambah rasa panik Nayana.“Pra, jangan diem aja! Ngomong sesuatu. Aku takut, Pra. Aku bingung!” Prata memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian memberikan kalimat penenang untuk kekasihnya.“Kamu tenang dulu, Ay. Jangan terlalu panik gini. Kalo kamu terlalu panik, bakal banyak yang curiga. Kamu sekarang balik ke kosan dulu, aku ke sana habis latihan. Aku akan beliin alat tesnya, kita pastiin berdua nanti, ya.”Pastiin berdua? Ketika Nayana mengingatnya kembali, itu menjadi salah satu kalimat yang lucu. Dulu dia begitu naif dan tertipu dengan kalimat yang Patra sampaikan. Kepercayaannya pada lelaki itu sangat tinggi hingga lupa bahwa ada banyak hal negatif yang sebenarnya dilakukan oleh Patra.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan