
“Ayo check in kamar baru. Biar aja Karen sendirian di kamar kalian.” Zane memberi ide dalam perjalanan kembali ke hotel. Wajah dan nadanya hampir datar, seolah-olah sedang mengajak mampir ke Alfamart, bukan menginap di kamar hotel berdua.
Setting: Zaman masih pacaran dan kerja di Relevent.
2,472 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
kali ketiga
10
6
Berdecak karena tawarannya tadi cuma basa-basi, terpaksa Ehsan menahan pantat Andrea yang segera saja melingkarkan kaki ke pinggangnya.“You wear nothing underneath. Awas aja bikin kemeja gue becek.” Ehsan mengancam.“Aku nggak becek.” Andrea meyakinkan.Tertawa sebal, Ehsan menampar bongkahan pantat di tangannya.Gemes iya. Sebel iya. Heran juga iya.Bisa-bisanya ada cewek yang begitu santainya nemplok-nemplok nggak pakai baju begini.Ah, ini mah lebih jablay dari Sabrina.Sabrina palingan nyender-nyender sambil minta dipijit. Masih berpakaian sopan. Eh, nggak tau juga sih. Itu kan kalau ke dia dan yang lain. Kalau ke si Onta, hanya mereka berdua beserta setan-setan penghuni apart Onta yang tau.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
