
Acara demi acara berlangsung dan akhirnya tiba acara makan. Aku mengambil makananku dan mencari tempat yang nyaman untuk menikmatinya. Di sebuah meja agak di sudut, terlihat seorang teman duduk sendirian.
"Bener kamu belum punya pacar?" tanyanya menyelidik.
"Bener. Apa untungnya aku bohong padamu".
"Laki-laki biasanya begitu. Katanya belum punya pacar, ternyata anaknya sudah lima".
"Bener kok. Masih bujangan tulen".
"Apanya yang bujangan. Kupingmu?!!" katanya terkekeh dan mencibirkan bibirnya.
Topik obrolan...
5,602 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita 18+Cerita CintaCerita DewasaCerita RomantisCintaDramaPerselingkuhanPetualanganRomantis
Selanjutnya
Gairah Sang Tante Part 1 - 3 (TamaT)
4
0
Kurang dari sejam kami selesai makan, tante Mala memberi isyarat padaku agar segera pergi untuk melanjutkan perjalanan setelah selesai membayar. Aku mengikutinya melangkah, namun aku agak kaget kupikir beliau akan menuju mobil untuk kami segera melanjutkan perjalanan menuju pulang, namun beliau malah melangkah kedalam gedung hotel disebelah, beliau memberi isyarat kepadaku untuk mengikutinya. Aku hanya memandangnya dan tanpa banyak bertanya aku bergerak mengikutinya.
“Fan, Tante agak pening nih, mungkin lebih baik kita menginap disini, besok aja kita melanjutkan perjalanan, kalo dipaksakan tante bisa sakit nih”, katanya kepadaku seolah ingin meyakinkanku. Aku hanya mengiyakannya, dan seakan bahwa ini tidak masalah buatku.
Setelah cekin dilobby, aku mengikutinya masuk kamar, jam menunjukkan kurang dari pukul 9 malam. Entah karena aku juga capek, letih atau apa, menyimpan tas yang kuambil tadi sebelum dimobil kami masuk, melemparkannya dan merebahkan diriku di ranjang, duh, pegel bener. Mengingat kejadian hari ini memang cukup membuatku letih, ada tambahan tenaga setelah makan tadi, namun aktivitas hari ini cukup membuatku menguras tenaga, kulihat tante mala, merebahkan dirinya di bangku yang tersedia dalam kamar, menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata.Entah apa yang akan dilakukannya, yang jelas saat ini aku hanya fokus pada rasa pusing yang melandaku, tapi ada rasa aneh melanda, aku berusaha membuka mataku yang semakin berat, berusaha melihat apa yang terjadi.
Tiba-tiba kurasakan celana pendekku seperti ada yang menarik, memelorotkannya kebawah, mengeluarkannya dari kakiku, entahlah sepertinya aku tak kuasa untuk menahannya, seperti membiarkannya terjadi, serta menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.Tiba-tiba terhenyak aku ketika kurasakan rasa nikmat yang sangat…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan