
PERHATIAN: Cerita ini mengandung konten dewasa (18+)
Tatapan Sinta semakin sayu mendapati dirinya dipeluk Dicky sambil dimesrai begitu. Lalu bibir Dicky turun ke dagu Sinta, menciumi lehernya. Kami dengar desahan Sinta keluar dari bibirnya yang separuh terbuka. Lalu ia dengan masih berada pada pelukan Dicky di pinggangnya, mengarahkan ciuman pada bibir Dicky.
Mereka berpagutan sambil berpelukan erat, kedua tangan Dicky melingkari pinggul Sinta, sedangkan kedua tangan Sinta memeluk leher Dicky. Permainan...
3,850 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita 18+Cerita CintaCerita DewasaCerita RomantisCintaDramaPerselingkuhanPetualanganRomantis
Selanjutnya
Mereka Bilang Aku, Cantik! Part 1 - 3 (TamaT)
3
0
PERHATIAN: Cerita ini mengandung konten dewasa (18+)Mentari pagi menyusup melalui celah jendela kamarku. Aku terbangun menahan silau. Segera kusambar Android terbaruku. Ya ampun, aku kesiangan. Tergopoh-gopoh, Neneng, pembantuku yang paling muda mempersiapkan sarapanku.“Tapi nona, mas Benny belum bangun,”
“Hah sesiang ini dia belum bangun? Manajer macam apa dia! Aku nggak mau tahu, pokoknya nggak ada yang boleh menganggu acara berenangku, guyur dia sampai bangun kalau perlu!”
Secepat kilat Neneng berlari ke lantai dua tempat dimana Benny memuaskan mimpinya.“Hari ini, lu ada jumpa fans di Mall Indonesia,” Benny sibuk mengatur schedule-ku. Aku sibuk dengan korset yang makin hari makin susah aja nempel di pinggang.
“Habis itu ada fashion show, ketemu produser film, dan…”
“Wait! Produser film?” tanyaku kaget bercampur senang. Lipstick merah menyalaku masih asyik bercumbu dengan bibirku yang merekah indah. Ternyata ada job main film lagi, bisa menambah pundi-pundi hartaku nih.
“Iya, ketemu Oom India genit itu loh, yang suka bikin film hantu,” Benny memandangku sebal karena memotong ucapannya.Tak kusangka, setelah kalimatku itu, Luddy langsung menindihku dengan kedua tangannya meraih bulatan payudaraku. Dia meremasnya pelan sambil memberiku seulas senyum tampan yang sangat menggoda.Aku ingin bercinta denganmu karena suka sama suka, bukan karena nafsu. bisiknya sambil mengendus leherku yang jenjang. Achhhh….
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan