
Usai sesi foto yang melelahkan di Tokyo, Kintan hanya ingin kembali ke hotel. Tapi kemunculan Kenji—mantan partnernya, pria yang dulu hanya terikat dalam hubungan tanpa janji—menggoyahkan rencana itu. Sebuah ajakan makan malam di restoran mewah di Midtown Tower membuka kembali ruang yang selama ini mereka jaga rapat.
Di balik piring wagyu dan buri teriyaki, percakapan mereka meluncur dari basa-basi hingga menyentuh batas-batas yang dulu mereka tetapkan. Osaka, masa lalu yang seharusnya terkunci,...
Ada chapter baru minggu ini!
BITTERSWEET
508
104
47
Berlanjut
Kintan hidup di antara sorotan lampu studio dan bayangan luka yang tak pernah padam. Ia tampil sempurna di depan lensa, tapi tubuhnya berbicara dalam bahasa lain—dengan tato, bahasa rasa sakit yang dilukiskan tinta, bukan kata. Di balik setiap garis di kulitnya, ada cerita tentang kehilangan, ketakutan, dan pengkhianatan yang tak pernah selesai.Ia tumbuh dengan rasa takut terhadap figur yang seharusnya melindungi. Ayah kandungnya menjadi titik mula dari semuanya—mengikis batas aman, mencemari makna cinta, dan meninggalkan trauma yang menjalar hingga dewasa. Sejak itu, Kintan tahu: cinta bukanlah kenyamanan, tapi perjuangan tanpa jaminan.Dalam hidupnya, hubungan bukan pelipur lara, melainkan ladang luka yang terus terbuka. Ia pernah percaya pada seorang pria selama tujuh tahun, hanya untuk ditinggalkan dengan kekerasan fisik, penghinaan verbal, dan pengkhianatan yang kejam. Ia jatuh lagi. Bangkit lagi. Dan terus mencari arti dari kata “layak dicintai.”Lingkungan kerja glamor yang dipenuhi wajah-wajah menarik tak membuatnya aman. Ia didekati, dikagumi, dan ditawar oleh pria-pria yang menjadikannya objek, bukan individu. Beberapa berbicara tentang seni, beberapa tentang proyek besar, tapi semua membungkus motif mereka dengan perhatian semu.Namun Kintan bukan korban pasif. Ia bertarung—dalam diam, dalam sorotan, dan dalam setiap frame yang ia abadikan melalui kamera. Ia belajar dari temannya yang juga terbelenggu kekerasan, dan dari seorang pria asing yang untuk pertama kalinya melihat sisi dirinya yang bahkan ia takut akui. Tapi pertanyaannya tetap: bisakah seseorang benar-benar sembuh dari luka yang sudah menyatu dengan identitasnya?
4,092 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
#Ceoganteng#Darkromance#Romance#ToxicAdultAgegapBosgantengBrondongCantikCintadalamhatiCintamonyetDarkDudakerenFiksiFirstloveFotograferFotografiGantengHappyendingHighschoolJapaneseKisahromantisKomediLoveLucuModelModellingOfficeromancePuppyloveRomansagelapRomantisSelingkuhViralWild
Selanjutnya
BITTERSWEET - Twenty-Eighth Bite
10
2
Kintan tahu dia seharusnya bisa mengontrol perasaannya. Dia model profesional yang terbiasa dengan boundaries yang jelas—terutama soal Kenji.Yang tadinya cuma kesepakatan fisik tanpa ikatan, kini jadi sesuatu yang lebih rumit. Kenji bilang dia membuatnya merasa lebih hidup, tapi pria itu sudah ada rencana menikah dengan orang lain.Antara dinner mewah di Tokyo dan kehidupan sehari-hari di Jakarta, Kintan terseret dalam permainan berbahaya: hatinya terus mencari seseorang yang tidak bisa sepenuhnya dimiliki.Ketika hati dan prinsip bertabrakan, mana yang akan dipilih?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan