[Oneshot] Ini Jelas Tidak Ada Dalam Novel!

5
0
Deskripsi

Summary:

Dokja yang berniat mengantarkan makanan pada Jihye, malah ditimpa kejadian tak terduga...

***

Disclaimers: Semua karakter yang dipakai dalam fanfiksi ini bukanlah milik saya. Mereka adalah milik Sing n Song, Sleepy-C, Umi. Namun karya fanfiksi ini adalah sepenuhnya milik saya.

Relationship: TOP!Yoo Joonghyuk × BOTTOM!Kim Dokja.

Genre(s): Drama, Humor.

Status: Oneshot

PERINGATAN: fanfiksi ini bertema Boys Love dan Yaoi; yang menampilkan hubungan laki-laki dan laki-laki. A lil' bit OOC, tapi diusahakan...

Sudah hampir delapan jam semenjak barrier yang menutupi Teather Dungeon menghilang. Lee Jihye mendongak menatap langit yang mendung. Dalam hati gadis itu berharap tidak turun hujan, karena gurunya, Yoo Joonghyuk masih terbaring tak sadarkan diri di atas pangkuannya.

Sepasang mata Jihye refleks bergerak turun ke bawah begitu dia merasakan sedikit gerakan. Meski masih memejamkan mata, gadis remaja itu bisa melihat raut wajah gurunya yang tiba-tiba berubah gelisah. Kedua alis hitam pria itu mengerut. Dan keringat dingin terlihat di pelipisnya.

Apa mungkin Master bermimpi buruk? batin Jihye dalam hati. Ekspresi cemasnya kelihatan jelas. Apa lebih baik dia pergi mencari Kim Dokja saja? Karena pria itu sempat berpesan tadi agar memberitahu kalau Joonghyuk sudah bangun. Tapi mendadak Jihye mengurungkan niatnya begitu perkataan Dokja kembali teringat.

'Aku mau memukulnya sekali lagi.'

Wajah Jihye sontak tegang. Sudah bisa dipastikan gurunya akan kembali terkapar tak sadarkan diri jika pria yang mengalahkan Pemilik Theater Simulacrum itu diberitahu perihal keadaan Joonghyuk sekarang. Jadi lebih baik kalau dia menunggu sampai gurunya pulih seperti sedia kala.

Tak lama kemudian, ekspresi wajah Joonghyuk sudah kembali normal. Sepertinya pria itu sudah tak lagi melihat mimpi buruk. Jihye menghela napas lega. Namun sesuatu membuat tubuhnya tersentak pelan. Panggilan alam membuatnya setengah panik. Dia harus segera ke toilet secepatnya! Tapi bagaimana dengan gurunya?

Semakin terdesak oleh panggilan alamnya yang sudah nyaris keluar, Jihye tak berpikir lama. Buru-buru dilepaskannya jaket abu-abu yang dipakainya lalu dilipat rapi, sebelum akhirnya diletakkan di bawah kepala gurunya sebagai pengganti bantal. Kemudian dia melompat berdiri.

"Maaf, Master. Aku akan segera kembali!"

Dengan cepat gadis itu berbalik dan melesat pergi menuju toilet.

Tak berselang lama begitu Jihye pergi, Dokja melangkah santai dengan satu tangan memegang makanan pengganjal perut dan sebotol minuman. Ia berniat memberikannya pada Jihye, karena gadis itu belum turun ke bawah untuk mengisi perut.

Langkah Dokja mendadak terhenti. Sepasang matanya mengerjap begitu dari posisinya berdiri ia hanya melihat Joonghyuk yang masih terbaring tak sadarkan diri di atas rumput tanpa Jihye. Ke mana gadis itu? batin Dokja, sembari mendekat dengan bingung. Melihat jaket Jihye yang digunakan Joonghyuk sebagai alas kepalanya, Dokja sejenak berpikir. Apa mungkin Jihye sudah turun ke bawah untuk mencari makan, ya?

Untung saja langit sedang mendung, karena kalau cerah dengan sinar matahari yang menyengat panas, pasti Joonghyuk sudah terpanggang. Memikirkan jika hal itu terjadi pada Joonghyuk, entah kenapa Dokja tampak senang. Sekali-kali tokoh utama novel 'Tiga Cara Untuk Bertahan Hidup Di Dunia Yang Hancur' itu harus merasakan penderitaan.

"Tapi sampai kapan bedebah sialan ini mau sadar? Sebentar lagi Skenario Keempat pasti akan dimulai," dengus Dokja. "Oi, cepatlah sadar! Kau pikir ini dongeng Sleeping Beauty? Apa kau baru akan bangun setelah dicium Pangeran?"

Kedua matanya menatap Joonghyuk tak berkedip. Meski sudah tahu dari novel kalau Joonghyuk punya wajah yang tampan, tapi kalau dilihat langsung begini memang sangaaat tampan. Sialan. Dokja berdecak pelan. Ia enggan mengakuinya tapi memang faktanya Yoo Joonghyuk itu tampan.

Lebih baik kembali turun ke bawah daripada mengawasi orang ini, pikir Dokja sambil meletakkan makanan dan minuman yang dibawanya di atas rumput. Baru saja ia berbalik, mendadak sesuatu mencegat kakinya, dan mengakibatkan dirinya kehilangan keseimbangan.

Bruk!

"Ugh!" Ringisan pelan keluar dari bibir Dokja begitu wajahnya menghantam tanah berumput di bawahnya. Kepalanya seketika menoleh ke belakang. Sepasang matanya membelalak begitu melihat sebelah tangan Joonghyuk menahan kaki kirinya. "Kau—"

Kejadiannya berlangsung dalam sekejap mata. Dokja terlambat untuk menghindar saat Joonghyuk yang tiba-tiba bangun dan sudah berada di atasnya. Kedua lengan pria itu menopang di antara tubuh Dokja. Meneguk ludah, Dokja langsung menahan dada Joonghyuk dengan kedua telapak tangannya. Berusaha membuat jarak dengan pria yang sedang menindihnya.

"H-Hei, Joonghyuk, kau sudah sadar, ya?" Nada suara Dokja sedikit gagap. Apa jangan-jangan bedebah ini sadar pas aku bicara tadi, ya? lanjutnya dalam hati. Mulai panik. "Bisa tidak kau menyingkir dariku?"

Tak ada balasan, tapi gerakan Joonghyuk selanjutnya di luar dugaan Dokja. Kedua pergelangan tangannya dibawa ke atas kepala, kemudian Joonghyuk menahannya hanya dengan satu tangan. Dokja terbelalak saat pria di atasnya mengeliminasi jarak; kedua dada rata mereka menempel, wajah tampan itu mendekat dan semakiiin dekat. Oh, tidak. Jangan bilang—

Kecupan singkat.

Seketika Dokja membeku. Aliran darah dalam tubuhnya seolah berhenti mengalir. Sepasang mata Joonghyuk terlihat menerawang. Pria itu masih setengah sadar. Dokja menggeram tertahan. Siap menyemburkan luapan emosi karena bibir perawannya dikecup. Selama 28 tahun ia tak punya pacar, kenapa harus bedebah ini yang mengambil ciuman pertamanya?!

"Berengsek—UMPHHH?!" Kedua bola mata Dokja nyaris keluar dari rongga matanya. Joonghyuk kembali menciumnya kali ini lebih lama. Lidah menyusup masuk dari sela bibir yang terbuka. Sia-sia Dokja berusaha melepaskan diri karena Joonghyuk tak bergeser sedikit pun. Jika setengah tak sadar Joonghyuk sudah sekuat ini, apa lagi saat sadar? Pasrah, Dokja akhirnya memejamkan mata, tak sanggup melihat apa yang terjadi padanya sekarang.

[Konstelasi 'Prisoner of The Golden Headband' menikmati adegan ciuman Anda dan Joonghyuk.]

[Anda telah menerima sponsor 500 koin.]

[Konstelasi 'Demon-Like Judge of Fire' mengharapkan adegan selanjutnya yang lebih intim.]

[Anda telah menerima sponsor 1000 koin.]

[Konstelasi 'Secretive Plotter' tidak habis pikir, tapi sangat terhibur.]

[Anda telah menerima sponsor 700 koin.]

ASTAGA! Dokja menarik napas tercekat. Syok. Nyaris saja ia lupa para konstelasi di atas sana sedang menontonnya. Di mana Bihyung saat ini? Harusnya dokkaebi itu mematikan channel-nya karena ada adegan yang tak pantas untuk dilihat di sini!

Untuk yang kedua kalinya Dokja dibuat syok karena merasa sesuatu menyusup masuk ke dalam pakaiannya. Siapa lagi kalau bukan tangan Joonghyuk yang merayap masuk dan mulai meraba-raba tubuhnya. Dokja ingin berteriak agar Joonghyuk segera menghentikan aksi mesumnya, tapi bibirnya masih belum dilepaskan.

"Urmngh! Unghh!" Dokja meronta-ronta. Jika tak segera dihentikannya, Joonghyuk akan semakin bertindak lebih jauh! Akhirnya begitu berhasil melepas bibirnya, dengan geram Dokja berkata, "BEDEBAH SIALAN! HENTIKAN SEMUA IN—"

"...Master? Ahjussi?"

Eh? Kepala Dokja langsung menoleh ke sumber suara. Tak jauh dari posisi saling tindih mereka, Lee Jihye berdiri dengan raut wajah sangat terkejut.

"Jihye! Cepat kemari dan tolong ak—"

"Maaf! Aku tidak lihat apa-apa kok!" Gadis berkuncir satu itu kembali berbalik dan berlari pergi dengan satu tangan menutup mulut.

Dokja ternganga. Mampus! Pasti Jihye akan mengatakan pada orang-orang di bawah apa yang sedang terjadi di atas sini!

"Joonghyuk! Oi, sialan! Cepat menyingkir dariku! Ini jelas tidak ada dalam novel! Sejak kapan kau jadi homo?!"

Tak ada respon, tapi sebagai gantinya Joonghyuk mulai menjajah leher Dokja.

"Bedebah! Jangan bilang kalau—HIIIH!" Sebuah gigitan singkat, dilanjutkan kuluman. Dokja tak percaya. Joonghyuk memberi tanda di lehernya yang sudah pasti akan membuat orang-orang melihatnya. "Sudah! Sudah cukup! Jangan lagi! Jangan ... lagi—Ngh..."

Bruk!

Joonghyuk mendadak kembali tak sadarkan diri. Sebagian wajahnya menempel di atas dada Dokja yang turun naik karena napasnya yang terengah-engah. Untunglah sudah berakhir. Dokja menghela napas lega. Namun baru saja akan dienyahkannya Joonghyuk dari atas tubuhnya, sebuah suara familiar langsung membuat tangannya terhenti di udara.

"Dokja hyung?"

Dengan gerakan lambat Dokja menoleh. Lima meter dari posisinya, Gilyoung berdiri bersebelahan dengan Hyunsung.

Posisinya dan Joonghyuk sekarang jelas sangat membuat salah paham orang yang melihat. Kenapa hari ini nasibnya sial sekali, sih?

Setengah panik, Dokja berkata, "Sebentar, aku bisa jelaskan!"

Hyunsung menutup kedua mata Gilyoung dengan telapak tangan kanannya, setelah sebelumnya dia bilang, "Aku pikir Jihye hanya mengarang cerita. Tidak apa-apa, Dokja. Silakan nikmati waktu luangmu dengan Joonghyuk-ssi." Dan tanpa menunggu balasan, pria itu sudah melesat pergi menggendong Gilyoung.

[Konstelasi 'Demon-Like Judge of Fire' kecewa dengan adegan intim yang terhenti setengah jalan.]

Urat pertigaan kecil muncul di pipi Dokja. Jari tengahnya terangkat di udara.

.

.

.

Selesai

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya [Oneshot] Aku Bukan Pemeran Utama Wanita
4
0
Summary:[Sekuel dari `Ini Jelas Tidak Ada Dalam Novel!`]Begitu sadar dari keadaannya, hal yang terpikirkan di benak Yoo Joonghyuk adalah mencari Kim Dokja.***Disclaimers: Semua karakter yang dipakai dalam fanfiksi ini bukanlah milik saya. Mereka adalah milik Sing n Song, Sleepy-C, Umi. Namun karya fanfiksi ini adalah sepenuhnya milik saya.Relationship: Seme!Yoo Joonghyuk × Uke!Kim DokjaGenre(s): Drama, General.Status: OneshotPERINGATAN: fanfiksi ini bertema Boys Love dan Yaoi; yang menampilkan hubungan laki-laki dan laki-laki. Ada adegan dewasa implisit dan pemerkosaan. Sedikit OOC, tapi diusahakan tetap In Chara. Jangan salahkan saya, karena saya sudah memperingatkan kalian. Tidak menerima apresiasi negatif atas semua hal yang sudah saya peringatkan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan