sengkolo BAHULAWEAN part 1

1
0
Deskripsi

Bahulawean adalah salah satu sengkolo yang menimpa seorang perempuan yang menyebabkan tiap memiliki suami pasti akan meninggal. Pak Budi adalah suami keempat dari bu Surti. Ketiga suami bu Surti sebelumnya telah meninggal dunia dengan tragis. Musibah ini dialami bu Surti pada waktu tahun 1998. Waktu itu dialami bu Surti ketika masih berumur 19 tahun. Ada seorang pemuda desa yang tertarik dengan Surti muda. Pemuda itu tertarik dengan kecantikan dan kepolosan Surti. Gayung pun bersambut, ternyata...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya sengkolo BAHULAWEAN part 2
0
0
Setelah cukup dalam mengutarakan hajatnya, maka Surti berpamitan pulang dan berjanji akan datang lagi pada hari Kamis malam Jumat Kliwon yang kebetulan jatuh pada minggu depan. Sesampainya dirumah, Surti mulai sering diteror oleh sosok gaib itu melalui mimpi. Bahkan dalam mimpinya sosok itu mulai berani memperkosa Surti. Hampir tiap malam Surti bermimpi diperkosa oleh sosok gaib itu. Gara-gara sering bermimpi disetubuhi, berimbas pada kesehatan Surti. Tubuh Surti semakin lama semakin menurun kesehatannya. Yang dahulu sebelum menikah yang kedua kalinya dia masih kuat untuk bekerja di kebun membantu orang tuanya kini Surti sudah tidak mampu lagi ikut membantu dikebun. Dari hari-kehari menjelang acara ruwatan kondisi Surti semakin memprihatinkan. Tubuh Surti semakin kurus kering dan dia hanya bisa mampu berbaring diatas tempat tidurnya. Sampai akhirnya tibalah hari yang ditunggu tiba. Hari itu Kamis malam Jumat Pahing, dengan diantar mobil sewaan dan temen deketnya Surti diantar ke rumah mbah Pono.Surti : kulo nuwun mbah (salam Surti lemah sambil mengetuk pintu).Mbah Pono : monggo nak masuk (jawab mbah Pono sambil membukakan pintu rumahnya).Surti : inggih mbah, nuwun sewu kulo mriki sareng rencang mbah, kulo lemes mboten kuat yen pangkat mriki dewean (terang Surti lirih)Mbah Pono : kondisimu kok memprihatinkan banget nak, ono kejadian opo seng gawe awakmu koyo ngono kui (tanya mbah Pono penasaran)Surti : sejak kulo wangsul sangking mriki, kulo diteror terus mbah lewat mimpi. Hampir tiap malam kulo diperkosa oleh sosok gaib niku mbah. (terang Surti lirih)Mbah Pono : ck...ck..ck... emang kurang ajar makhluk itu. Yo wes nak seng sabar nanti mbah akan bantu mengatasinya. (terang mbah Pono sambil geleng-geleng kepala) Surti : nggih mbah kulo nyuwun tulung sanget pripun carane supoyo kulo lepas sangking teror makhluk itu. (pinta Surti memelas dengan lirih)Singkat cerita acara ritual telah dipersiapkan. Mbah Pono mulai bersiap dengan membakar kemenyan. Sambil komat kamit merapalkan mantra. Lalu disiapkan pula satu mangkuk air bunga setaman dan dibacakan beberapa mantra kedalamnya. Setelah sepuluh menit berjalan terlihat seakan-akan mbah Pono seperti bergulat dengan sosok yang tidak terlihat dalam semedinya itu. Setelah satu jam akhirnya mbah Pono tersadar dari semedinya. Begitu sadar dia langsung bergegas menemui Surti. Mbah Pono : ini nak kamu mandi dengan air bunga ini dibelakang sana (suruh mbah Pono sambil menyodorkan semangkok air bunga yang sudah dibacakan mantra tadi). Dan itu nanti bunganya kamu oles-oleskan ke sekujur tubuh. (suruhnya lagi)Surti : inggih mbah, Surti segera mandi ngih. (jawab Surti dengan semangat penuh harap)Mbah Pono : nanti setelah mandi kamu buruan kesini nanti akan mbah ruwat badanmu biar sosok jin kafir itu tidak berulah lagi. (perintah mbah Pono tegas).Lalu Surti bergegas ke belakang untuk mandi air bunga yang diberikan oleh mbah Pono. Setelah mandi terdapat suatu keanehan. Sekujur tubuh Surti terasa panas. Hawa panas tersebut dirasakan mulai dari bawah menjalar keseluruh tubuhnya. Mendapati kejadian yang aneh tersebut Surti segera bergegas menemui mbah Pono di ruangan semedinya. Sesampainya di ruangan semedi mbah Pono Surti segera membaringkan tubuhnya di tempat yang sudah disiapkan oleh mbah Pono. Lalu mbah pono menutupi tubuh Surti dengan sehelai kain kafan. Setelah itu mbah Pono segera bersemedi untuk melawan sosok gaib yang menghuni tubuh Surti. Sementara itu kesadaran Surti menurun. Dia mulai dikuasai sosok gaib yang bersarang dalam tubuhnya. Tidak begitu lama Surti telah kesurupan sosok tersebut dan dia mulai bangkit menyerang mbah Pono. Terjadilah peperangan antara mbah Pono dan sosok gaib yang telah menyurupi tubuh Surti itu. Tapi tidak begitu lama sosok itu bisa dikalahkan oleh mbah Pono, dan tubuh Surti tergeletak pingsan begitu sosok tersebut kalah perang. Lalu mbah Pono berusaha menyadarkan Surti. Tidak begitu lama Surti telah siuman dari pingsannya. Dia kebingungan karena melihat ruang semedi mbah Pono berantakan semua. Akhirnya Surti disuruh merapikan pakaiannya dan ditunggu mbah Pono diruang tamu. Setelah merapikan pakaiannya dan sedikit merapikan ruang semedi yang berantakan itu, dia segera keluar menuju ruang tamu untuk menemui mbah Pono. Mbah Pono : duduk situ nak, ini teh panasnya diminum biar badanmu segar (pinta mbah pono sambil menyodorkan segelas teh manis panas kepada Surti)Surti : inggih mbah matur suwun. (jawab Surti sambil menerima segelas teh manis hangat itu) tadi ada apa mbah kok kamar semedi simbah berantakan semua (tanya Surti penasaran).Mbah Pono : tadi kamu kesurupan sosok yang menghuni badanmu itu, dan sosok itu menyerang simbah. Syukur sosok  itu sudah bisa mbah kalahkan, tapi mbah belum bisa mengeluarkan sosok itu dari dalam tubuhmu karena sosok itu begitu kuatnya karena telah memakan tumbal dua orang suamimu dan sudah mulai menyatu dengan tubuhmu. Tapi kamu jangan kuatir sosok itu sudah mbah lemahkan dan sudah mbah kunci supaya tidak menguasai tubuhmu lagi. Seratus hari lagi jika tuhan mengijinkan, akan mbah keluarkan makhluk itu dari tubuhmu. (terang mbah Pono panjang lebar).Surti : matur suwun mbah atas usahanya menolong Surti demi terlepas dari sengkolo bahulaweyan ini. Surti tidak bisa ngasih apa-apa mbah, semoga tuhan yang akan membalas semua. (jawab Surti bahagia) dan kira-kira adakah pantangan yang harus dijaga sambil menunggu seratus hari yang akan datang mbah (tanya Surti penasaran).Mbah Pono : ada nak beberapa pantangan agar makhluk itu tidak bisa menguasai tubuhmu lagi dan bisa dengan mudah dikeluarkan dari tubuhmu itu (jawab mbah Pono tegas)Surti : kira-kira pantangannya apa mbah, nanti akan Surti jalankan (tanya Surti lagi) Mbah Pono : pantangannya yaitu yang pertama kamu tidak boleh makan nasi kenduri sebelum nasi itu dimakan dulu oleh orang lain dirumahmu. Yang kedua kamu dilarang melayat jika masih ada jenazahnya, kamu boleh melayat jika jenazahnya sudah dikuburkan. Yang ketiga kamu dilarang bersetubuh dahulu meskipun birahimu memuncak dan mengebu-ngebu, kamu harus menahannya apapun yang terjadi sebab jika kamu melakukan persetubuhan nanti makhluk itu akan bangkit lagi kekuatannya dan semakin susah untuk dikeluarkan. Sudah itu saja pantangannya dan semoga seratus hari lagi mahluk itu bisa dikeluarkan dari dalam tubuhmu. (terang mbah Pono panjang lebar)Surti : iya mbah, Surti akan menjaga pantangan tersebut dan Surti mohon pamit nanti seratus hari lagi Surti akan datang lagi kesini. Ini ada sedikit rejeki sebagai rasa terimakasih untuk mbah (jawab Surti sambil menyodorkan satu amplop coklat berisi beberapa lembar uang ratusan ribu)Setelah berpamitan akhirnya Surti pulang kerumah. Sesampainya dirumah Surti langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat tidur demi memulihkan kebugaran tubuhnya. Dalam tidurnya Surti bermimpi, dalam mimpinya ini dia melihat ada sosok tinggi besar hitam yang terbelenggu rantai dan berteriak-teriak minta tolong untuk dilepaskan. Setelah bermimpi itu, dia terbangun dari tidurnya. Kali ini tubuhnya terasa sangat segar dan perasaan hatinya sangatlah senang karena dia beranggapan kalau makhluk itu sudah lemah. Singkat cerita kehidupan Surti berjalan seperti biasanya. Sampai akhirnya suatu hari Surti baru saja belanja di pasar. Pulangnya dia berencana menaiki ojek karena belanjaan lumayan banyak dan dia ingin cepat sampai rumah. Berjalanlah dia mencari ojek di pangkalan ojek timur pasar pagi. Sesampainya di pangkalan ojek ternyata kosong karena semua ojek hari itu sedang ramai penumpang. Setelah menunggu sebentar akhirnya datanglah satu ojek yang baru saja mengantar penumpang. Sebut saja Trimo nama tukang ojeknya.Surti : ojek kang, apakah bisa akang nganter saya (tanya Surti sambil membereskan beberapa tentengan belanjaannya)   Trimo : iya neng, mau diantar kemana ?? (tanya Trimo dengan semangat)  Setelah membereskan semua barang belanjaannya Surti kemudian membonceng. Berjalanlah ojek tersebut sesuai petunjuk Surti. Karena rumah Surti agak jauh dengan pasar, hingga akhirnya mereka berdua terlibat percakapan dalam perjalanan itu.Trimo : maaf neng masih jauhkah rumahnya (tanya Trimo membuka percakapan)Surti : lumayan kang sekitaran 1 km an lagi nanti baru masuk jalan desa (terang Surti dengan ramah)Trimo : maaf neng kalo lancang, kenapa neng tidak diantar suami, karena belanjaan neng lumayan banyak. (tanya Trimo penasaran).Surti : maaf kang suami neng sudah meninggal, neng janda kang. Makanya neng belanja sendiri. (terang Surti)Trimo : maaf saya gak tahu kalo neng janda (wah lumayan nih ada penumpang cantik putih janda pula siapa tahu jodoh guman Trimo dalam hati)Surti : kalau akang sudah punya anak berapa ?? (tanya Surti menyelidik)Trimo : wah akang belum punya anak neng, wong istri aja akang gak punya. Lagian siapa neng yang mau sama tukang ojek kaya akang ini. (terang Trimo merendah).Surti : maaf ya kang kirain akang udah punya istri. Jangan merendah gitu kang, pekerjaan akang halal kok bahkan bisa menolong orang. (jawab Surti menyemangati)Trimo : dari tadi kita ngobrol masak kita belum kenalan, kenalkan saya Trimo neng, kalo neng siapa namanya ?? (tanya Trimo penuh harap)Surti : saya Surti kang, janda dua kali tapi belum dikaruniai anak kang (terang Surti ramah).==bersambung==
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan