
Deskripsi
"Aggghhh... hmmmm... enak banget lubang lu, bang..." desah Bima, suaranya tertahan, campuran antara kepuasan dan juga gairah yang membuncah. Ia menikmati setiap gerakannya, merasakan betapa sempit dan juga sensitifnya lubang Bagas, kakaknya itu. Ia menggerakkan pinggulnya dengan ritme yang teratur, mencari titik-titik sensitif, menciptakan sensasi yang luar biasa.
Promo via wa: 082394911522
1 paket 100k
2 paket 150k
3 paket 200k
All paket 500k
4,385 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
ADIK KAKAK CHAPTER 5
1
0
Bim... lu anak angkat ya?? tanya Dino, suaranya nyaris berbisik, takut mengganggu konsentrasi Bima yang sedang asyik bergelut dengan soal-soal matematika yang rumit. Dino, teman sebangku Bima, menyesuaikan postur tubuhnya agar tak terlalu menonjol, menghindari perhatian siswa lain di kelas yang tengah tenang mengerjakan tugas. Keduanya memang mirip, sama-sama kurus, berkacamata tebal, dan lebih banyak tenggelam dalam dunia buku daripada gaul dengan siswa lain. Bima, tanpa mengangkat pandangan dari buku tebal di hadapannya, menggerakkan pena dengan cepat dan tepat. Angka-angka dan rumus-rumus matematika tampak menari-nari di atas kertas. Ia hanya menggerakkan keningnya sedikit, menunjukkan bahwa ia mendengar pertanyaan Dino. Maksud lu? tanyanya, suaranya datar tanpa emosi, menunjukkan bahwa ia tak terlalu tertarik dengan percakapan ini.Dino menghela napas, menyesuaikan posisi kacamata di hidungnya. Ia mencoba untuk menjelaskan perbedaan yang mencolok antara Bima dan Bagas yang sangat populer di sekolah. Iya... kok lu beda banget sama abang lu.... Abang lu cakep, terus bodynya itu lho... perfect gimana gitu.. tinggi... rambutnya juga rapi... pokoknya idaman cewek-cewek banget deh, ujar Dino, suaranya sedikit bergetar, menunjukkan rasa kagumnya pada ketampanan kakak Bima. Ia menatap Bima dengan tatapan yang penuh dengan rasa ingin tahu. Ia ingin mengetahui rahasia di balik perbedaan yang sangat mencolok antara kedua saudara ini.Bima menghentikan gerakan penanya, menatap Dino dengan tatapan yang tajam. Lu homo ya? tanyanya, suaranya agak sinis.Dino terkejut dengan pertanyaan Bima, namun ia cepat-cepat menjawab. Ya kalo orangnya kek abang lu, gua mau sih jadi homo... hahahaha... Tapi kan gak mungkin abang lu homo? Secara, siapa sih cewek yang gak mau sama dia?? Dino tertawa gugup, mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya. Bima menatap Dino dengan tatapan yang sulit diartikan. Yakin...? tanyanya, suaranya masih datar, namun matanya menunjukkan sesuatu yang lain. Dino menjawab dengan yakin, namun suaranya sedikit bergetar. “Iyalah... Gak mungkin...”Bima tersenyum sedikit, sebuah senyum yang misterius dan juga mengancam. Mungkin aja... Lu mau coba? tanyanya, suaranya agak menantang.Dino terkejut dengan pertanyaan Bima. Maksud lu? Abang lu homo gitu? tanyanya, suaranya penuh dengan rasa heran.Bima menjawab dengan nada yang agak misterius. “Ya gak tau... Ya kalo lu mau ngetes dia homo atau tidak, kerumah gua aja minggu...”Full version link on BioPromo via wa: 0823949115221 paket 100k2 paket 150k3 paket 200kAll paket 500k
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan