Padman: Suami yang Lebih Dari Sekadar Mencintai

0
0
Deskripsi

Film pertama yang kuulas dalam serial ini berjudul Padman. Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang suami menemukan dan menciptakan sesuatu untuk “membantu” istrinya saat datang bulan.

Pelajaran apa saja yang bisa kita ambil? Yuk lanjut baca aja.

Note:

Aku membuat karya ini sebagai salah satu cara untuk berbagi pengalaman, opini, pandangan, ulasan, sekaligus edukasi untuk mengambil pembelajaran-pembelajaran berharga dari banyak hal salah satunya film. Semoga bermanfaat. 

Ada yang sudah pernah menonton film ini? Menurutku salah satu film bagus yang dibintangi Akshay Kumar adalah film Padman ini. Inti cerita film ini adalah tentang seorang suami bernama Lakshmikant Chauhan (Akhsay Kumar) yang merasa kasihan kepada istrinya, Gayatri (Radhika Apte) yang setiap datang bulan harus tidur di tempat yang terpisah, dan merasa prihatin karena istrinya menggunakan "kain" yang belum tentu higienis. Lalu terpikirlah olehnya untuk membuat pembalut untuk istrinya. Tentu proses ini memerlukan waktu serta tak sedikit masyarakat yang menganggapnya tidak bermoral karena mengurusi hal yang menurut society sangat tabu. Untuk info film lebih lanjut sila kan kunjungi Wikipedia.

Trailer Padman

Pendapatku untuk Film Padman

Aku memang sangat tertarik dengan genre film yang mengangkat isu sosial. Menurutku film Padman ini sangat menginspirasi dan membuka mata setiap orang bahwa di luar sana masih banyak perempuan yang belum bisa atau bahkan belum tahu bahwa ada pembalut dan cara lainnya yang lebih higienis untuk "membantu" selama masa menstruasi. Nemang di beberapa wilayah hal-hal semacam seksualitas itu dianggap tabu dan tidak pantas dibicarakan padahal justru bisa jadi sangat penting untuk dipahami. 

Berikut beberapa hal yang menjadi perhatianku.

  1. Ternyata memang di beberapa wilayah di India masih ada kebiasaan yang mengharuskan perempuan yang sedang menstruasi untuk tidur di tempat yang terpisah, entah itu di belakang atau samping rumah. Bayangkan setiap bulan seumur hidup harus melakukan ini. Alasannya karena perempuan yang sedang mens dianggap "kotor", memang darah mens itu kotor tapi bukan berarti perempuan harus dikucilkan seperti ini.
  2. Ternyata di beberapa wilayah juga harga pembalut itu mahal, teman-teman. Jadi bagi mereka daripada membeli pembalut lebih baik memakai kain yang bisa dicuci ulang. Bersyukurlah di Indonesia harga pembalut tidak semahal itu. Anyway, zaman sekarang apalagi sudah ada menstrual cup yang bisa dibeli sekali terus digunakan berkali-kali sampai dirasa sudah tidak layak lagi.
  3. Lakshmi ini saat sedang bereksperimen, mendapatkan cacian dari masyarakat bahwa dia seorang yang tidak bermoral dan tidak tahu malu. Padahal justru dia berinovasi atas dasar rasa cinta dan keprihatinannya terhadap istrinya serta saudara-saudara perempuannya. Menurutku, ini adalah salah satu bagian level tertinggi seseorang dalam mencintai. Seorang suami yang berjuang untuk istrinya.
  4. Setelah Lakshmi berhasil sampai diundang ke New York, dia didanai untuk mengembangkan inovasinya barulah masyarakat mulai menghargai dan bersimpati padanya, bahkan ia membuka kesempatan pada masyarakat desanya untuk bekerja. Jadi, film ini memang diangkat dari kisah seorang pengusaha bernama Arunachalam Muruganantham.
  5. Aku suka beberapa scene dari film ini apalagi saat Lakshmi memperlakukan istrinya dengan sangat baik dan penuh cinta. Hal ini yang harus dicontoh para suami, jangan begitu terpaku dengan sistem patriarki. Mengingat India dan Indonesia merupakan contoh negara yang sistem patriarkinya masih kuat mengakar.
  6. Pari (Sonam Kapoor), seorang mahasiswa yang menemani Lakshmi mengedukasi perempuan-perempuan desa untuk menggunakan pembalut dan menemaninya ke New York, ternyata mereka menjadi saling jatuh cinta karena kebersamaan dan mengagumi satu sama lain. Aku tidak bisa menganggap hal ini sebagai suatu hal yang benar, tapi memang seringkali terjadi. But, godaan sebesar apapun tidak dapat membenarkan suatu affair. Meskipun di akhir film Lakshmi tetap bersatu dengan Gayatri.
  7. Padman mendapat penolakan di beberapa wilayah India dan Pakistan karena film ini dianggap tidak layak sebab merendahkan kaum perempuan. Padahal menurutku justru film ini bukan mendiskriminasi atau mengobjektifikasi, justru film ini memberikan insight, pengetahuan, dan edukasi tentang hal yang mendasar dari bagian kehidupan perempuan. Semua orang perlu diedukasi agar tidak terjadi miskonsepsi terhadap hal ini.
  8. Indahnya sebuah rumah tangga jika suami dan istri saling mendukung, menyemangati, membersamai, dan saling mengusahakan yang terbaik untuk hubungannya.

 

Lagu Favorit


 

Kesimpulan

Padman mendapat rating 7,9/10 dari 20.000 lebih pemberi voting. Menurutku Padman pantas disebut sebagai salah satu film Bollywood terbaik. Jadi, para suami dan istri marilah saling mencintai dengan penuh ketulusan dan tidak perlu malu atau takut untuk saling "mengenal" satu sama lain. Hargai usaha pasangan. Berikan yang terbaik. Sekian.

See you next time. Stay healthy and happy. 

Menurut teman-teman apakah film seperti ini merendahkan martabat perempuan atau sebaliknya? Mari kita berdiskusi di kolom komentar. Be a wise. 

Lots of Love. 
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Education
Selanjutnya Helicopter Eela: Seorang Single Mother yang Over-Protective
0
0
Kali ini aku mau share opini dan ulasanku untuk film Helicopter Eela yang dibintangi Kajol. Adakah di sini yang sudah menonton filmnya atau memang penggemar Kajol?Nah, film ini mengangkat salah satu konsep parenting di mana orangtua bersikap sangat over protective atau disebut Helicopter Parenting. Oke, yuk langsung baca aja.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan