
Kutipan dari kitab `Ilaawat’l-Muttaalib: “Seperti kedokteran, fisiognomi, aritmatika, Dan logika menuntun kepada yang benar”.
Sumber: Farid, Shaykh Muhammad Shareef bin. The Increase of the Spiritual Aspirant in Gratitude of the Benefactor for the Divine Overflowing Given to Those He Favors. 2nd ed. The Palace of the Sultan of Maiurno, Maiurno, Sennar, Sudan: SANKORE’ Institute of Islamic-African Studies International, 2013. https://siiasi.org/digital-archive/shaykh-muhammad-shareef/ilaawatl-muttaalib/. Halaman 75-79 berdasarkan penomoran dokumen pdf.
{Menurut para ahli hukum Islam, ilmu kedokteran pertama kali diturunkan kepada Nabi Idris (Henokh), a.s., dan darinya ilmu itu kemudian diteruskan ke India dan China. Di China karya kedokteran pertama kali disusun dalam bentuk tekstual dengan tujuan utama untuk membangun harmoni (和血 - he` xie) dan keseimbangan (平衡 - ping heng) antara humor, temperamen, fisiognomi dan psikis.
Salah satu pendukung awal ilmu kedokteran di Tiongkok adalah Huang Lao yang legendaris yang menyusun tiga teks terkenal tentang masalah ini, semuanya dengan judul awal Huangdi Neijing (黄帝内經 - Kanon Kaisar Kuning) – yaitu: Suwen (Pertanyaan-pertanyaan Dasar); Ling Shu (Poros Ilahi) dan Taisu (- Dasar Agung) yang disusun antara 2698-2589 SM.
Teks-teks berpengaruh ini menggabungkan pemahaman tentang kosmologi Cina serta metodologi pengobatan, dengan integrasi lengkap dari kosmologi, filsafat dan obat-obatan, mirip dengan karya-karya awal kedokteran oleh orang-orang Yunani. Dari ketiga teks berpengaruh inilah sebagian besar karya kedokteran selanjutnya di Tiongkok diproduksi seperti Klasik tentang Masalah-masalah Sulit yang disusun Bian Que pada 500 SM, Klasik tentang Nadi oleh Wang Shu He pada 270 M, Risalah Umum dari Chao Yuan Fang pada 610 M dan Risalah Tiga Kategori oleh Chen Wu Ze pada tahun 1263 M.
…
Cheikh Anta Diop menjelaskan bahwa ilmu pengobatan Mesir kuno meletakkan dasar dari apa yang kita kenal sekarang sebagai pengobatan tradisional Afrika. Yang pertama di antara orang Eropa yang menulis karya tentang kedokteran adalah Hippocrates (460-376 SM) yang mengakui bahwa pemahamannya tentang ilmu ini berasal dari pendeta Mesir kuno. Dari dialah 'Sumpah Hipokrates' terkenal yang diambil para dokter hari ini berasal. Dia diikuti Galen sekitar 665 tahun kemudian. Dari kedua orang inilah pengobatan Yunani menyebar di kalangan Muslim di tangan orang-orang Arab Kristen seperti Hunayn Ibn Ishaq, yang menyusun al-Ashr Maqalat fi 'l-Ayn.
Karena ilmu kedokteran berkaitan dengan kesehatan tubuh untuk melaksanakan ibadah yang benar, maka ada aspek dari ilmu ini yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama. Demikianlah, Isa bin Maryam dan junjungan kita Muhammad, saw., mentransmisikan ilmu pengobatan praktis yang yang dikenal sebagai 'Tibb'n-Nabi' (pengobatan kenabian). Pengobatan ini kemudian digabungkan dengan praktik-praktik medis dasar dari peradaban sebelumnya dan muncullah pendekatan rasionalis yang unik terhadap kedokteran yang menganut etika Islam.
Di antara ulama Muslim terkemuka dalam ilmu kedokteran adalah: Muhammad Ibn Zakariyya al-Razi (Rhazes) yang menyusun al-Judari wa ‘l-Hasba (Cacar dan Campak); Ibn Rusyd, (Averoes) yang menyusun al-Kulliyat fi ‘l-Tibb; Ibn Sina (Avicenna) penulis terkenal al-Qanuun fee ‘l-Tibb (Kanon Kedokteran); Ali ibn al-`Abass penulis Kaamil‘s-Sanaa`at; Tsabit ibn Qurra penulis ad-Dakheera; Dawud al-Antaakhi penulis Tadhkira; as-Suyuti penulis Rahma fi’t-Tibb wa’l-Hikma dan lainnya.
…
Syekh Abdullahi ibn Fuduye` berkata dalam Masaalih'l-Insaan-nya:
“Ilmu itu ada dua macam, ilmu agama dan ilmu yang berhubungan dengan fisiognomi. Mempelajari masing-masing ilmu ini dengan niat yang tulus adalah salah satu bentuk ibadah terbesar. Jadi seseorang harus berniat mengikuti Sunnah dengan belajar kedokteran dan menghilangkan kesulitan dari umat Islam. Dengan melakukan itu, dia ikut merasakan penderitaan yang menimpa mereka.
Sebagai seorang praktisi medis dia harus berniat menutupi aurat seorang Muslim dengan mengungkapkan hanya apa yang diperlukan dari aurat mereka. Dia juga harus berniat berbelas kasih kepada mereka, dan jika mereka memberinya imbalan untuk pekerjaannya, dia harus mengambilnya dengan maksud menggunakannya untuk membantunya dalam pekerjaannya. Jika mereka tidak memberinya imbalan, maka dia harus menganggap bahwa tindakannya dalam penyembuhan adalah tindakan ibadah karena Allah.”
Syekh Muhammad Tukur mengatakan dalam Ma`uunat 'l-Ikhwaan-nya tujuan penulisan teks tentang pengobatan: “...agar termasuk di antara orang-orang yang disebut Nabi saw.: 'Barang siapa yang menyenangkan seorang mukmin, Allah akan memberikan kesenangan kepadanya”. Seperti juga hadis: 'Barangsiapa memberikan kebahagiaan kepada seorang mukmin, maka Allah akan memberikan kebahagiaan baginya pada Hari Kiamat'. Sebagaimana hadis Nabi: 'Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah azzawa jalla adalah yang menyebabkan masuknya kebahagiaan dan kesejahteraan ke dalam hati seorang muslim'.”
Dengan mengembangkan sarana bagi seorang mukmin mendapatkan kembali atau mempertahankan kesejahteraan psikologis, psikis dan fisik adalah sarana utama untuk membawa sukacita dan kebahagiaan baginya, karena keseimbangan psikologis, psikis dan fisik sangat penting untuk mengakui keberadaan Allah, membedakan-Nya dari ciptaan-Nya, dan menyembah-Nya.
…
Walaupun ilmu matematika sudah dikenal dan dimanfaatkan peradaban-peradaban sebelumnya, umat Islam mengembangkan perhitungan aljabar dan geometris ke tingkat baru yang diperlukan untuk menentukan pembagian warisan, penghitungan zakat wajib atas kekayaan, peembagian kekayaan perbendaharaan umum (bayt'l-maal); dan penunjukan arah Mekah dengan tepat.
Di antara karya-karya paling penting yang disusun tentang ilmu aritmatika adalah: Nihaayat’t-Tullaab Fee `Ilm ‘l-Hisaab dari Badr'd-Deen ibn al-Khateeb al-Irbali; Nuzhat ‘l-Albaab Fee `Ilm’l-Hisaab dari Abd'l-`Aziz ibn Abd'l-Waahid al-Maghribi; al-Lami` fee ‘l-Hisaab dari Abu'l-Abass Ahmad ibn Muhammad ibn Ali al-Haa'iy 'l-Maqdasi; al-Lubaab Fee `Ilm ‘l-Hisaab dari Muhammad ibn Ibrahim al-Kinani as-Sanjari; Kifaayat’l-Hisaab Fee `Ilm’l-Hisaab dari Syekh al-Labuudi; dan lain-lain.}
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
