
Bagian ini berisi lima buah judul puisi yang menggambarkan harapan dan gejolak hati figur “aku” dalam menghadapi kejadian yang meninggalkan bekas di hati dan pikirannya.
- Berhenti
- Terjebak: Tak Bisa Keluar
- Berubah: Jangan Berubah
- Kesepian, Keinginan, Keegoisan
- Teman: Takut Akan Perubahan
Berhenti
Aku akan berhenti
Kau tenang saja
Semuanya akan berakhir
Tak perlu kau khawatir
Aku tak akan mengganggumu lagi
Aku tak akan mengusik hidupmu lagi
Mulai sekarang kau bisa tenang
Aku akan menghentikan semuanya
Terimakasih selama ini tak pernah marah padaku
Sekarang aku sadar, yang ku lakukan sangat mengganggumu
Maka dari itu, aku akan berhenti
Aku akan berhenti
Semoga setelah ini kau bisa tenang dan senang
Kau tak perlu merasa terbebani lagi oleh diriku
Aku akan berhenti
Kau bisa lega sekarang
Sebenarnya, aku tak memaksamu
Tapi mungkin kau tak enak hati
Yang justru membuatmu tak nyaman karena merasa terbebani
Tapi tenang saja
Aku akan berhenti sekarang
Kau tak perlu memikirkanku
Aku baik-baik saja
Tak apa
Maaf selama ini aku merepotkanmu
Maaf selama ini aku membuatmu terbebani
Maaf selama ini aku mengganggumu
Maaf selama ini aku mengusikmu
Maaf selama ini aku membuatmu tak nyaman
Maaf selama ini aku tak peka terhadapmu
Maaf...
Aku akan berhenti
Sungguh, aku akan berhenti
Selamat tinggal
.
.
.
Mungkin sebaiknya kita menghentikan sejenak apa yang kita lakukan, kemudian kita berpikir dan merenungkannya. Apakah yang dirasakan orang lain saat kita melakukannya. Apakah itu tidak menjadi sesuatu yang merepotkan bagi mereka. Apakah yang kita lakukan membuat orang lain senang atau mungkin membuat mereka terbebani.
Jangan bersedih, ya!
Tetap tersenyum!
Terjebak: Tak Bisa Keluar
Aku terjebak
Dalam suatu pusaran yang tak ada hentinya
Aku terjebak
Dalam sistem yang tak berfungsi dengan baik
Aku terjebak
Dalam kegelapan malam
Aku terjebak
Dalam jurang yang tak berdasar
Siapapun, tolong aku!
Tolong keluarkan diriku!
Aku tak ingin terjebak di sini
Aku ingin keluar
Seberapa keras aku berusaha,
Aku akan terus terjatuh dan tak bisa bangkit
Aku membutuhkan pertolongan
Seseorang, tolong aku!
Aku tak ingin terjebak
Aku tak ingin terjebak dalam pusaran ini
Aku tak ingin terjebak dalam sistem ini
Aku tak ingin terjebak dalam kegelapan ini
Aku tak ingin terjebak dalam jurang ini
Berulang kali ku coba melepaskan diri,
Berulang kali aku kembali lagi
Sampai kapan aku akan terjebak di sini?
Aku ingin keluar!
Aku lelah
Aku sangat lelah berusaha lagi
Sehingga aku terlalu terbuai di sini
Sehingga aku menganggap inilah duniaku
Aku mulai terbiasa di sini
Ya, aku menikmati saat-saat diriku di sini
Namun, aku tersadar
Ini bukan duniaku
Ini bukan rumahku
Ini bukan diriku
Aku mulai tersadar, aku sedang terjebak
Terjebak di sini entah sampai kapan
Aku tak ingin terjebak lebih lama lagi
Aku tersadar, aku salah besar saat aku mulai terbiasa dalam jebakan ini
Aku tersadar, bahwa yang kulakukan ini salah
Aku tersadar, ini semua tidaklah benar
Aku tidak boleh terjebak lebih lama lagi
Aku tak ingin hancur secepat ini
Aku tak ingin diriku terbuai lagi
Aku tak ingin menyesal di kemudian hari
Tolong!
Keluarkan aku dari sini!
Selamatkan aku!
Siapapun, tolong!
Aku mohon, tolong aku!
.
.
.
Terjebak. Kita pasti pernah merasakan situasi terjebak. Bingung harus melakukan apa dan bagaimana. Semua pertanyaan akan dalam benak kita. Kita tahu bahwa untuk keluar dari apa yang sedang kita alami membutuhkan usaha yang sangat keras dan menguras hati serta pikiran. Situasi di mana kita merasa bahwa kita tahu apa yang kita lakukan ini salah, akan tetapi kita tidak bisa berhenti melakukannya. Seolah-olah kita menjadi kecanduan. Kita sadar bahwa ini semua salah. Sebagian dari diri kita mengatakan untuk berhenti dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ini tidak apa-apa, lakukan saja. Kita berperang dengan diri kita sendiri atau mungkin kita berperang melawan hawa nafsu kita. Itu sangatlah sulit. Benar-benar sulit. Tapi kita tetap harus bisa keluar dari sana. Kita harus bisa menang atas hawa nafsu kita sendiri. Kita harus bisa keluar. Ya, kita harus bisa keluar dan tak boleh jatuh ke dalam lubang yang sama.
Tetap semangat!
Berubah: Jangan Berubah
Berubah,
Kau berubah
Kau bukan lagi dirimu yang dahulu
Siapa kau?
Aku tak mengenalmu lagi
Kau berubah
Kau berubah sangat banyak
Sangat banyak yang berubah padamu sehingga aku tak bisa mengenalimu lagi
Siapa kau?
Kau seperti orang asing
Kau bukan dirimu yang dahulu
Aku tak mengenalmu lagi
Kenapa kau berubah?
Apa yang membuatmu berubah?
Aku tak suka kau berubah
Aku tak suka kau menjadi orang asing
Ke mana dirimu yang dahulu?
Kau buang ke mana dirimu yang dahulu?
Aku merindukan dirimu yang dahulu
Aku sangat merindukannya
Kembalilah!
Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu
Kembalilah menjadi orang yang kukenal
Kembalilah, aku mohon, kembalilah!
Aku tak suka kau berubah
Aku tak suka kau menjadi orang asing
Aku tak suka kau menjadi orang yang tak kukenal
Kembalilah
Kembalilah kepada dirimu yang dahulu
Jangan kau berubah
Jangan kau menjadi orang asing
Jangan kau menjadi orang yang tak kukenal
Jangan kau berubah lagi
Keberubahanmu membuatku takut
Aku takut kau tak mengenali dirimu sendiri
Aku takut kau tak mengenali dirimu lagi
Aku takut kau tak akan kembali menjadi dirimu lagi
Aku takut aku akan kehilanganmu untuk selamanya
Aku mohon, kembalilah
Jangan berubah seperti ini
Jangan berubah menjadi seorang yang tak kukenal
Jangan berubah menjadi seperti ini
Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu
Aku ingin dirimu yang dahulu
Seseorang yang aku kenal
Seseorang yang selalu bersamaku
Kembalilah
Aku tak ingin kehilanganmu
Sebenarnya kenapa kau berubah?
Apa yang membuatmu berubah seperti ini?
Apakah karena lingkungan barumu?
Apakah karena teman barumu?
Apakah karena kau lelah dengan kehidupanmu?
Kau bosan dengan hidupmu yang seperti itu saja?
Kau ingin berubah?
Jangan berubah!
Aku tak ingin kau berubah seperti itu
Kau menghancurkan dirimu sendiri
Apakah kau sadar akan hal itu?
Apakah kau berpikir kau berubah menjadi lebih baik?
Tidak! Kau jauh menjadi lebih buruk
Kau menjadi lebih terpuruk
Kau menjadi lebih tak percaya apapun
Kau tak percaya siapapun
Kau menjadi pribadi yang dingin
Kau tak lagi menjadi seorang yang hangat dan ceria
Kau tak lagi menjadi seorang yang berpikir jernih
Jangan kau berubah
Aku tak ingin kau berubah
Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu
Menjadi pribadi yang hangat
Menjadi pribadi yang ceria
Kembalilah
Jangan menyiksa dirimu sendiri
Kau menghancurkan dirimu sendiri
Kenapa kau menyiksa dirimu sendiri?
Jangan kau seperti ini
Jangan!.
Aku peduli padamu
Jangan berubah
Jangan
Kembalilah
Kembalilah seperti dahulu
Kembalilah
Kembalilah......
.
.
.
Terkadang kita merasa bahwa kita menjadi orang lain. Kita menjadi pribadi yang lain. Entah apa yang terjadi pada diri ini. Semuanya berubah tanpa disadari. Entahlah, mungkin karena lingkungan yang baru. Kita beradaptasi yang kemudian kita tak sadar bahwa kita kehilangan diri kita sendiri. Dan di saat merasa kita telah berubah, kita menjadi rindu akan diri kita yang dahulu. Kita seperti melewati saat-saat yang penting dalam hidup kita. Kita seperti melewatinya begitu saja. Dan kita merasa telah kehilangan sesuatu, entah apa itu.
Berubah memang menjadi dilema tersendiri bagi kita. Banyak pertanyaan yang muncul di benak kita. Apakah perubahan ini benar? Apakah perubahan ini tak akan membawa kehancuran pada diri sendiri? Apakah kita harus kembali lagi? Atau kita melanjutkannya? Pasti banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benak kita. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih. Kita harus bisa memutuskan. Apa yang baik dan buruk bagi kita. Apa keputusan yang sebaiknya kita ambil. Kita harus benar-benar memikirkannya.
Buatlah orang di sekitarmu bahagia
Dan tetap semangat!
Kesepian, Keinginan, Keegoisan
Kesepian,
Apakah ada yang tahu jika aku kesepian?
Mungkin tak ada yang tahu
Siapa yang peduli?
Itu bukan urusan orang lain
Itu urusan diriku sendiri
Tak ada yang tahu
Terkadang aku merasa kesepian
Ada satu saat di mana aku merasa sendirian
Saat di mana aku merasa tak ada yang bersamaku
Aku seorang diri
Terkadang aku merasa seperti itu
Merasa tak punya teman
Tak punya siapapun
Rasanya aneh bukan?
Aku punya banyak teman
Tapi aku masih merasa kesepian
Aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku sendiri
Ada yang salahkah pada diriku?
Aku merasa tak ada yang bisa mengerti diriku
Apakah kau tahu?
Aku punya keinginan
Keinginan yang sangat ingin bisa terwujud
Keinginan dari hari terdalamku
Apakah kau ingin tahu?
Tak apa jika kau tak ingin tahu
Aku yang akan memberitahumu
Walaupun kau tak menginginkannya, akan tetap ku beritahu
Keinginanku adalah aku ingin mempunyai seorang teman
Tidak, bukan teman tetapi sahabat
Hanya seorang, tak usah lebih
Aku hanya ingin seorang sahabat yang benar-benar mengerti diriku
Yang benar-benat mengenal diriku
Hanya seorang saja, tak perlu banyak
Aku hanya menginginkan hak itu
Seorang sahabat yang tahu apa yang kurasakan tanpa memberitahunya
Seorang sahabat yang selalu bersamaku
Seorang sahabat yang hanya berfokus padaku
Seorang sahabat yang setia, yang baik, dan pengertian
Seorang sahabat yang tahu akan nyaman dan tidaknya diriku
Seorang sahabat yang sepaham denganku
Seorang sahabat yang mengerti diriku
Egoiskah?
Iya, aku memang egois
Aku tak memungkiri hal itu
Aku terlalu egois
Mana ada yang seperti itu?
Semua manusia punya pandangannya sendiri-sendiri
Tak ada yang sama
Semua manusia punya urusannya sendiri-sendiri
Tak mungkin bisa terus bersama
Semua manusia punya hatinya sendiri-sendir
Tak mungkin hanya mementingkan orang lain tanpa kebahagiaan dirinya sendiri
Aku sadar akan hal itu
Aku sadar itu tak mungkin terjadi
Aku sadar jika diriku terlalu egois
Iya, aku benar-benar egois
Hanya menginginkan kebahagiaan diriki sendiri
Tanpa memikirkan kebahagiaan orang lain
Harusnya aku tahu itu tak mungkin terjadi
Akan tetapi, aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari diriku
Aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari kepalaku
Aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari hatiku
Aki tak bisa
Aku terus berharap keinginanku akan terwujud
Aku selalu berharap aku punya seorang sahabat yang seperti itu
Aku terus berharap dan berharap
"Kau egois!"
Kata sebagian diriku
"Tidak! Aku tidak egois! Aku hanya mempunyai sebuah keinginan!"
Jawab sebagian diriku yang lain
"Keinginanmu itu tak mungkin akan terwujud!"
"Aku tahu itu...."
Dan diriku sendiri mengetahui hal itu.keinginanku tak mungkin bisa terwujud
Itu terlalu tinggi
Keinginanku terlalu tinggi untukku gapai
Aku tak bisa
Aku tak bisa.......
Terkadang aku berpikir "bagaimana-jika"
Bagaimana jika temanku menyadarinya
Bagaimana jika temanku mengetahui isi hatiku
Bagaimana jika temanku tahu apa keinginanku
Bagaimana jika temanku tahu bahwa selama ini aku kesepian
Bagaimana jika temanku tahu bahwa selama ini aku merasa sendirian
Bagaimana jika temanku bahwa aku merasa tak punya teman
Bagaimakah reaksi mereka?
Aku penasaran akan hal itu
Apakah mereka akan berubah?
Apakah mereka akan berubah menjadi lebih perhatian?
Atau apakah mereka justru akan menghindar?
Entahlah, aku tak tahu
Yang tahu akan hal itu adalah temanku sendiri
Yang kutahu, diriku kesepian dan aku menginginkan seorang sahabat yang bisa mengisi kesepian diriku dan aku tahu bahwa hal itu sangatlah egois
.
.
.
Terkadang kita tak sadar sudah egois. Kita tak sadar bahwa apa yang kita inginkan benar-benar egois. Tak memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Yang dipikirkan hanyalah perasaan diri sendiri.
Ya, terkadang keinginan kita sangatlah egois di mana dunia, akan tetapi di mana kita sendiri itu tidaklah egois. Itu adalah hal yang wajar. Sebuah keinginan wajar bukan jika sangat tinggi. Jika melampaui daya pikir kita. Jika terkesan tidak realistis. Itu wajar bukan?
Akan tetapi, mungkin itu hanyalah alasan yang kita buat sendiri demi menyelamatkan diri sendiri. Alasan yang dibuat-buat. Entahlah ini semua benar atau salah, aku tak tahu.
Apakah egois itu salah?
Iya, egois itu sangatlah salah
Tetap tersenyum!
Tetap gembira!
Tetap berbahagia!
Tetap semangat!
Semangat!
Teman: Takut Akan Perubahan
Hai, teman
Apa kabar?
Kau baik?
Apakah kau tahu aku takut akan sesuatu?
Ya, aku tahut akan suatu hal
Aku takut akan perubahan
Terlebih itu adalah perubahanmu
Aku takut kau berubah
Aku takut kau bukan lagi temanku yang kukenal
Aku takut kau berubah menjadi orang asing
Di saat kita berdua bertemu,
Aku takut kita akan seperti bertemu dengan orang asing
Padahal kita dulu sangatlah dekat
Aku takut kau berubah
Aku takut kau tak mengenaliku lagi
Aku takut aku berubah
Aku takut aku tak lagi menjadi diriku yang kau kenal
Akut kita berubah
Aku takut kita akan seperti orang asing
Aku takut akan hal itu
Terkadang aku berpikir
Bagaiman kabarmu di sana?
Apakah kau baik-baik saja?
Apakah kau masih mengingatku?
Apakah kau masih menganggapku?
Aku tahu kau sudah mempunyai teman baru di sana
Akupun sama, aku sudah mempunyai teman baru di sini
Aku takut kita akan semakin menjauh
Kau dengan duniamu
Dan aku dengan duniaku
Terkadang aku berpikir untuk menghubungimu
Akan tetapi kuurungkan
Aku takut kau akan terganggu
Tapi, bukankah itu akan memperlebar jarak di antara kita?
Akupun tahu akan hal itu?
Aku takut
Aku sangat takut
Apa yang harus kulakukan?
Aku tak ingin kehilanganmu
Aku ini sangat payah dalam pertemanan
Aku tak tahu apa yang seharusnya kulakukan
Kau dan aku
Bila kita bertemu lagi
Apakah akan sama rasanya seperti dulu?
Aku harap akan sama
Karena aku takut kehilangan temanku,
Lagi
..
..
..
Janganlah bersedih!
Tetap semangat ya!
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
