Asa Hati (Bagian 7)

0
0
Deskripsi

Bagian ini berisi lima buah judul puisi yang menggambarkan harapan dan gejolak hati figur “aku” dalam menghadapi kejadian yang meninggalkan bekas di hati dan pikirannya.

  1. Berhenti
  2. Terjebak: Tak Bisa Keluar
  3. Berubah: Jangan Berubah
  4. Kesepian, Keinginan, Keegoisan
  5. Teman: Takut Akan Perubahan

Berhenti

Aku akan berhenti
Kau tenang saja
Semuanya akan berakhir
Tak perlu kau khawatir
Aku tak akan mengganggumu lagi
Aku tak akan mengusik hidupmu lagi
Mulai sekarang kau bisa tenang
Aku akan menghentikan semuanya
Terimakasih selama ini tak pernah marah padaku
Sekarang aku sadar, yang ku lakukan sangat mengganggumu
Maka dari itu, aku akan berhenti
Aku akan berhenti
Semoga setelah ini kau bisa tenang dan senang
Kau tak perlu merasa terbebani lagi oleh diriku
Aku akan berhenti
Kau bisa lega sekarang
Sebenarnya, aku tak memaksamu
Tapi mungkin kau tak enak hati
Yang justru membuatmu tak nyaman karena merasa terbebani
Tapi tenang saja
Aku akan berhenti sekarang
Kau tak perlu memikirkanku
Aku baik-baik saja
Tak apa
Maaf selama ini aku merepotkanmu
Maaf selama ini aku membuatmu terbebani
Maaf selama ini aku mengganggumu
Maaf selama ini aku mengusikmu
Maaf selama ini aku membuatmu tak nyaman
Maaf selama ini aku tak peka terhadapmu
Maaf...
Aku akan berhenti
Sungguh, aku akan  berhenti
Selamat tinggal
.
.
.

Mungkin sebaiknya kita menghentikan sejenak apa yang kita lakukan, kemudian kita berpikir dan merenungkannya. Apakah yang dirasakan orang lain saat kita melakukannya. Apakah itu tidak menjadi sesuatu yang merepotkan bagi mereka. Apakah yang kita lakukan membuat orang lain senang atau mungkin membuat mereka terbebani.

Jangan bersedih, ya!

Tetap tersenyum!

 

Terjebak: Tak Bisa Keluar

Aku terjebak

Dalam suatu pusaran yang tak ada hentinya

Aku terjebak

Dalam sistem yang tak berfungsi dengan baik

Aku terjebak 

Dalam kegelapan malam

Aku terjebak

Dalam jurang yang tak berdasar

Siapapun, tolong aku!

Tolong keluarkan diriku!

Aku tak ingin terjebak di sini

Aku ingin keluar

Seberapa keras aku berusaha,

Aku akan terus terjatuh dan tak bisa bangkit

Aku membutuhkan pertolongan

Seseorang, tolong aku!

Aku tak ingin terjebak

Aku tak ingin terjebak dalam pusaran ini

Aku tak ingin terjebak dalam sistem ini

Aku tak ingin terjebak dalam kegelapan ini

Aku tak ingin terjebak dalam jurang ini

Berulang kali ku coba melepaskan diri,

Berulang kali aku kembali lagi

Sampai kapan aku akan terjebak di sini?

Aku ingin keluar!

Aku lelah

Aku sangat lelah berusaha lagi

Sehingga aku terlalu terbuai di sini

Sehingga aku menganggap inilah duniaku

Aku mulai terbiasa di sini

Ya, aku menikmati saat-saat diriku di sini

Namun, aku tersadar

Ini bukan duniaku

Ini bukan rumahku

Ini bukan diriku

Aku mulai tersadar, aku sedang terjebak

Terjebak di sini entah sampai kapan

Aku tak ingin terjebak lebih lama lagi

Aku tersadar, aku salah besar saat aku mulai terbiasa dalam jebakan ini

Aku tersadar, bahwa yang kulakukan ini salah

Aku tersadar, ini semua tidaklah benar

Aku tidak boleh terjebak lebih lama lagi

Aku tak ingin hancur secepat ini

Aku tak ingin diriku terbuai lagi

Aku tak ingin menyesal di kemudian hari

Tolong!

Keluarkan aku dari sini!

Selamatkan aku!

Siapapun, tolong!

Aku mohon, tolong aku!

.

.

.

Terjebak. Kita pasti pernah merasakan situasi terjebak. Bingung harus melakukan apa dan bagaimana. Semua pertanyaan akan dalam benak kita. Kita tahu bahwa untuk keluar dari apa yang sedang kita alami membutuhkan usaha yang sangat keras dan menguras hati serta pikiran. Situasi di mana kita merasa bahwa kita tahu apa yang kita lakukan ini salah, akan tetapi kita tidak bisa berhenti melakukannya. Seolah-olah kita menjadi kecanduan. Kita sadar bahwa ini semua salah. Sebagian dari diri kita mengatakan untuk berhenti dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ini tidak apa-apa, lakukan saja. Kita berperang dengan diri kita sendiri atau mungkin kita berperang melawan hawa nafsu kita. Itu sangatlah sulit. Benar-benar sulit. Tapi kita tetap harus bisa keluar dari sana. Kita harus bisa menang atas hawa nafsu kita sendiri. Kita harus bisa keluar. Ya, kita harus bisa keluar dan tak boleh jatuh ke dalam lubang yang sama.

Tetap semangat!

 

 

Berubah: Jangan Berubah

Berubah,

Kau berubah

Kau bukan lagi dirimu yang dahulu

Siapa kau?

Aku tak mengenalmu lagi

Kau berubah

Kau berubah sangat banyak

Sangat banyak yang berubah padamu sehingga aku tak bisa mengenalimu lagi

Siapa kau?

Kau seperti orang asing

Kau bukan dirimu yang dahulu

Aku tak mengenalmu lagi

Kenapa kau berubah?

Apa yang membuatmu berubah?

Aku tak suka kau berubah

Aku tak suka kau menjadi orang asing

Ke mana dirimu yang dahulu?

Kau buang ke mana dirimu yang dahulu?

Aku merindukan dirimu yang dahulu

Aku sangat merindukannya

Kembalilah!

Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu

Kembalilah menjadi orang yang kukenal

Kembalilah, aku mohon, kembalilah!

Aku tak suka kau berubah

Aku tak suka kau menjadi orang asing

Aku tak suka kau menjadi orang yang tak kukenal

Kembalilah

Kembalilah kepada dirimu yang dahulu

Jangan kau berubah

Jangan kau menjadi orang asing

Jangan kau menjadi orang yang tak kukenal

Jangan kau berubah lagi

Keberubahanmu membuatku takut

Aku takut kau tak mengenali dirimu sendiri

Aku takut kau tak mengenali dirimu lagi

Aku takut kau tak akan kembali menjadi dirimu lagi

Aku takut aku akan kehilanganmu untuk selamanya

Aku mohon, kembalilah

Jangan berubah seperti ini

Jangan berubah menjadi seorang yang tak kukenal

Jangan berubah menjadi seperti ini

Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu

Aku ingin dirimu yang dahulu

Seseorang yang aku kenal

Seseorang yang selalu bersamaku

Kembalilah

Aku tak ingin kehilanganmu

Sebenarnya kenapa kau berubah?

Apa yang membuatmu berubah seperti ini?

Apakah karena lingkungan barumu?

Apakah karena teman barumu?

Apakah karena kau lelah dengan kehidupanmu?

Kau bosan dengan hidupmu yang seperti itu saja?

Kau ingin berubah?

Jangan berubah!

Aku tak ingin kau berubah seperti itu

Kau menghancurkan dirimu sendiri

Apakah kau sadar akan hal itu?

Apakah kau berpikir kau berubah menjadi lebih baik?

Tidak! Kau jauh menjadi lebih buruk

Kau menjadi lebih terpuruk

Kau menjadi lebih tak percaya apapun

Kau tak percaya siapapun

Kau menjadi pribadi yang dingin

Kau tak lagi menjadi seorang yang hangat dan ceria

Kau tak lagi menjadi seorang yang berpikir jernih

Jangan kau berubah

Aku tak ingin kau berubah

Kembalilah menjadi dirimu yang dahulu

Menjadi pribadi yang hangat

Menjadi pribadi yang ceria

Kembalilah 

Jangan menyiksa dirimu sendiri

Kau menghancurkan dirimu sendiri

Kenapa kau menyiksa dirimu sendiri?

Jangan kau seperti ini

Jangan!.

Aku peduli padamu

Jangan berubah

Jangan

Kembalilah

Kembalilah seperti dahulu

Kembalilah

Kembalilah......

.

.

.

Terkadang kita merasa bahwa kita menjadi orang lain. Kita menjadi pribadi yang lain. Entah apa yang terjadi pada diri ini. Semuanya berubah tanpa disadari. Entahlah, mungkin karena lingkungan yang baru. Kita beradaptasi yang kemudian kita tak sadar bahwa kita kehilangan diri kita sendiri. Dan di saat merasa kita telah berubah, kita menjadi rindu akan diri kita yang dahulu. Kita seperti melewati saat-saat yang penting dalam hidup kita. Kita seperti melewatinya begitu saja. Dan kita merasa telah kehilangan sesuatu, entah apa itu. 

 

Berubah memang menjadi dilema tersendiri bagi kita. Banyak pertanyaan yang muncul di benak kita. Apakah perubahan ini benar? Apakah perubahan ini tak akan membawa kehancuran pada diri sendiri? Apakah kita harus kembali lagi? Atau kita melanjutkannya? Pasti banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam benak kita. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih. Kita harus bisa memutuskan. Apa yang baik dan buruk bagi kita. Apa keputusan yang sebaiknya kita ambil. Kita harus benar-benar memikirkannya.

 

Buatlah orang di sekitarmu bahagia

Dan tetap semangat!

 

Kesepian, Keinginan, Keegoisan

Kesepian,

Apakah ada yang tahu jika aku kesepian?

Mungkin tak ada yang tahu

Siapa yang peduli?

Itu bukan urusan orang lain

Itu urusan diriku sendiri

Tak ada yang tahu

Terkadang aku merasa kesepian

Ada satu saat di mana aku merasa sendirian

Saat di mana aku merasa tak ada yang bersamaku

Aku seorang diri

Terkadang aku merasa seperti itu

Merasa tak punya teman

Tak punya siapapun

Rasanya aneh bukan?

Aku punya banyak teman

Tapi aku masih merasa kesepian

Aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku sendiri

Ada yang salahkah pada diriku?

Aku merasa tak ada yang bisa mengerti diriku

Apakah kau tahu?

Aku punya keinginan

Keinginan yang sangat ingin bisa terwujud

Keinginan dari hari terdalamku

Apakah kau ingin tahu?

Tak apa jika kau tak ingin tahu

Aku yang akan memberitahumu

Walaupun kau tak menginginkannya, akan tetap ku beritahu

Keinginanku adalah aku ingin mempunyai seorang teman

Tidak, bukan teman tetapi sahabat

Hanya seorang, tak usah lebih

Aku hanya ingin seorang sahabat yang benar-benar mengerti diriku

Yang benar-benat mengenal diriku

Hanya seorang saja, tak perlu banyak

Aku hanya menginginkan hak itu

Seorang sahabat yang tahu apa yang kurasakan tanpa memberitahunya

Seorang sahabat yang selalu bersamaku

Seorang sahabat yang hanya berfokus padaku

Seorang sahabat yang setia, yang baik, dan pengertian

Seorang sahabat yang tahu akan nyaman dan tidaknya diriku

Seorang sahabat yang sepaham denganku

Seorang sahabat yang mengerti diriku

Egoiskah?

Iya, aku memang egois

Aku tak memungkiri hal itu

Aku terlalu egois

Mana ada yang seperti itu?

Semua manusia punya pandangannya sendiri-sendiri

Tak ada yang sama

Semua manusia punya urusannya sendiri-sendiri

Tak mungkin bisa terus bersama 

Semua manusia punya hatinya sendiri-sendir

Tak mungkin hanya mementingkan orang lain tanpa kebahagiaan dirinya sendiri

Aku sadar akan hal itu

Aku sadar itu tak mungkin terjadi

Aku sadar jika diriku terlalu egois

Iya, aku benar-benar egois

Hanya menginginkan kebahagiaan diriki sendiri

Tanpa memikirkan kebahagiaan orang lain

Harusnya aku tahu itu tak mungkin terjadi

Akan tetapi, aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari diriku

Aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari kepalaku

Aku tak bisa mengenyahkan pikiran itu dari hatiku

Aki tak bisa

Aku terus berharap keinginanku akan terwujud

Aku selalu berharap aku punya seorang sahabat yang seperti itu

Aku terus berharap dan berharap

"Kau egois!"

Kata sebagian diriku

"Tidak! Aku tidak egois! Aku hanya mempunyai sebuah keinginan!"

Jawab sebagian diriku yang lain

"Keinginanmu itu tak mungkin akan terwujud!"

"Aku tahu itu...."

Dan diriku sendiri mengetahui hal itu.keinginanku tak mungkin bisa terwujud

Itu terlalu tinggi

Keinginanku terlalu tinggi untukku gapai

Aku tak bisa

Aku tak bisa.......

Terkadang aku berpikir "bagaimana-jika"

Bagaimana jika temanku menyadarinya

Bagaimana jika temanku mengetahui isi hatiku

Bagaimana jika temanku tahu apa keinginanku

Bagaimana jika temanku tahu bahwa selama ini aku kesepian

Bagaimana jika temanku tahu bahwa selama ini aku merasa sendirian

Bagaimana jika temanku bahwa aku merasa tak punya teman

Bagaimakah reaksi mereka?

Aku penasaran akan hal itu

Apakah mereka akan berubah?

Apakah mereka akan berubah menjadi lebih perhatian?

Atau apakah mereka justru akan menghindar?

Entahlah, aku tak tahu

Yang tahu akan hal itu adalah temanku sendiri

Yang kutahu, diriku kesepian dan aku menginginkan seorang sahabat yang bisa mengisi kesepian diriku dan aku tahu bahwa hal itu sangatlah egois

.

.

.

Terkadang kita tak sadar sudah egois. Kita tak sadar bahwa apa yang kita inginkan benar-benar egois. Tak memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Yang dipikirkan hanyalah perasaan diri sendiri.

 

Ya, terkadang keinginan kita sangatlah egois di mana dunia, akan tetapi di mana kita sendiri itu tidaklah egois. Itu adalah hal yang wajar. Sebuah keinginan wajar bukan jika sangat tinggi. Jika melampaui daya pikir kita. Jika terkesan tidak realistis. Itu wajar bukan?

 

Akan tetapi, mungkin itu hanyalah alasan yang kita buat sendiri demi menyelamatkan diri sendiri. Alasan yang dibuat-buat. Entahlah ini semua benar atau salah, aku tak tahu.

 

Apakah egois itu salah?

Iya, egois itu sangatlah salah

 

Tetap tersenyum!

Tetap gembira!

Tetap berbahagia!

Tetap semangat!

Semangat!

 

Teman: Takut Akan Perubahan

Hai, teman

Apa kabar?

Kau baik?

Apakah kau tahu aku takut akan sesuatu?

Ya, aku tahut akan suatu hal

Aku takut akan perubahan

Terlebih itu adalah perubahanmu

Aku takut kau berubah

Aku takut kau bukan lagi temanku yang kukenal

Aku takut kau berubah menjadi orang asing

Di saat kita berdua bertemu,

Aku takut kita akan seperti bertemu dengan orang asing

Padahal kita dulu sangatlah dekat

Aku takut kau berubah

Aku takut kau tak mengenaliku lagi

Aku takut aku berubah

Aku takut aku tak lagi menjadi diriku yang kau kenal

Akut kita berubah

Aku takut kita akan seperti orang asing

Aku takut akan hal itu

Terkadang aku berpikir

Bagaiman kabarmu di sana?

Apakah kau baik-baik saja?

Apakah kau masih mengingatku?

Apakah kau masih menganggapku?

Aku tahu kau sudah mempunyai teman baru di sana

Akupun sama, aku sudah mempunyai teman baru di sini

Aku takut kita akan semakin menjauh

Kau dengan duniamu

Dan aku dengan duniaku

Terkadang aku berpikir untuk menghubungimu

Akan tetapi kuurungkan

Aku takut kau akan terganggu

Tapi, bukankah itu akan memperlebar jarak di antara kita?

Akupun tahu akan hal itu?

Aku takut

Aku sangat takut

Apa yang harus kulakukan?

Aku tak ingin kehilanganmu

Aku ini sangat payah dalam pertemanan

Aku tak tahu apa yang seharusnya kulakukan

Kau dan aku

Bila kita bertemu lagi

Apakah akan sama rasanya seperti dulu?

Aku harap akan sama

Karena aku takut kehilangan temanku,

Lagi

..

..

..

Janganlah bersedih!

Tetap semangat ya!

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Mayaku Duniaku
0
0
Sebuah cerpen yang menceritakan seorang remaja bernama Piya yang menjadikan dunia maya sebagai temannya
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan