Mengumpulkan Mantan dalam Kolektor Mitos; Selera Salihara

0
0
Terkunci
Deskripsi

Sebuah artikel review ataupun pengantar diskusi biasanya akan diawali dengan bahasa ndakik-ndakik ala kritikus dunia ngehek ketiga yang agaknya semakin murahan saja. Goenawan Muhamad misalnya, dia tidak akan langsung mengatakan bahwa ada sebuah karya sastra bagus yang layak dibaca. Tapi Mbah Goen akan mengajak pembacanya berputar-putar dahulu dengan bahasanya yang entah dia pelajari dari planet mana. Padahal tulisannya tersebut nantinya juga hanya akan jadi bungkus gorengan atau dijual seharga lima ribuan di depan Gramedia.

905 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Kajian
Selanjutnya Lunturnya Perjuangan Perempuan di Hari Ibu
0
0
Menjadi perempuan, bukan hanya tentang bagaimana mengurus keluarga atau tentang peran domestik di dalam rumah tangga. Menjadi perempuan adalah menjadi tonggak perjuangan penghancurkan budaya patriarkal. Mungkin begitulah apa yang dipikirkan oleh Sujatin ketika dia dan beberapa perempuan lain mengadakan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dan hari ini, 22 Desember 2016, adalah momentum Hari Ibu yang tidak bisa dilepaskan dari adanya Kongres Perempuan Indonesia di Yogyakarta tersebut. Oleh karenya, 22 Desember ditetapkan menjadi momentum Hari Ibu pada Kongres Perempuan Indonesia ketiga pada 23-28 Juli 1938 di Bandung.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan