CH 8. [JANGAN SEAN!!] [TEST_PACK]

0
0
Deskripsi

Ocean Keiji Rysaka atau yang akrab disapa Sean mengalami kejadian tidak mengenakkan di pesta ulang tahun yang diadakan kakak laki-lakinya. Sepuluh hari kemudian tanda-tanda layaknya wanita hamil muncul pada Sean yang notabenenya adalah seorang laki-laki. Seorang cowok yang mengaku bernama Jojo kemudian datang untuk memberikan pertanggungjawaban. Sean tidak serta merta menerima pertanggung jawaban cowok itu. Masalahnya justru semakin rumit karena kedua-duanya masih duduk di bangku SMA.

Yang ada dipikiran...

CH 8. JANGAN SEAN!

Jojo merasa kejadian yang dialaminya ini seperti mimpi. Jika benar mimpi, tolong siapapun jangan bangunin Jojo dari tidurnya saat ini. Jojo menatap wajah Sean dengan penuh bahagia, ingin segera tangannya beralih untuk memeluk tubuh Sean, tapi niatan ini seketika tertahan saat Sean melanjutkan omongannya lagi.

"Bukan berarti buat nikah sama lo dan nerima cinta lo, tapi buat nggak ngegugurin calon dedek bayi," lanjutnya membuat detak jantung Jojo serasa akan berhenti.

Genggaman tangan Jojo mengendur seketika. Jojo mengira Sean bakalan mau nikah dan menerima cintanya, tapi ternyata dugaan Jojo salah. Sean menerima kesepakatan 'pinkie promise' bukan berati menerima cinta Jojo dan mau dinikahi Jojo sebagai bentuk tanggung atas keberadaan dedek bayinya.

Sean masih melanjutkan omongannya kembali di waktu yang sama, tubuh Jojo sudah lemas nggak berdaya seolah tak ada harapan lagi buat mengejar cintanya.

"Itupun masih dengan syarat... Lo jangan ngejar-ngejar gue lagi. Anggap kita nggak pernah saling kenal. Jangan sapa gue lagi di sekolah. Urusan lo sama gue cuma menyangkut calon dedek bayi kita ini, selebihnya, nggak ada kata cinta, pacaran, menikah. Jika lo melanggar... Lo nggak akan liat gue dan calon bayi ini lagi selama-lamanya," lanjut Sean lagi yang seketika itu membuat Jojo bangkit berdiri perlahan.

Tubuh Jojo bergetar panas dingin nggak karuan. Separuh nyawa Jojo seraya melayang. Sumpah demi apapun, Sean dan bayi dalam kandungannya sama berartinya buat Jojo, Jojo nggak bisa kehilangan kedua-duanya.

Tak jauh dari mereka, Bruno menatap sedih mereka berdua. Segara senyam-senyum seolah kemenangan ada bersamanya. Manusia licik itu, Jojo mulai sekarang mengibarkan bendera permusuhan dengannya. Sekali lagi Segara berani nyakitin Sean dan calon anaknya, Jojo nggak akan segan-segan buat menghancurkan kehidupannya.

Jojo menggenggam erat tangan Sean meminta penjelasan padanya.

"Maksud lo apa Sean?" tanya Jojo lirih, bingung, sedih.

"Gue bakalan bunuh diri sama janin ini. Gue malu."

Syok, airmata Jojo seketika menganak sungai. Jojo takut kehilangan kedua-duanya.

"Jangan Sean... Gue butuh kalian berdua...hiks.. Tolong jangan begini. Jangan siksa gue kaya gini," kata Jojo mengiba sembari menatap mata Sean dengan penuh airmata.

Sean menunduk nggak mau menatap mata Jojo karena sesungguhnya Sean nggak tega, lalu menangis terisak. Sean dalam keadaan bingung. Bibir tipisnya berucap lagi di balik isak tangisnya itu.

"Gue hidup, gue mati, gue sama-sama nanggung malu, hiks... Lalu, apa bedanya gue hidup kalau bukan cuma karena calon bayi ini? Malu gue udah cukup. Jangan tambah lagi dengan maksa gue buat nerima cinta lo. Gue nggak mau jadi homo. Gue malu bukan dengan orang-orang di sekitar gue aja, tapi gue malu sama diri gue sendiri. Seorang Sean yang sangat membenci homo tiba-tiba menikah dengan seorang cowok. Seorang Sean yang homophobia tiba-tiba hamil akibat secara nggak sadar ngewe sama cowok. Ini seperti sebuah kutukan karena kesombongan gue sendiri. Gue malu sama diri gue sendiri. Jangan paksa gue lagi," katanya berlinang airmata.

Tangan Jojo terulur buat membantu Sean mengusap airmata itu, tapi Sean menghindar dan menolak uluran tangan Jojo dengan menampik tangan Jojo.

"Mending lo cabut dari sini sekarang. Gue udah ngasih penjelasan dan kesepakatan. Gue harap lo ngerti. Gue capek. Gue mau tidur," katanya sambil masih mengusap airmatanya dengan punggung tangannya.

Sean berjalan ke arah tempat tidur Bruno buat ngerebahin tubuhnya, lalu tidur miring munggungin keberadaan Jojo.

Karma...

Jojo cuma bisa menunduk sedih saja.

Mungkin inilah yang dinamakan karma buat Jojo karena udah pernah nidurin Sean yang pada waktu itu dalam keadaan nggak sadar. Kenikmatan sesaat itu mungkin akan menyiksa Jojo selama-lamanya. Jojo pantas mendapatkan semuanya atas dosa yang udah dilakukannya ke Sean.

"Sean... Maafin gue... hiks.." kata Jojo menyesal.

Bruno ngedeketin Sean buat nenangin  Sean. Jojo bersyukur banget ada Bruno sebagai sahabat karib Sean yang selalu ada untuk Sean. Jojo butuh Bruno banget buat menghibur Sean karena sudah pasti Sean tak akan mau disentuh atau berbicara sama Jojo lagi.

Jojo merasa penuh dosa. Tubuh Jojo penuh dosa. Jiwa dan raga Jojo penuh dosa karena udah nidurin Sean yang saat malam itu dalam keadaan tidak sadar. Ingin rasanya Jojo mendekat buat nenangin Sean, tapi Jojo cukup tahu diri buat pergi dari tempat ini karena Sean tak menginginkannya lagi.

Jojo sadar cintanya nggak akan pernah diterima Sean sampai kapan pun meski di rahim Sean telah tumbuh calon bayi mereka. Sekali Sean homophobia akan tetap homophobia. Meski Jojo merengek sampai keluar airmata darah sekalipun, cinta Sean nggak akan pernah ada buat cowok homo macam Jojo ini. Jojo nggak boleh egois. Jojo harus menghargai keputusan Sean. Walau pernyataan Sean barusan sangat menyakitkan, tapi ini nggak sebanding dengan apa yang udah Jojo lakuin ke Sean. Seharusnya Jojo bersyukur karena calon dedek bayinya akan dijaga baik-baik oleh Sean.

Jojo berjalan keluar dari kost an Bruno dengan lesu dan putus asa. Pandangan mata Jojo kosong. Jojo butuh kedua orangtuanya untuk berkeluh kesah. Jojo bakal kasih tahu mereka kalau Jojo udah menghamili Sean dan akan bertanggung jawab atas anak yang dikandungnya.

Jojo melajukan sepeda motornya cepat sampai rumah, lalu berjalan lesu masuk ke dalam dan nemuin maminya yang lagi asik bantuin pembantunya masak di dapur.

"Mami.." panggil Jojo putus asa sambil memeluk maminya dengan tiba-tiba.

Maminya bingung dan membimbing Jojo buat duduk di sofa ruang tamu.

"Ada apa? Kok anak Mami nangis? Cerita sama Mami. Kenapa?" tanya Mami Jojo bingung ngernyitin dahi, nggak biasanya Jojo menangis begini, Jojo itu anak yang kuat, dielusnya rambut putranya penuh sayang.

Mami Jojo memang wanita yang sangat baik dan lembut. Seumur hidup Jojo semenjak dilahirkannya, beliau selalu memanjakan Jojo dan nggak pernah memarahi ataupun membentak Jojo sekalipun Jojo berbuat salah. Inilah saatnya Jojo mengaku di depan maminya kalau Jojo sudah menghamili Sean.

"Sean Mi.... Adik kelas aku..hiks.."

"Iya. Ada apa dengan Sean adik kelas kamu? Kamu dibully sama Sean?"

Jojo menggeleng.

"Justru aku Mi yang udah jahatin Sean..hiks.."

"Lho.. Kamu yang jahatin kok malah kamu yang nangis? Kamu jahatin dia bagaimana? Cerita sama Mami," tanya Mami Jojo bingung sembari mengusap airmata putranya dengan sabar.

"Aku udah hamilin Sean Mi. Sekarang Sean ngandung anak aku. Maafin aku..hiks.."

Mami Jojo bingung. Sean itu seperti nama cowok? Tapi, kok hamil? Apa dia salah mendengar? Begitu pikirnya.

"Tunggu! Tunggu! Adik kelas kamu Sean itu cowok, 'kan?" tanya Mami Jojo ragu setengah tidak percaya.

"Iya Mi. Sean cowok. Sean hamil dan itu anak aku. Semua udah dicek dan hasilnya positif. Dan itu karena salah aku Mi. Maafin aku Mi. Mungkin ini hukum karma buat aku. Aku nidurin Sean pas dia dalam keadaan nggak sadar. Dan sekarang Sean benci banget sama aku. Maafin aku udah bikin malu Daddy sama Mami...hiks.. Maafin aku udah bikin kalian kecewa."

Mami Jojo mengangguk paham. Beliau adalah seorang dokter. Kasus kehamilan pada seorang lelaki seperti ini pernah ditanganinya saat di Amerika.

"Iya, sayang. Tidak usah sedih. Mami nggak marah. Yang sudah terjadi biar terjadi. Tinggal mengambil hikmah dari setiap kejadian. Sekarang, mau nggak mau kamu harus tanggung jawab buat nikahin Sean. Nanti Mami sama Daddy akan mencoba buat nemuin orangtuanya Sean."

"Masalahnya Sean nggak mau nikah sama aku Mi..hiks.. Sean homophobic. Dia bukan gay. Padahal aku cinta banget sama Sean. Justru Sean semakin benci sama aku dan nyuruh aku supaya nggak dekat-dekat sama dia lagi. Aku juga udah terlanjur sayang sama dedek bayi."

Mami Jojo nampak sedih, lalu memeluk Jojo untuk memberikan ketenangan untuk putranya. Sesungguhnya, Mami Jojo sangat kecewa atas apa yang terjadi. Jojo adalah putra semata wayang yang dimilikinya, di usianya yang baru menginjak tujuh belas tahun dimana saat-saat ini adalah masa emas untuk pencarian jati diri, Jojo malah menghamili adik kelasnya sendiri. Akan tetapi, mau disesali pun percuma, yang sudah terjadi tidak akan bisa diulangi untuk diperbaiki. Justru Mami Jojo sekarang berpikir untuk menjaga mental keduanya, antara Jojo dan Sean. Mereka berdua masih sekolah dan masih tergolong anak di bawah umur. Jalan satu-satunya hanya dengan menerima kenyataan dan berusaha untuk mencari solusi atas apa yang terjadi. Ada bayi lucu tak berdosa yang sedang menanti untuk menjadi bagian dari keluarga mereka.

"Maafin aku ya Mi.. hiks... Aku udah bikin malu Mami sama Daddy. Aku terlanjur sayang sama Sean. Aku juga terlanjur sayang sama dedek bayi dalam kandungannya. Bantu aku Mi. Aku nggak bisa jauh-jauh dari Sean dan dedek bayi."

Mami Jojo menatap prihatin Jojo, tangannya yang lentik nampak mengusap rambut Jojo penuh perhatian.

"Iya sayang. Yang sabar ya. Nanti Mami diskusi sama Daddy untuk mencari jalan keluarnya."

"Terimakasih Mi. Aku sayang Mami," ujar Jojo lega memeluk cepat maminya.

"Iya. Mami juga."

[]

Tbc

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya CH 9. [SERBA SALAH] [TEST_PACK]
0
0
Ocean Keiji Rysaka atau yang akrab disapa Sean mengalami kejadian tidak mengenakkan di pesta ulang tahun yang diadakan kakak laki-lakinya. Sepuluh hari kemudian tanda-tanda layaknya wanita hamil muncul pada Sean yang notabenenya adalah seorang laki-laki. Seorang cowok yang mengaku bernama Jojo kemudian datang untuk memberikan pertanggungjawaban. Sean tidak serta merta menerima pertanggung jawaban cowok itu. Masalahnya justru semakin rumit karena kedua-duanya masih duduk di bangku SMA.Yang ada dipikiran Sean? Bagaimana mungkin Sean yang seorang cowok bisa hamil? Lalu, apakah jungkir balik Jojo dalam mendekati Sean akan membuahkan hasil setelah Sean menyadari bahwa semakin lama perutnya semakin membesar? Warning!!Homo m-preg/male pregnancy Gay humor absurd comedy non baku
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan