
Ocean Keiji Rysaka atau yang akrab disapa Sean mengalami kejadian tidak mengenakkan di pesta ulang tahun yang diadakan kakak laki-lakinya. Sepuluh hari kemudian tanda-tanda layaknya wanita hamil muncul pada Sean yang notabenenya adalah seorang laki-laki. Seorang cowok yang mengaku bernama Jojo kemudian datang untuk memberikan pertanggungjawaban. Sean tidak serta merta menerima pertanggung jawaban cowok itu. Masalahnya justru semakin rumit karena kedua-duanya masih duduk di bangku SMA.
Yang ada dipikiran...
CH 6 SEAN HAMIL?
Sesampainya di rumah sakit, Sean langsung ditangani beberapa petugas medis setelah Segara mengirimnya masuk ke UGD diikuti dengan Jojo dan Bruno di belakangnya. Segara sempat mengusir Jojo, tapi Jojo tetap bertahan. Jojo khawatir ada sesuatu yang tidak beres terjadi sama Sean.
Dokter wanita yang menangani Sean mengatakan bagian perut Sean bermasalah, lantas menyarankan untuk segera dilakukan USG karena bagian itu terdapat lebam membiru. Takutnya ada sesuatu yang buruk terjadi di dalam perut Sean. Saran itu kemudian disetujui oleh Segara. Saat Segara menemani Sean di dalam ruangan Ultrasonografi, Segara nggak henti-hentinya menampilkan wajah khawatir sambil sesekali melihat ke arah wajah Sean yang nampak gelisah dan pucat.
"Gimana dok?" tanyanya. Sean cuma diem sambil meremat bagian samping celana OSIS-nya. Sean masih terngiang-ngiang ucapan Bruno pas mereka latihan di lapangan sepak bola. Sean takut kalau yang dikatakan Bruno bahwasa Sean hamil itu menjadi kenyataan.
Dokter wanita itu menarik napas, raut wajahnya berubah semakin serius.
"Di bagian ini kok ada gumpalan darah, ya? Ini kaya bukan penyakit atau gumpalan darah karena kecelakaan, tapi seperti bakal janin. Soalnya ada suara detak jantungnya. Coba kalian dengar?"
Dokter itu menunjukkan bagian yang dimaksud, lalu memperbesar volume detak jantung janin yang terekam dari alat itu.
Ada suara detak jantung terdengar jelas dari bagian perut Sean yang sedang diperiksa. Sean dan Segara juga turut mendengarnya.
Sean auto kaget. Pun Segara juga kaget. Sean 'kan cowok, gimana ceritanya Sean bisa hamil?
"Tap-tapi 'kan saya cowok dok!! Dokter salah periksa kali." Sean denial banget dengan fakta yang diterimanya, lalu mendorong alat yang sedang digeser-geser dokter di permukaan perutnya itu agar tidak memeriksanya lagi.
Sean 'kan cowok!!
Bagaimana mungkin Sean hamil?
Sean juga punya tytid kok. Sean juga udah disunat. Tytid Sean juga bisa ngaceng. Sean cowok normal. Sean nggak bisa ngebayangin jika harus ngeden ngelahirin bayi kaya emak-emak di tivi-tivi. Lagian dedek bayinya mau dikeluarin lewat mana coba?
Sean bingung!!
"Iya, dok. Adik saya 'kan cowok. Dokter bisa lihat semua fisik dia cowok 'kan? Alat kelamin adik saya juga cowok. Nih!! Adik saya juga punya tytid." Segara tanpa ba-bi-bu membuka resleting celana OSIS Sean dan menunjukkan alat kelamin Sean sebagai pembuktian.
"Bang!! Malu tahu!!" Sean protes sambil benahin resleting celananya kembali.
"Maaf ya dok..." ucap Sean meminta maaf karena tak enak hati.
Dokter wanita yang masih tampak muda itu tersenyum ramah."Iya, tidak apa-apa. Saya percaya kamu laki-laki kok. Tetapi, memang ini kenyataannya, kamu hamil."
Sean tampak kecewa. Ia masih berharap bahwa ia tidak hamil dan pemeriksaan yang dokter itu lakukan adalah suatu kesalahan. Siapa tahu 'kan itu gumpalan darah kecelakaan karena Sean tadi habis mengalami kecelakaan. Sean memang pernah mendengar tentang cowok hamil. Tetapi, itu 'kan cuma di dunia fiksi fantasi dan manga-manga. Dalam dunia nyata nggak mungkin banget ada.
"Dokter tidak mengada-ada, 'kan?" curiga Sean masih tidak percaya.
Dokter itu menggeleng pelan sambil tersenyum ramah, lalu menjelaskan secara detail monitor USG yang menampilkan gambar organ dalam bagian rahim Sean.
"Saya tidak mengada-ada. Jelas sekali kalau gumpalan ini adalah bakal janin dan lingkaran yang mengelilingi ini adalah rahim. Yang panjang seperti benang ini adalah tali plasenta, dan yang putih-putih ini adalah air ketuban. Ini adalah suatu keajaiban. Kamu cowok, tapi kamu bisa hamil. Ini adalah sesuatu yang seharusnya kamu syukuri karena kamu spesial dan jadi makhluk terpilih. Saran saya, dijaga baik-baik kehamilannya. Pendarahan bisa sangat terjadi karena usia kamu masih terlalu muda. Kehamilan ini suatu keajaiban yang sebenarnya harus disyukuri. Tidak usah malu mengakui karena saya seorang fujoshi. Saya menganggap hal seperti ini bukan sesuatu yang memalukan. Mending kamu bilang sama yang menghamili kamu untuk dimintai pertanggungjawaban."
Sean cuma bisa diem, sementara Segara kelihatan kesel karena sepertinya dia nggak suka.
Segara nggak suka sama Jojo sejak kejadian Jojo ngewik-wik Sean malam itu. Dia nggak akan ngebiarin Jojo buat mendekati Sean lagi meski dengan dalih untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pun Sean juga nggak akan sudi buat dekat-dekat sama Jojo apalagi buat meminta pertanggung jawaban darinya. Sean bukan homo soalnya. Sean malah kepikiran buat menggugurkan kandungannya saja.
Ya, bayangin aja!!
Cowok normal mana yang mau menerima kenyataan bahwa dia hamil!!
Cowok normal mana yang mau hamil??
Sean malu!!
Sean nggak mau hamil.
Sean masih sekolah pula!!
Bagaimana kalau teman-temannya tahu?
Bagaimana kalau bapak ibuknya tahu?
Bagaimana kalau guru-guru tahu?
Pikiran Sean kacau.
Sean turun dari brangkar, kemudian berlari keluar dari ruangan ninggalin Segara.
Segara berusaha mengejar Sean setelah meminta maaf pada dokter yang baru saja meriksa Sean, sementara Bruno diminta Segara buat mengurus administrasi. Jojo bingung antara ingin ikut mengejar Sean atau bertahan di tempat saja, karena khawatir sama Sean, Jojo memutuskan ikut berlari mengejar Sean juga. Jojo perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Dek!!"
"Adek!!"
Segara terus berlari mengejar Sean sembari memanggilnya. Semakin Segara berlari kencang. Semakin kencang juga Sean berlari buat kabur dari Segara.
Sean nggak peduli dedek bayinya brojol!!
Itu lebih baik karena Sean nggak menginginkan kehadirannya.
Segara mulai kehilangan jejak Sean, tapi enggak buat Jojo. Mau bersembunyi dan berlari ke arah manapun, Jojo tetep bisa menemukannya.
Jojo dapat menemukan Sean yang saat ini sedang bersembunyi di taman. Dia tengah duduk bersembunyi di balik beton material yang sepertinya akan digunakan untuk membangun rekontruksi taman.
Jojo mendengar Sean sepertinya sedang menangis.
"Sean..." panggil Jojo lembut. Sean menoleh dan akan beranjak kabur, tapi Jojo dengan cepat menahan tangannya.
"Ngomong sama gue sebenarnya ada apa?" tanya Jojo sedih. Jojo sudah mencium firasat sesuatu yang buruk pasti sedang terjadi pada Sean.
Sean cuma diem. Airmatanya menganak sungai. Bibirnya terkatup rapat seperti sedang menahan marah, lalu beberapa detik kemudian bogem mentah Sean mendarat di wajah tampan Jojo.
BUGH!!
"Gue hamil bagsat!! Dan itu karena lo!!"
Jojo seketika bengong, kelopak matanya berkedip lambat mencerna apa yang barusaja dikatakan oleh Sean.
"Hah?"
"Ha--hamil?"
"Ya. Gue hamil gara-gara kejadian di malam itu. Hiks..."
Jojo bingung.
Sean hamil?
Kok bisa?
Sean 'kan cowok!!
Itu berarti bahwa anak yang dikandung Sean adalah anaknya. Tubuh Jojo panas dingin nggak karuan, seluruh tubuhnya bergetar. Pun Jojo sebenarnya juga bingung dengan apa yang harus dilakukan. Kekhawatiran Jojo sekarang cuma satu, yaitu keselamatan anaknya yang sedang dikandung Sean.
Dengan rasa takut yang begitu besar, Jojo bersimpuh dan memegang kedua tangan Sean.
"Sean.. Gue mohon jangan gugurin dedek bayinya. Gue bakal tanggung jawab. Gue janji. Gue bakal nikahin lo."
Sean diem. Dia dalam posisi dilema dan bingung. Sean masih sekolah, tapi juga nggak mau ngegugurin dedek bayinya, sementara Sean juga bukan homo dan nggak mau nikah sama Jojo.
"Sean... Gue mohon.. hiks..."
Sean masih aja diem, kemudian berlari pergi dan memasuki kendaraan umum yang kebetulan berhenti. Jojo berusaha mengejarnya, tapi telat, kendaraan umum itu terlanjur melaju.
[]
Tbc
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
