Jalan Pulang

1
0
Deskripsi

Renada Arunika mengira bahwa jatuh cinta itu bukanlah sebuah pencapaian karena kenyataannya tasanya sudah tak bersisa hingga menjadikannya perempuan sedingin salju yang semakin hari semakin lebat. Akankah hatinya bisa menghangat lagi? 

 

Orang Bilang hidup di masa muda harus dinikmati seperti menikmati menyayangi, mencintai, memilih pilihan dan mengakhiri. ada benarnya namun lebih banyak salahnya, mengapa demikian, sebab dalam hidup seorang Serenada Arunika pembahasan tentang cinta itu bulshit alias omong kosong belaka. 

Dia, Serenada Arunika, Mahasiswi Jurusan Pendidikan yang tidak terlalu ingin menonjol diantara mahasiswi dan mahasiswa lainnya. tinggi dengan kisaran rata-rata cewek indonesia, hobby random bisa gonta ganti tapi lebih sering menetap menjadi fotografer dadakan. alis tebal, hidung setengah arab, arab dimaklumi maksudnya, dan ia sedang mencari pasion apa yang cocok untuk di tekuni. 

“Nadaa” Aga berteriak sekeras mungkin setelah melihat sahabatnya sedang duduk santai sambil bermonolog dengan kamera didepannya. Pantas saja dalam ruangan kelas  Nada tidak ia temukan ternyata gadis manis berkulit kuning langsat itu sedang ngadem dibawah pohon rindang. 

Nada yang menyadari akan panggilan dari Aga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri vlognya. “Why?" 

“Lo kebiasan ye suka ninggalin gue mulu, ada yang mau gue tanyain ogeb" 

“Ogeb-ogeb gini gue lo butuhin juga tau” Nada membalas ucapan Aga sambil bergeser sedikit menyisahkan tempat untuk Laki-laki berhidung mancung tersebut. Aga yang mendapati pergerakan Itu langsung tidak menyia-menyiakan kesempatan dengan cepat ia mendaratkan dirinya tepat disamping Nada. 

“Gue mau minta tips and tricks gimana bisa dapatin hati seorang perempuan” 

“Ah soal itu mah gampang Ga, lo cukup beri perhatian dan to the point” 

“lo yakin, gue ngikut saran lo ngga akan di tolak? ”

Nada Mengidikkan bahunya “Minimal coba dulu kalau ditolak berarti lo ngga ada dalam kamus kriterianya”

“Asyeeem Nad nyelekit banget omongan lo, bikin galau sebelum berjuang”

Nada tertawa pelan mendengar tanggapan Aga yang tiba-tiba pesimis. “Lagian Lo aneh nanya soal hati ke gue, lo kan tau gue ngga punya hati kata orang-orang”

Aga medengkus merespon ucapan Nada yang terkesan sudah biasa ditelinganya. “Menurut gue sih lo belum nemu pawang aja makanya seperti itu, tapi gue yakin pas lo ketemu pawang gue orang pertama yang bakal heboh godain lo dengan kalimat-kalimat buciin camkan itu"

Nada semakin tertawa kali ini agak keras, setelah bisa menguasai diri ia memicing menatap laki-laki yang tepat berada disampingnya itu. “sayangnya hal itu masih lama” 

“terserah mau setahun lagi, sepulub tahun lagi atau bahkan se abad kemudian, saat gue tau lo udah berpawang tiap hari bakal gue teror dengan godaan-godaan yang kata-katanya nyindir kaum buceen” Balas Aga yang mulai agak gregetan menghadapi wanita cantik tapi tidak merasa cantik itu. 

Nada hanya tertawa lalu memasukkan kamera dan buku kedalam tas jinjingnya. “Udah, gue mau balik bye Haga Dwiwangga” 

Aga yang melihat Nada mulai beranjak akhirnya terpaksa bangkit mengikuti. Dua Manusia itu berjalan  bersisian dan beberapa kali berbincang serius kemudian tertawa bersama entah siapa yang mulai bercanda hingga tawa keduanya terdengar mengurai keheningan kampus yang tinggal beberapa penghuni. sementara satu diantara penghuni kampus tersebut mengukir senyum hangat kala melihat Nada bisa seluas dan seceria itu bersama Aga. 

Rafardhan Abimana, pria tangguh yang cerdas, sempat menjabat Ketua BEM untuk Jurusan Kesehatan Masyarakat, Tampan dengan Tinggi kurang lebih seratus tujuh puluh delapan, memiliki garis rahang yang tegas, hidung mancung serta alis semi bersatu. jatuh hati pada gadis berkhimar lebar namun sangat dingin akibat kesalahannya dimasa lalu. 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Jalan Pulang - Awal
1
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan