Hmmmm sukanya begitu.......
Banyak diantara sekian orang yang minum kopi entah di kedai kopi atau coffee shop tidak bisa merasakan kehadiran seorang pendekar kopi yang sering datang random untuk mengecek kualitas dan kelayakan minuman kopinya.
Tunggu dulu, bedanya kedai kopi sama coffee shop apaan yaa?
Jelas ada dong, istilah diferensiasi antara kedai kopi dan cofee shop saya dapatkan secara tidak sengaja alias nguping omongan orang, bisa jadi orang itu seorang pendekar kopi karena pas dia datang rambutnya...
Hmmmm sukanya begitu.......
Banyak diantara sekian orang yang minum kopi entah di kedai kopi atau coffee shop tidak bisa merasakan kehadiran seorang pendekar kopi yang sering datang random untuk mengecek kualitas dan kelayakan minuman kopinya.
Tunggu dulu, bedanya kedai kopi sama coffee shop apaan yaa?
Jelas ada dong, istilah diferensiasi antara kedai kopi dan cofee shop saya dapatkan secara tidak sengaja alias nguping omongan orang, bisa jadi orang itu seorang pendekar kopi karena pas dia datang rambutnya tertiup oleh angin layaknya pendekar yang terkenal bernama Tai ling Chung.
Walaupun sama - sama memperjual belikan jasa membuatkan minuman kopi tapi ada pembatas diantara keduanya salah satunya adalah adanya pendingin ruangan serta penggunaan appron yang digunakan oleh barista. Sederhana kan? Tapi diferensiasi antara kedai kopi dan coffee shop menjadi pembahasan yang cukup serius dikalangan para pendekar kopi, bisa jadi mereka merumuskan perbedaan diantara keduanya dengan rapat paripurna tapi mic nya jangan dimatikan lho, ehh-
Tempat tidak menjadi permasalahan yang cukup serius untuk pendekar kopi karena bagi mereka rasa dan jawaban dari barista lah yang menjadi intisari untuk menyimpulkan apakah layak untuk meyandang gelar tempat ngopi enak dengan catatan harus relevan dengan standar dari mereka juga.
Gini - gini seyogyanya kehadiran para pendekar kopi ini tidak perlu ditakutkan meskipun mereka datang sendirian maupun berkelompok, akan tetapi bagi barista mereka harus siap menghadapinya karena mesti menjawab pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan di susun dengan rapi. Biasanya sih yang gelagapan si barista junior kalau ownernya sih kayak Rizky Febian “cuek” tapi tidak berlaku untuk barista senior.
Perlu digaris bawahi yaa, menurut saya dan menurut seorang barista senior yang saya pun kenal dekat dengan beliau dan sekarang beliau sudah menjadi salah satu manager coffee shop di daerah Jogjakarta barista senior itu yang sudah lama nyemplung di dunia kopi serta konsisten menjadi barista untuk dipilih sebagai karirnya ditambah lagi pernah mengikuti dan menang diberbagai kompetisi kejuaran kopi apapun jenis metode yang dilombakan seperti manual brewing maupun latte art.
Barista yang masih baru alias tanpa basic apapun ketika bekerja menjadi barista seringkali tidak sadar dengan kedatangan pendekar kopi. Klimaks terjadi pas datang pertanyaan yang semestinya tidak perlu dijawab luas persegi, loh? Panjang kali lebar maksudnya. Misalkan begini pertanyaanya
“Mas, blooming itu kegunaannya apa yaa?”
“Buat hilangin karbondioksidanya mas, biasanya sampe detik ke 30 aja udah cukup”
“Kalau gak 30 detik, emang kenapa mas?”
Hilihhh hiliihhh
Atau gak seperti ini?
“Loh, harusnya kalo diginiin nanti rasa yg keluar eejrejrqewuehdabjehdbaadc”
Hasyaah ribet pol!!!!
Gambarannya seperti itu, memang perlu pengalaman dan jam terbang yang tinggi untuk menangkis segala jurus pertanyaan yang dikeluarkan oleh para pendekar kopi ini. Maka dari itu hanya barista senior lah yang bisa merasakan kedatangan mereka meskipun sudah menyamar dengan baik.
Area tempat duduk pendekar kopi pun juga khusus biasanya mencari tempat - tempat sudut yang dirasa pas untuk menguji kelayakan minuman kopinya. Mereka tidak akan diskusi secara terang - terangan karena ini coffee shop bukan acara master chef.
Bukan hanya berdasarkan tempat duduk saja, barista senior juga bisa mencium gelagat para pendekar kopi ketika hendak memesan minuman kopi, biasanya sih kopi single origin yang diseduh menggunakan metode pour over dengan cara manual brewing. Tapi sekali lagi, para pendekar kopi ini akan menyesuaikan rasa kopi itu enak atau tidak berdasarkan standar pribadi masing - masing.
Loh emang gakboleh yaa punya standar sendiri?
Boleh- boleh aja tapi yang perlu digaris bawahi niat awalnya, sifat ngeyelnya, ditambah terkadang suka menggurui itu lho yang menyebabkan para barista senior tidak menyukainya.
Saya mendapati bahwa barista senior juga menyadari adanya para pendekar kopi yaa baru - baru ini. Tak pikir mereka akan bersikap bodo amat ketika para pendekar kopi ini datang, lha wong kenyataannya mereka ini sangat diperhatikan dan diawasi.
Kok sampai sebegitunya yaa? Emang iya sih, saya sebagai coffee enthusiast pun turut tidak suka dengan perilaku para penyandang gelar pendekar kopi ini. Pernah ketika saya mendatangi sebuah kedai kopi berkenalan dengan owner dan baristanya, tiba - tiba ada teman dari salah satu barista itu mengajak kami semua untuk datang ke kedai kopi yang baru saja buka.
Nyoba ngopi di kedai kopi baru itu yuk, meh tak pendekari piye rasa kopinya ( mau saya pendekari gimana rasa kopinya )
Nah, kalimat itu yang bagi saya sangat tidak etis seolah - olah merekalah yang paling jago dan mengerti tentang seluk beluk perkopian duniawi. Bisa jadi yang dihadapannya adalah barista senior yang sudah memiliki segudang pengalaman plus mengerti bagaimana sejarah kedai kopi baik di Indonesia maupun didaerahnya sendiri.
Mbok yaa sewajarnya saja gakusah sok mau menguji kelayakan sebuah rasa kopi di berbagai kedai kopi atau coffee shop. Pastinya dari keduanya memiliki standar rasa masing - masing, ada SOP yang mengatur didalamnya sehingga rasa kopinya pun sama walaupun beda orang yang membuatnya.
Logikanya adalah didalam dunia bisnis harus ada pembeda dari kompetitor bisnis itu, makanya setiap tempat memiliki ciri khasnya sendiri - sendiri.
Ohh yaa satu hal lagi, para barista senior ini tidak akan sungkan membagikan sedikit ilmunya asalkan memiliki niat yang baik untuk mengetahu lebih jauh tentang kopi dari ahlinya langsung yang sudah berpengalaman kalau sudah ada gelagat seperti pendekar kopi bisa dipastikan mereka para barista senior akan membatasi ketika berbicara.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰