Mengenal Pendekar Kopi dimata barista senior. Salah satunya suka ngeyel!!!

1
1
Deskripsi

Hmmmm sukanya begitu.......

Banyak diantara sekian orang yang minum kopi entah di kedai kopi atau coffee shop tidak bisa merasakan kehadiran seorang pendekar kopi yang sering datang random untuk mengecek kualitas dan kelayakan minuman kopinya.

Tunggu dulu, bedanya kedai kopi sama coffee shop apaan yaa?

Jelas ada dong, istilah diferensiasi antara kedai kopi dan cofee shop saya dapatkan secara tidak sengaja alias nguping omongan orang, bisa jadi orang itu seorang pendekar kopi karena pas dia datang rambutnya...

Hmmmm sukanya begitu.......

Banyak diantara sekian orang yang minum kopi entah di kedai kopi atau coffee shop tidak bisa merasakan kehadiran seorang pendekar kopi yang sering datang random untuk mengecek kualitas dan kelayakan minuman kopinya.

Tunggu dulu, bedanya kedai kopi sama coffee shop apaan yaa?

Jelas ada dong, istilah diferensiasi antara kedai kopi dan cofee shop saya dapatkan secara tidak sengaja alias nguping omongan orang, bisa jadi orang itu seorang pendekar kopi karena pas dia datang rambutnya tertiup oleh angin layaknya pendekar yang terkenal bernama Tai ling Chung.

Walaupun sama - sama memperjual belikan jasa membuatkan minuman kopi tapi ada pembatas diantara keduanya salah satunya adalah adanya pendingin ruangan serta penggunaan appron yang digunakan oleh barista. Sederhana kan? Tapi diferensiasi antara kedai kopi dan coffee shop menjadi pembahasan yang cukup serius dikalangan para pendekar kopi, bisa jadi mereka merumuskan perbedaan diantara keduanya dengan rapat paripurna tapi mic nya jangan dimatikan lho, ehh-

Tempat tidak menjadi permasalahan yang cukup serius untuk pendekar kopi karena bagi mereka rasa dan jawaban dari barista lah yang menjadi intisari untuk menyimpulkan apakah layak untuk meyandang gelar tempat ngopi enak dengan catatan harus relevan dengan standar dari mereka juga.

Gini - gini seyogyanya kehadiran para pendekar kopi ini tidak perlu ditakutkan meskipun mereka datang sendirian maupun berkelompok, akan tetapi bagi barista mereka harus siap menghadapinya karena mesti menjawab pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan di susun dengan rapi. Biasanya sih yang gelagapan si barista junior kalau ownernya sih kayak Rizky Febian “cuek” tapi tidak berlaku untuk barista senior.

Perlu digaris bawahi yaa, menurut saya dan menurut seorang barista senior yang saya pun kenal dekat dengan beliau dan sekarang beliau sudah menjadi salah satu manager coffee shop di daerah Jogjakarta barista senior itu yang sudah lama nyemplung di dunia kopi serta konsisten menjadi barista untuk dipilih sebagai karirnya ditambah lagi pernah mengikuti dan menang diberbagai kompetisi kejuaran kopi apapun jenis metode yang dilombakan seperti manual brewing maupun latte art.

Barista yang masih baru alias tanpa basic apapun ketika bekerja menjadi barista seringkali tidak sadar dengan kedatangan pendekar kopi. Klimaks terjadi pas datang pertanyaan yang semestinya tidak perlu dijawab luas persegi, loh? Panjang kali lebar maksudnya. Misalkan begini pertanyaanya

          “Mas, blooming itu kegunaannya apa yaa?”

          “Buat hilangin karbondioksidanya mas, biasanya sampe detik ke 30 aja udah cukup”

          “Kalau gak  30 detik, emang kenapa mas?”

Hilihhh hiliihhh

Atau gak seperti ini?

          “Loh, harusnya kalo diginiin nanti rasa yg keluar eejrejrqewuehdabjehdbaadc”

Hasyaah ribet pol!!!!

Gambarannya seperti itu, memang perlu pengalaman dan jam terbang yang tinggi untuk menangkis segala jurus pertanyaan yang dikeluarkan oleh para pendekar kopi ini. Maka dari itu hanya barista senior lah yang bisa merasakan kedatangan mereka meskipun sudah menyamar dengan baik.

Area tempat duduk pendekar kopi pun juga khusus biasanya mencari tempat - tempat sudut yang dirasa pas untuk menguji kelayakan minuman kopinya. Mereka tidak akan diskusi secara terang - terangan karena ini coffee shop bukan acara master chef.

Bukan hanya berdasarkan tempat duduk saja, barista senior juga bisa mencium gelagat para pendekar kopi ketika hendak memesan minuman kopi, biasanya sih kopi  single origin yang diseduh menggunakan metode pour over dengan cara manual brewing. Tapi sekali lagi, para pendekar kopi ini akan menyesuaikan rasa kopi itu enak atau tidak berdasarkan standar pribadi masing - masing.

Loh emang gakboleh yaa punya standar sendiri?

Boleh- boleh aja tapi yang perlu digaris bawahi niat awalnya, sifat ngeyelnya, ditambah terkadang suka menggurui itu lho yang menyebabkan para barista senior tidak menyukainya.

Saya mendapati bahwa barista senior juga menyadari adanya para pendekar kopi yaa baru - baru ini. Tak pikir mereka akan bersikap bodo amat ketika para pendekar kopi ini datang, lha wong kenyataannya mereka ini sangat diperhatikan dan diawasi.

Kok sampai sebegitunya yaa? Emang iya sih, saya sebagai coffee enthusiast pun turut tidak suka dengan perilaku para penyandang gelar pendekar kopi ini. Pernah ketika saya mendatangi sebuah kedai kopi berkenalan dengan owner dan baristanya, tiba - tiba ada teman dari salah satu barista itu mengajak kami semua untuk datang ke kedai kopi yang baru saja buka.

Nyoba ngopi di kedai kopi baru itu yuk, meh tak pendekari piye rasa kopinya ( mau saya pendekari gimana rasa kopinya )

Nah, kalimat itu yang bagi saya sangat tidak etis seolah - olah merekalah yang paling jago dan mengerti tentang seluk beluk perkopian duniawi. Bisa jadi yang dihadapannya adalah barista senior yang sudah memiliki segudang pengalaman plus mengerti bagaimana sejarah kedai kopi baik di Indonesia maupun didaerahnya sendiri.

Mbok yaa sewajarnya saja gakusah sok mau menguji kelayakan sebuah rasa kopi di berbagai kedai kopi atau coffee shop. Pastinya dari keduanya memiliki standar rasa masing - masing, ada SOP yang mengatur didalamnya sehingga rasa kopinya pun sama walaupun beda orang yang membuatnya.

Logikanya adalah didalam dunia bisnis harus ada pembeda dari kompetitor bisnis itu,  makanya setiap tempat memiliki ciri khasnya sendiri - sendiri.

Ohh yaa satu hal lagi, para barista senior ini tidak akan sungkan membagikan sedikit ilmunya asalkan memiliki niat yang baik untuk mengetahu lebih jauh tentang kopi dari ahlinya langsung yang sudah berpengalaman kalau sudah ada gelagat seperti pendekar kopi bisa dipastikan mereka para barista senior akan membatasi ketika berbicara.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Sebelumnya Terlalu Baik itu Goblok!!!
0
0
Eps 01.  Mengiyakan SemuanyaPasti gak enak banget rasanya kalau ada teman minta tolong atau perlu bantuan kitanya gakmau bantuin, secara tidak langsung hanya ada 2 pilihan iya atau oke. Itulah salah satu bentuk sifat dasar orang yang termasuk kategori terlalu baik. Mengapa demikian ? Sebab pada dasarnya manusia itu bersifat tolong menolong tetapi ada hal yang bisa memberikan batasan yaitu berani untuk menolak.Meminta tolong sendiri bisa dikategorikan lagi yakni tolong yang baik dan tolong yang buruk. Loh kok gitu? Emang gitu, sifat kata dasar tolong adalah meminta bantuan teman atau orang terdekat, tolong akan bermakna baik jika memang dalam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan misal ban bocor ditengah jalan, lupa membawa sesuatu, atau meminjam barang atau uang.Sering terjadi dan melanda tolong yang baik ini dalam circle pertemanan dekat, biasanya sifatnya tidak terlalu intens bahkan cenderung jarang. Karena mereka tahu kalau kalimat tolong boleh dikeluarkan jika dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Tapi ada juga yang ngelunjak, memimta tolong terus - menerus padahal bisa dilakukan secara mandiri.Nah, ngelunjak dalam tolong secara terus - menerus ini sering menjadi kelemahan bagi orang yang memiliki sifat terlalu baik, bukan karena gampang untuk dibodohi atau mau - mau aja disuruh, bukan karena itu melainkan sifat dasar orang terlalu baik yakni jika memberikan pertolongan pasti suatu saat akan di tolong juga dan emang dasarnya aja ketagihan dalam menolong orang.Anggapan orang - orang memang positif tetapi anggapan teman terdekat itu negatif oleh karena Terlalu Baik itu Goblok!!!.Mari mainkan analogi masing - masing, ada orang atau teman yang meminta kita mengulurkan tangan tetapi ketika tangan kita terulur mereka menarik dengan paksa tanpa alasan agar kita yang jatuh dan mereka berdiri tanpa menoleh sedikit pun ke belakang.Sakit? IyaDendam? Sedikit sihMemaafkan? Pasti dimaafkanHaha yaa begitulah, meski sering disakiti tetapi mudah untuk memaafkan. Bodoh banget sih pantas aja teman terdekat mengatakan kalau Terlalu Baik itu Goblok.Cara yang dipilih orang yang terlalu baik kalau mereka sudah merasa dititik tertinggi dikecewakan oleh orang lain atau teman biasanya tidak ingin bertemu dulu, kenapa? Karena tidak mau saja ingat momen dikecewakan, itu aja sih tapi masih tetap mau berteman. Memang orang terlalu baik itu tidak mau memutuskan tali pertemanan yang sudah dijalin lama.Apakah ada teman terdekat yang bertanya kenapa jarang ketemu sama orang itu (red-orang yang membuat kecewa)? Jelas ada, tidak bisa menghindar dari pertanyaan itu. Jawaban yang paling sering keluar yaitu enggak papa cuman males aja, tapi kalau sampe kepo banget pasti jawaban jujur keluar walaupun intinya aja sih karena KEBENARAN TIDAK HARUS DIBERTAHUKAN SEMUANYA.Terus gimana soal perasaan dendam? Diawal sih ada, tapi lama-lama juga hilang sendiri atau bisa dibilang gakmau ingat lagi soal dikecawakan. Bersikap bodo amat ternyata perlu dilakukan juga walupun bagi orang terlalu baik sifatnya hanya sementara, ujung-ujungnya akan peduli lagi.Aneh kan? Yaa begitulah.Perkara memaafkan nih, gimana? Jangan ditanya kalau soal ini, perkara yang gampang sekali, pasti dimaafkan bahkan sebelum diceritakan alasan kenapa membuat kecewa, enggak tahu juga dan gak terlalu mikir sih mau cerita alasannya karena emang dasarnya orang terlalu baik itu mudah memaafkan. Kedengaraannya bagus yaa, patut ditiru perkara mudah memaafkan ini.Percuma dong, kalau udah disakiti, terus ada perasaan dendam, tapi ujung-ujungnya dimaafkan juga.Sebenarnya sih gak percuma juga, itu semua melatih rasa ikhlas aja yang penting harus berhati-hati lagi. Berani untuk menolak, mampu berkata tidak, dan tidak mengiyakan semuanya.Memilah sebelum memilih sangatlah penting.Menimbang sebelum terguncang sangatlah baik.Tidak membuat kecewa yang amat dalam sungguh sangatlah baik.Mulailah etika berbicara, namun ketika etika itu diam saja bahkan sampai tidak mau berbisik itu sudah dianggap kelewatan, kebablasan sekali itu.Sederhana saja, masalah etika itu tergantung kesadaran dan kepekaan. Sadar atau tidak sadar etika adalah cerminan diri bagaimana menjalankan kehidupan duniawi, faktor yang mempengaruhi pondasi dalam beretika agama, diri sendiri, lingkungan, dan pemikiran, itu bagi saya lho kalau gak setuju yaa gakpapa.Dah, itu aja dulu, besok kita lanjut “Terlalu Baik itu Goblok” di episode yang kedua.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan