008 - TELUNGPULUH TELU - KAMBING TENGKORAK

0
0
Terkunci
Deskripsi

Cuaca pagi itu lagi cukup mendukung. Tidak terlalu mendung, tidak terlalu panas. Matahari sedang tidak narsis, nyaman bersembunyi di balik kemulan awan. Ini hari yang baik buat memulai kegiatan observasi nama-nama yang Tim Detektif Klenik Jabil curigai. Pukul tujuh pagi Yogo Keling sedang bersiap dengan jaket bomber dan topi hitamnya, tepat saat Nur Samsina menelepon. “Kamu lupa ya hari ini kita ada kegiatan di posyandu?”

Yogo menepuk jidatnya. “Iya, ini aku mau jemput. Maaf, ya, Dik, Mas bangunnya...

2,949 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
77 konten
Akses seumur hidup
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya 009 - TELUNGPULUH PAPAT - KAMBING TENGKORAK
0
0
“Sampean sempat lihat, Cak, pelakunya?”“Sendiri apa rame-rame?”“Nggoleki ilmu opo toh arek nekat iki?”“Nggak mungkin sendiri ini. Pasti rame-rame.”“Ada hubungane sama Mat Kambing ora yo, iki?”Omongan warga yang mengerumuni Makam Islam Desa Pojok semakin beragam. Semua punya teori masing-masing, tapi yang santer terdengar adalah seputar orang nyari ilmu. Cak Modin, pamannya Jarwo, yang dipasrahi sebagai kuncen kuburan tersebut, hanya bisa terperangah acak-acak rambut, benar-benar tak menyangka ada yang senekat ini menyatroni kuburan. Padahal, seingatnya, tak ada jasad segar dikubur belakangan ini. “Nggak mungkin lagi nyari elmu halimunan, lah, yo. Wong nggak ada jasad perawan segar,” kata salah satu warga.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan