
Hari ini aku pulang mengajar lebih cepat,semua siswa dipulangkan karena para guru akan mengadakan rapat.
Aku bisa pulang karena hanya para wali kelas dan kepala sekolah yang akan mengadakan rapat,sehingga aku meminta Diki untuk menjemputku.
Tepat jam 13:00 siang,Diki datang menjemputku.
"Udah beres Raf ngajarnya....?" Tanya Diki.
"Udah Dik..." Ucapku.
"Langsung pulang...?" Tanya Diki.
"Langsung deh...aku pengen istirahat." Ucapku.
"Raf...ada sesuatu yang pengen aku omongin ke kamu." Ucap Diki.
"Apa itu Ki...?" Tanyaku.
"Nanti dirumah aja..." Ucapnya tersenyum.
"Yaudah...." Ucapku.
"Beli makanan dulu yu..." Ucap Diki.
"Hayu..." Ucapku.
Aku segera naik keatas motor Diki dan kami pun segera pergi.
Diperjalanan,kami berhenti sebentar untuk membeli makanan,setelahnya kami pun segera melanjutkan perjalanan pulang kami kembali.
~~~
Kami telah sampai dirumahku,aku mempersilahkan Diki untuk masuk kedalam.
"Aku mandi dulu ya Dik." Ucapku.
"Oh iya sok." Ucap Diki.
Aku pun pergi kekamarku,sementara Diki menunggu diruang tamu.
Tak menghabiskan waktu hingga 1 jam,aku sudah kembali dengan pakaian santai yang sudaj aku kenakan dan ikut duduk bersama Diki di ruang tamu.
"Kamu mau mandi dulu Ki...?" Tanyaku.
"Nanti aja Raf." Ucap Diki tersenyum.
Suasana hening sesaat.
"Gimana hari ini Raf...? Lancar ngajarnya...?" Tanya Diki memecah keheningan.
"Mmm lancar Ki,ya seperti biasa...kadang ada aja anak yang bandel." Ucapku sambil tertawa.
"Kamu sendiri...?" Tanyaku balik.
"Ya seperti biasanya sih,aku gak ada kerjaan lain..hehe." Ucap Diki tersenyum malu.
Diki memang belum punya pekerjaan tetap,tapi selama ada niat dan usaha pasti bisa.
"Mmmm...Raf,ada hal yang ingin aku omongin sama kamu." Ucap Diki serius.
"Ngomong apa Ki...?" Tanya Rafa.
"Tapi...apapun yang aku omongin,aku mohon kamu jangan marah." Ucap Diki.
Aku pun mengangguk.
Diki meraih kedua tanganku dan menggenggamnya.
"Raf,aku suka sama kamu." Ucap Diki.
"Aku tahu kita sama-sama laki-laki,tapi aku gak bisa membohongin diri aku bahwa aku mencintai kamu Raf." Ucap Diki.
Aku kaget atas pernyataan Diki hingga membuatku mematung beberapa saat.
"Raf kamu boleh benci aku,tapi aku hanya ingin jujur dengan diriku sendiri,aku sangat mencintai kamu sjak awal kita bertemu." Lanjut Diki.
"Raf...maukah kamu jadi pacar aku...? Aku akan menjadi yang terbaik dan selalu menjaga dan membahagiakanmu." Ucap Diki.
Aku tidak tahu harus menjawab apa,aku terdiam lama hingga membuat Diki melepaskan genggamannya karena mengira aku akan menolaknya.
"Yaudah Raf,aku gak akan minta jawabannya sekarang kalo kamu belum siap." Ucap Diki.
Diki pun berdiri dari tempat duduknya an bersiap untuk pulang.
Ketika Diki sudah berjalan mendekati pintu,aku menarik lengan Diki dan tanpa tahu malu aku langsung mencium bibir Diki cukup lama,Diki terdiam atas apa yang aku lakukan.
"Aku juga suka sama kamu sejak awal ketemu,dan ya...aku mau jadi pacar kamu." Ucapku.
Diki tersenyum penuh kebahagiaan,begitupun denganku.
Kedua tangan Diki melingkar dipinganggku dan tak terelakan lagi,bibir kami kembali saling mencumbu sebagai hadiah awal hubunganku dengan Diki.
~~~
Author POV
Ketika mereka terhanyut dalam cumbuan kasih sayang,mereka tidak menyadari kalau sesuatu hal yang buruk sedang mengintai mereka,sepasang mata merah menyala terlihat menatap tajam ke arah mereka dengan geraman marah yang sangat menyeramkan.
Dia sangat marah karena sesuatu miliknya telah diambil oleh orang lain.
Guys jangan lupa follow,like,komen!
Follow juga instagramnya dan jangan lupa juga dukungannya ๐
ย
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
