The Temporart Delict 1

1
0
Deskripsi

Jadi, bagaimana bisa seorang pengacara memiliki hubungan yang rumit dengan seorang pelacur?

Pria tampan bak penggambaran Dewa Yunani Kuno usia dua puluh empat tahun itu sedang mematut dirinya yang memasang dasi berwarna hitam polos di cermin setinggi Sembilan puluh sentimeter di sudut kamar-nya yang benar-benar maskulin didominasi warna abu-abu, putih, dan hitam. Bibir penuh-nya tak henti-hentinya merapalkan gerutuan tak berarti. Toh tidak akan ada makhluk hidup yang mendengar gerutuannya. Pria berkulit pucat itu memiliki nama lahir Cho Kyuhyun. Ia tinggal seorang diri di sebuah apartemen di pusat kota Seoul. Kedua orang tuanya yang merupakan seorang konglomerat kaya raya memilih untuk menetap di London. menjalankan bisnis-nya di Negeri Ratu Elizabeth itu. Sementara dirinya sedang melakukan semacam kuliah praktek di sebuah kantor pengacara bergengsi seantero Korea Selatan. Dan kali ini adalah kasus terakhir yang harus ia tangani sebelum Kuliah prakteknya dinyatakan selesai dan ia dapat dinyatakan lulus lalu mendapat gelar sebagai pengacara professional.

            Dan alasannya menggerutu sepanjang pagi ini adalah kasus terakhir yang harus ditanganinya adalah membela seorang lacur jalang di pengadilan karena melakukan pelacuran ditempat illegal. Astaga. Pemerintah sudah menyediakan tempat yang legal kenapa harus selalu ada orang-orang terlewat idiot untuk nekat melakukan di tempat illegal. Cukupkan saja diri dan tubuhnya yang jalang, jangan otaknya. Kyuhyun terus saja menggerutu. Menurutnya ini adalah kasus paling tak bermartabat yang ia tangani. Cih, menurunkan harga dirinya saja.

            Setelah dirasa penampilannya sudah rapi, pria tampan itu melangkah menuju meja kerjanya yang terletak didekat ranjang besarnya. Ia meraih tas kerja berwarna hitam serta map merah berisi dokumen-dokumen penting mengenai kasus klien-nya. Saatnya Professional Cho Kyuhyun.

***

            Cho Kyuhyun sedang duduk dibangku kayu disebuah ruangan yang merupakan fasilitas setiap rumah tahanan ketika ingin menemui tahanannya. Ia sedang menunggu kliennya. Ia butuh menemui kliennya untuk membahas mengenai kasusnya. Lagi-lagi Kyuhyun sedikit memaki 'kesialannya'. Dari yang ia ketahui, kliennya kali ini bernama Shin Eun Hye, lacur jalang berusia dua puluh satu tahun. Bayangkan saja, diusia semuda itu klien-nya sudah menjadi primadona di rumah lacur. Itulah alasan kenapa sang pemilik rumah bordil mengusahakan upaya hukum untuk si primadona itu. Sebenarnya dalam kasus ini murni karena keidiotan kliennya. Jelas-jelas namanya sudah terdaftar di rumah bordil yang dilegalkan pemerintah, kenapa juga ia harus berada di rumah lacur illegal kumuh dan murahan. Dan untuk diketahui, dia tidak menangani perkara ini dari awal. Kyuhyun sendiri hanya diberi perintah dari kantor pengacara tempat ia berpraktik untuk melanjutkan tugas senior-nya dan sebentar lagi akan memasuki sidang putusan. Itu berarti Kyuhyun harus benar-benar memutar otak agar gadis idiot itu bisa terbebas dari segala tuntutan.

            Kyuhyun kemudian mengangkat kepalanya yang sedikit ia tundukan karena sudut-sudut matanya menangkap seseorang menduduki bangku dihadapannya yang terpisahkan oleh sebuah meja persegi panjang tiga kali satu meter. Kyuhyun terpaku sejenak. Wanita muda yang megenakan seragam tahanan yang duduk dihadapannya ini kliennya bukan? Si lacur jalang idiot bernama Shin Eun Hye? Si primadona wanita tuna susila? Kyuhyun berani bersumpah, wajah gadis ini benar-benar tidak memancarkan kesan nakal. Gadis ini justru terlihat seperti bidadari dengan wajah sendu tanpa dempul sedikitpun. Kyuhyun menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya dari pikiran-pikiran tak masuk akal. Cho Kyuhyun, ingat peraturan nomor dua yang telah kau buat. Tidak boleh melibatkan perasaan dalam penanganan kasus. Dan peraturan nomor tiga, tidak boleh terlibat suatu hubungan dengan klien-mu. Katanya dalam hati. Mengingatkan dirinya.

            Kyuhyun berdeham, sedikit menegakan tubuhnya agar terlihat berwibawa. Mata hitam pekatnya menatap detail klien dihadapannya yang tengah menatapnya datar dengan tangan bertaut gelisah diatas meja.

            "Langsung saja. Nama saya Cho Kyuhyun. Saya yang akan melanjutkan menangani kasus anda. Saya sudah mempelajari semua berkas mengenai kasus anda. Ada yang ingin saya tanyakan. Apa yang membuat anda berada di tempat itu? Bukankan anda tidak bekerja di tempat tersebut?". Ucap Kyuhyun to the point dengan formal.

            Shin Eun Hye yang semula terlihat datar sedikit khawatir memutar bola matanya jengah. Setiap pengacara selalu sekaku dan seformal ini? padahal pria berkulit pucat dihadapannya ini masih terlihat muda dan teramat tampan untuk ukuran pengacara yang biasanya terlihat membosankan.

"Bisakah kita tidak seformal ini? itu membuatku mengantuk", ujar Shin Eun Hye malas-malasan sambil berpura-pura menguap.

Kyuhyun menatap Eun Hye tajam. Gadis ini benar-benar membuatnya semakin tak bermartabat. "Sesukamu sajalah nona. Lebih baik kau jawab pertanyaanku tadi". Kyuhyun mengucapkannya dengan sedikit kesal. Seharusnya ia menjaga wibawanya dihadapan si klien. Tapi salah siapa klien-nya ini memancing emosinya. Lupakan pendapatnya tadi yang mengatakan si kupu-kupu malam ini terlihat seperti bidadari. Nyatanya lebih terlihat seperti setan cantik. Setan cantik?

Eun Hye tidak sebegitu bodohnya untuk kembali bertanya pertanyaan apa yang harus ia jawab. Matanya kembali menyendu menampakan kesedihan yang benar-benar kentara.

"adikku dibawa paksa ke tempat haram itu oleh bibi kami. Sudah kukatakan cukup aku saja yang menjadi jalang untuk mengganti semua kerugian yang mendiang kedua orang tuaku timbulkan. Tapi wanita kejam itu malah membawa adikku ke tempat sialan itu dan karena adikku bersikukuh menolaknya ia.. ia..". Penjelasan Shin Eun Hye terinterupsi oleh tangisnya yang tidak dapat dicegah. Ia menangis sesenggukan, membuat Kyuhyun bingung harus berbuat apa. Yang bisa Kyuhyun lakukan hanya merogoh saku bagian dalam jas-nya, kemudian menyodorkan sapu tangan berwarna biru dongker tepat di hadapan hidung sang wanita.

Eun Hye mengambil alih sapu tangan yang Kyuhyun sodorkan, mengelap air matanya yang membasahi kedua belah wajah meronanya, kemudian menyingsring ingusnya di sapu tangan itu. Membuat Kyuhyun bergidik jijik.

"Yak hentikan tangisan bodohmu itu. Lihatlah, mereka memperhatikan kita". Kyuhyun menatap sekeliling dengan tidak nyaman. Petugas penjaga terus melihat kearah dirinya dan Shin Eun Hye dengan mata disipitkan.

            Shin Eun Hye dengan terpaksa menghentikan tangisnya. Ia heran terhadap dirinya sendiri, ketika dengan pengacaranya yang terdahulu ia mampu menceritakan semuanya dengan datar tanpa emosi sedikitpun. Tapi kenapa dihadapan pengacara sombong ini ia tidak mampu membendung kesedihannya yang membuncah. Eun Hye sedikit membungkuk tanda meminta maaf. Kyuhyun mengibaskan tangannya tanda tidak masalah. Bukankah seharusnya dia tidak menggunakan perasaannya? Tapi melihat gadis ini menangis, entahlah. Membuatnyaingin melindungi gadis dihadapannya ini.

            "Lanjutkan ceritamu". Ujar Kyuhyun jauh lebih lembut.

            Eun Hye menatap Kyuhyun sendu. "Bibi mendorong tubuh adikku dari lantai dua tempat sialan itu. Dia meninggal ditempat. Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi". Ujar Eun Hye lirih. Ia masih teringat bagaimana bibi-nya yang jahat itu sengaja mendorong tubuh adiknya kemudian kabur begitu saja.

            Kyuhyun tertegun mendengar setiap kata yang Eun Hye ucapkan. Ia sedikitnya tahu bagaimana track record gadis ini sebagai pelacur. Tak disangka primadona kupu-kupu malam yang terkenal dingin itu memiliki cerita yang pilu.

            "Kalau aku boleh tahu, mengapa bibi-mu membawa adikmu ke rumah bordil itu, umm, Eun Hye-ssi?".

            Mata cokelat itu menatap dalam mata hitam milik Kyuhyun. Membuat mata hitam pekat itu tenggelam dalam pesona mata dark chocolate.

            "Sebelum meninggal dalam sebuah kecelakaan kereta, orang tua kami menyerahkan aku dan adikku kepada bibi untuk melunasi hutang mereka yang terus membengkak. Ayah-ku seorang pengangguran tukang mabuk dan ibuku hanya seorang pembersih jalan". Eun Hye mengucapkannya sambil tertunduk. Sebelumnya ia tidak pernah menceritakan seluk-beluk keluarganya yang berantakan kepada siapapun. Tapi suara lembut serta tatapan mata hitam pekat sepekat malam itu membuat Eun Hye percaya terhadap Cho Kyuhyun. Pengacaranya.

            Kyuhyun kembali berdeham. Dia tidak boleh terlalu larut dalam suasana melankolis ini. "Kapan sidang putusan kasusmu digelar?". Tanya Kyuhyun lagi. Kini dengan suara yang tegas dan berwibawa.

            "Dua minggu lagi. Tanggal dua puluh bulan ini".

            Kyuhyun berpikir memutar otaknya. Sidang putusannya sebentar lagi. Ia harus menyiapkan semua berkas serta tufoksi untuk bisa memenangkan kasus rendahan ini.

            Kemudian Kyuhyun menyunggingkan senyum miringnya yang mematikan itu. Eun Hye bahkan sejenak menahan nafasnya melihat senyum miring Kyuhyun yang demi apapun sangat memesona.

            "Kau dan yang lainnya ditangkap dan dituntut karena melacur di tempat illegal bukan?", tanya Kyuhyun pasti.

            Eun Hye yang belum sepenuhnya sadar dari keterpesonaannya terhadap si pengacara muda hanya mampu mengangguk dengan mulut sedikit menganga terbuka. Rasanya ingin sekali menaklukan lantas menerkam pria dihadapannya ini.

            "Kau tahu? Kitab Undang-undang pidana Negara kita menganut asas lex temporis delicti? Menurut pasal 1 ayat (3) disitu jelas-jelas dikatakan perbuatan yang telah dijatuhi pidana berdasarkan undang-undang lama tidak lagi merupakan tindak pidana, maka pelaksanaan atau eksekusi itu dibatalkan atau dihapuskan". Ujar Kyuhyun penuh percaya diri. Selalu ada celah disetiap kasus. Apalagi ini hanya kasus rendahan. Sementara Eun Hye hanya menatap Kyuhyun dengan mulut terbuka. Tidak dapat mengerti satupun kata yang Kyuhyun ucapkan.

            Kyuhyun yang melihat ekspresi bodoh Eun Hye kembali memamerkan senyum miring-nya. "Kau tahu? Tanggal 18 bulan ini peraturan mengenai tindak pidana pelacuran di rumah bordir illegal resmi dihapus dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Itu artinya kau akan bebas.". Kyuhyun menutupnya dengan senyum kemenangannya sambil merentangkan sedikit kedua tangannya. Kasus ini terlalu murahan untuk seorang jenius sepertinya.

            "aku masih belum mengerti". Ucap Eun Hye polos. Ia hanya bersekolah sampai tahap menengah atas. Jangan salahkan dirinya kalau ia tidak mengerti sedikitpun bahasa hukum yang Kyuhyun rapalkan.

            Kyuhyun mendengus pelan. Tenang Cho Kyuhyun.

            "Begini Shin Eun Hye-ssi. Kitab Undang-Undang Pidana Korea menganut asas legalitas yang berarti tidak ada satu tindakan pidanapun yang dapat dijatuhi hukuman kecuali ada peraturan yang mengaturnya. Dan dalam kasusmu ini, pasal yang menjeratmu akan resmi dihapus tepat tanggal 18 nanti. Itu berarti ketika sidang putusanmu digelar ditanggal dua puluh, kau sudah tidak bisa dijerat kembali dengan pasal tersebut. Kau bisa dinyatakan bebas".

            Eun Hye masih terlihat berpikir mencerna setiap ucapan yang Kyuhyun ucapkan. Selang beberapa saat wajahnya yang terlihat bingung itu langsung berubah senang. Ia meraih tangan Kyuhyun yang bertaut diatas meja, menatap si calon Pengacara itu berbinar. "Jinjja? Aku bisa bebas? Kau tidak membohongiku kan?". Eun Hye mengucapkannya dengan antusias.

            Kyuhyun dengan risih menyingkirkan tangan Eun Hye dari tangannya membuat Eun Hye merona malu.

            "Tentu saja. Kredibilitasku tidak bisa diragukan". Ucap Kyuhyun pasti. Membanggakan dirinya sendiri.

***

            Kyuhyun tersenyum puas ketika keluar dari luar persidangan. Dirinya bisa mematahkan semua argument juri dipersidangan tadi. Sudah dibilang bukan, kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi? Si wanita lacur yang kecantikannya bak bidadari itu bebas dari semua tuntutan. Kasus ini terlalu berlevel rendah untuk calon pengacara yang hebat serta jenius seperti dirinya. Ia melangkah ringan menuju tempat mobilnya terparkir. Ketika ia sudah bersiap masuk kedalam Lexus-nya, tiba-tiba saja ada yang menahan tangan kirinya. Ia menoleh memandang kesal orang yang menahannya.

            "Jinjja Shin Eun Hye! Sudah kukatakan aku tidak bisa menampungmu". Kyuhyun mengucapkannya benar-benar kesal. Si idiot ini memohon padanya hampir mengemis untuk menerimanya tinggal bersamanya sementara waktu. Kenapa juga dia memutuskan untuk meninggalkan tempat lacur yang pemiliknya sudah rela menghabiskan banyak uang untuk mengeluarkannya dari jerat hukum sehingga membuat dirinya harus rela kehilangan semua tabungan hasil melacurnya untuk ganti rugi.

            Eun Hye memandang Kyuhyun memelas. "Hanya untuk sementara waktu sampai aku mendapatkan pekerjaan yang layak serta tempat tinggal".

            Kyuhyun memejamkan matanya. Menahan emosinya untuk tidak meneriaki gadis pembawa sial ini.

            "Baiklah baiklah. Hanya untuk sementara. Kuharap dalam satu bulan kau akan meninggalkan tempat tinggalku". Ucap Kyuhyun akhirnya membuat Eun Hye mengangguk senang. Tanpa berkata apa-apa lagi, Kyuhyun masuk kedalam Lexus-nya diikuti Shin Eun Hye yang berputar menuju kursi penumpang.

***

            "Di apartemenku hanya ada satu kamar. Karena aku baik, aku rela berbagi tempat tidur denganmu. Tapi ingat jangan menyentuh diriku barang sesenti pun", ujar Kyuhyun tajam tepat dihadapan wajah Eun Hye sambil telunjuknya menunjuk-nunjuk hidung mancung Eun Hye.

            Eun Hye melotot kearah Kyuhyun. "Bukankan seharusnya aku yang mengatakan jangan menyentuhku. Cih, siapa juga yang tertarik dengan dirimu". Kata Eun Hye jengah. Namun percayalah, itu merupakan sebuah kebohongan karena dirinya sudah terjatuh kedalam pesona tampan dan manly-nya sang calon pengacara. Apalagi saat ini dengan tatanan rambut yang sedikit acak-acakan, dasi yang sedikit dikendurkan, serta lengan kemeja putih panjang yang dilipat sebatas siku membuat ketampanan seorang Cho Kyuhyun bertambah beribu kali lipat di mata Eun Hye.

            Kyuhyun mengedikan bahunya kemudian berbalik menjauhi Eun Hye. Ia berjalan menuju konter dapurnya untuk mengambil minuman didalam lemari pendingin. Tangan panjangnya meraih dua kaleng minuman bersoda. Yang satunya ia lemparkan kearah Eun Hye. Ia menghabiskan minumannya dalam beberapa kali teguk kemudian menarus asal kaleng minuman kosongnya diatas meja makan yang melintang tak jauh dari konter dapur.

            "Terserah padamu saja. Aku ingin beristirahat". Ujar Kyuhyun, melangkah menuju kamarnya.

            Eun Hye terdiam sejenak. Otak kecilnya sedang menari-nari memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk menaklukan seorang Cho Kyuhyun yang dingin. Kemudian ia tersenyum aneh.

            "Hey, aku pinjam kamar mandimu", katanya setengah berteriak. Berjalan cepat menyusul Kyuhyun.

***

            Kyuhyun menatap intens pemandangan dihadapannya. Kemudian ia buru-buru mengalihkan kembali pandangannya ke layar computer jinjing berlogo apel tergigit ujungnya itu. Bagaimana bisa Shin Eun Hye mampu menghancurkan konsentrasinya? Ia sudah sering melihat wanita dengan tampilan seperti itu. Tapi hanya Shin Eun Hye yang mampu membuat sel-sel Leydig-nya yang terletak diantara tubulus seminiferus untuk mensekresi secara berlebihan hormone testosterone-nya sehingga libido-nya terpancing naik.

            Shin Eun Hye tanpa ragu melangkah menghampiri Kyuhyun yang duduk di kusi yang berhadapan dengan meja kerjanya. Saatnya beraksi Shin Eun Hye.

            Eun Hye berdiri dibelakang kursi yang Kyuhyun duduki. Ia tersenyum senang melihat tubuh Kyuhyun yang menegang. Bagaimana Kyuhyun tidak tegang kalau Shin Eun Hye hanya menggunakan pakaian dalamnya saja. Mengerti kan apa itu pakaian dalam? Pakaian yang hanya menutupi dada yang menyembul serta pusat tubuh.

            Eun Hye melingkarkan kedua tangannya disekitar leher Kyuhyun, membuat Kyuhyun yang tengah memainkan game-nya semakin menegang. Kyuhyun mem-pause game yang sedang dimainkannya. Memejamkan matanyv sejenak untuk menghilangkan frustasi karena dorongan libido-nya yang semakin tinggi.

            "Shin Eun Hye. Bukankah sudah kukatakan jangan menyentuhku? Dan apa maksudmu hanya memakai pakaian dalam seperti itu?". Ujar Kyuhyun sulit karena harus menahan tubuhnya yang telah menegang sempurna.

            Shin Eun Hye semakin mencondongkan tubuhnya. Sehingga dadanya yang montok tertutup bra itu menempel sempurna di punggung Kyuhyun yang berbalut kaos hitam tipis. Tangan mungil-nya yang nakal menelusup masuk kedalam kaus yang Kyuhyun kenakan. Menggoda disekitar dada Kyuhyun. Wajahnya ia dekatkan ke telinga kanan Kyuhyun, menghembuskan nafas disana.

"aku selalu tidur seperti ini". ujarnya seduktif. Sebenarnya saja Eun Hye ingin tertawa keras-keras melihat Kyuhyun yang mati-matian menahan hasrat primitive-nya itu.

            Kyuhyun menahan nafasnya sejenak. Tidak. Ia tidak boleh terjebak dengan permainan yang dibangun gadis sial ini.

            "Kau tahu Shin Eun Hye? Aku memiliki peraturan dalam pekerjaanku. Peraturan kedua mengatakan bahwa aku tidak boleh melibatkan perasaanku. Dan peraturan ketiga mengatakan aku tidak boleh terlibat hubungan dengan klien-ku. Kau tahu apa artinya itu? Kau hanya menghabiskan waktumu saja dengan menggoda-ku".

            Eun Hye menarik tangannya dari dada Kyuhyun. Kali ini tangannya ia alihkan menelusuri rahang tegas Kyuhyun.

            "Bukankah kau bilang Hukum Pidana Negara kita menggunakan asas legalitas, hmm?". Eun Hye menghentikan ucapannya sejenak, ia meraih wajah Kyuhyun untuk berbalik menatapnya. Kembali menulusuri setiap inchi wajah Kyuhyun menggunakan bibir serta hidungnya. Kyuhyun menggenggam erat mouse yang berada di tangan kanannya. Sungguh gadis ini tahu letak kelemahan titik rangsangnya.

            Eun Hye kemudian melanjutkan kembali. "Kalau begitu hapus saja peraturan nomer dua dan tiga itu. Sehingga aku bisa dengan leluasa berhubungan denganmu". Eun Hye kembali mengucapkannya dengan seduktif sambil diselipi desahan halus yang membuat tubuh Kyuhyun meremang. Tangannya semakin nakal turun menuju pusat tubuh Kyuhyun. Dalam hati ia tertawa senang.

            "Pusat tubuh-mu mengatakan segalanya, Sir", katanya setengah berbisik. Kyuhyun langsung menepis tangan Eun Hye. Ia bangkit dari duduknya, mematikan computer jinjing-nya dan berjalan tergesa menuju ranjang besar-nya.

            "Diam kau bodoh. Aku tidak akan tergoda." Kemudian Kyuhyun merebahkan dirinya diatas ranjang, menarik selimut hingga leher dan menutupi wajahnya dengan bantal.

            Eun Hye tertawa terbahak-bahak kemudian menghampiri Kyuhyun untuk ikut menidurkan diri. "Seharusnya kau lihat bagaimana tampang frustasi menahan hasrat itu  Cho Kyuhyun".

            Kyuhyun bergumam tidak jelas dari balik bantal putih yang ia letakkan untuk menutupi wajahnya. Hal itu semakin membuat Eun Hye tertantang untuk mengerjai Kyuhyun. Ia masuk kedalam selimut yang sama dengan Kyuhyun. Tangannya ia gerakan untuk kembali menggoda pusat tubuh Kyuhyun. Kyuhyun mengerang frustasi, ia kemudian melemparkan bantalnya sembarangan kemudian menendang asal selimut yang menutupi tubuh keduanya hingga terjatuh ke lantai. Kyuhyun berguling menindih tubuh Eun Hye hingga sepenuhnya berada dibawah kuasanya, membuat Eun Hye sedikit terperangah. Ia menatap Eun Hye dengan tatapan tajam namun memabukan. Kyuhyun mengarahkan tangannya untuk merapikan anak rambut Eun Hye.

            "Ingin bermain denganku, eh?"

            Jika tadi Eun Hye yang tertawa telah berhasil menggoda Kyuhyun, namun kini ia yang harus menelan ludahnya melihat Kyuhyun yang berada diatasnya. Wajah pria itu begitu sempurna dengan tatapannya yang tajam menghujam.

            Tanpa basa-basi Kyuhyun langsung menyambar bibir mungil Eun Hye, menyatukannya dalam pagutan menggebu-gebu dengan bibir tebalnya. Kyuhyun menggigit gemas bibir bawah Eun Hye, membuat Eun Hye membuka bibirnya dan membiarkan Kyuhyun membelitkan lidah keduanya. Ciuman penuh hasrat itu menimbulkan bunyi decakan yang halus menggema didalam kamar. Kyuhyun tidak membiarkan tangannya diam begitu saja. Ia menelusup ke celah punggung Eun Hye, membuka paksa kaitan bra berwarna merah menyala yang Eun Hye kenakan. Kemudian tangannya menangkup kedua dada Eun Hye, bermain-main disana. Membuat Eun Hye meliukkan tubuhnya.

            Setelah puas membuat Eun Hye semakin terlena. Kyuhyun melepaskan tautan bibirnya dengan Eun Hye kemudian berguling dari atas tubuh Eun Hye. Membuat Eun Hye kehilangan.

            "Tidur Shin Eun Hye. Atau aku akan melemparmu dari jendela kamarku ke jalanan di bawah sana". Kyuhyun mengucapkannya dengan dingin. Tidak. Seharusnya ia tidak melakukan hal tadi pada gadis itu.

            Eun Hye bangun untuk mengambil selimut yang terjatuh kelantai lalu kembali menidurkan dirinya. Ia memakaikan selimit tersebut ke tubuhnya dan tubuh Kyuhyun. Menatap sendu Kyuhyun yang tertidur memunggunginya.

            "Jaljayo". Ucapnya pelan. Bukan karena apa-apa ia tertarik pada Kyuhyun. Selama dua minggu ini pria itu menangani kasusnya, Kyuhyun selalu mengunjunginya bahkan ketika tidak ada hal yang perlu dibicarakan mengenai hal-hal persidangan. Kyuhyun yang menghibur dirinya yang sebatang kara.

            Perlahan Eun Hye memejamkan matanya dan tenggelam kedalam mimpi indahnya yang berisi seorang Cho Kyuhyun didalamnya.

            ***

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya The Temporary Delict 2
0
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan