Sang Iblis

0
0
Terkunci
Deskripsi

Kata-kata cewek itu bagaikan geledek di telingaku. Kaget. Marah. Kecewa. Lucu. Goblok. Cemburu. Senang. Benci. Marah (lagi). Semua perasaan itu hinggap secara serentak dan mengguncang aku.

"God...aku hamil." katanya.

Wat de fak?!?

Sedikitpun ga pernah kuduga. Rasanya ingin kutempeleng saja. Rasanya pengen kutarik kepalanya trus aku jedotin ke lututku seperti gaya Mr.Smith menghukum murid-muridnya. Rasanya pengen kuteriaki, "Gobloooookkkk...!"

Tapi...pantaskah aku untuk marah? Pantaskah aku untuk merasa...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
84 konten
Akses 30 hari
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Lonte
1
0
Malam itu sudah lewat jam 10.Dan lokasi penjemputan adalah jalan yang merupakan bagian dari jalur lintas Sumatera.Perempuan. Namanya Aulia.Sejak awal aku sudah bertanya-tanya... Tanpa berpikir diskriminatif terhadap gender, seharusnya tidak ada perempuan baik-baik yang memesan GOD-Jek dari tempat itu pada jam segitu.Tidak ada.Karena tempat itu bukan tempat yang nyaman bagi seorang perempuan baik-baik pada jam segitu... Itu jalur lintas Sumatera. Perlintasan truk-truk besar dan bus-bus besar.Jangankan untuk seorang perempuan baik-baik... bahkan untuk seorang laki-laki macam aku... tempat itu bukan tempat yang nyaman.Tapi... satu hal yang aku tahu tentang perempuan yang bukan perempuan baik-baik... biasanya mereka menggunakan nama yang pasaran namun kebarat-baratan. Contohnya : Sheilla... Yulia... Cindy... Lisa... atau apalah... Aku sendiri ga tau kenapa mereka suka nama-nama seperti itu.Atau... mungkin sekalian saja mereka memakai nama-nama yang relatif kampungan dan pasaran. Misalnya...Kokom...Dewi...Lia...Tapi... jujur, aku belum pernah ketemu perempuan yang bukan perempuan baik-baik yang nekad memakai nama-nama alim... seperti Aulia.Aku menunggu semenit di titik penjemputan.Dia datang...Diantar naik motor oleh cowok yang mungkin pacarnya...Lah...?Berkerudung.Dan aku taksir umurnya masih usia remaja kelas 1-2 SMA.Bah...?Sudah setengah 11... Padahal besok hari sekolah...!Singkat namun penuh makna... sepasang remaja itu saling mengucapkan kata-kata perpisahan. Ala cinta monyet... Cipika-cipiki...Damn... sedikit iri melihat mereka. Sebab dari cara mereka bertatapan... tai kambing rasa coklat dapat dimaknai secara harfiah. Sudah sangat lama sejak aku merasakan hal yang seperti itu.Tapi... ini sudah terlalu malam, Nak... Aku yakin kau akan dapat masalah dengan orangtuamu.Si Aulia naik dengan sigap di motorku... dan aku pun segera bergerak.Om...ngebut aja, Om! teriaknya dari belakang dengan suara yang sedikit bergetar.Kaaan... pikirku. Dia mulai kuatir!Beberapa belas menit kemudian... kami tiba di sebuah rumah-petak.Dan...seorang laki-laki separuh baya menunggu di teras... Menghadang di pintu rumah. Gemuk-pendek ala Fadli Zon... tapi brewokan kaya Zakir Naik.Itu pasti bapaknya!Darimana kau?!? hardikannya ga tanggung-tanggung. Kau mau jadi LONTE, hah?!?Si Aulia berusaha berkelit. Aku dari rumah Dela!Well...itu bohong, desisku dalam hati. Sebab ga mungkin cowok tadi bernama Dela.Si Bapak mengejar. Satu tamparan melayang!Si Aulia berhasil mengelak.Pak...! aku berseru.Si Bapak menoleh padaku. Si Aulia berhasil menelusup masuk lewat pintu depan!Apa?!? bentak si Bapak kepadaku.Aku kaget.Oh...ga jadi, Pak. kataku. Tadinya aku mau pinjam senter. Tapi aku teringat kalo di hapeku ada senter.Si Bapak mendelik.Aku pura-pura menyenter sesuatu di bagian motorku... tapi karena memang tak ada apa-apa... aku kembali menyalakan motorku dan berlalu dari situ.Si Bapak melongo.Kehilangan momen untuk ngamuk.Aku berharap... si Aulia mengunci kamarnya.*For all girls...Aku cuma tiga kali pacaran...pacar keempat aku peristri. Jadi aku tidak bisa dibilang ahli dalam urusan berpacaran.Tapi... semua camerku super-galak.Camer pertama... Ketua Persatuan Olah Raga Berburu Babi.Camer kedua... orang yang dikenal semua orang di Pelabuhan Teluk Bayur. (yang ini orang Aceh lho)Camer ketiga...julukannya : Si Seat (Seat artinya sayat atau sembelih)Anyway...Ga peduli segalak apapun mereka... aku tidak pernah takut untuk mengantarkan anak gadisnya pulang.Ga peduli malam sudah selarut apa... pasti aku antar sampai ke rumah.Coba pikir... kalo cowokmu ada di situ... apa mungkin bapakmu akan mengataimu : LONTE...???Lagipula...kenapa aku harus takut? Bukankah justru mereka yang harus takut kepadaku?Kalo anak gadisnya aku obok-obok... mereka bisa apa???So... girls, kalo kamu punya cowok dan cowokmu takut ngantar kamu pulang... putusin aja! Ngapain pacaran sama pengecut...???Jangan kuatir!GOD-Jek selalu siap untuk mengantar kamu pulang.* GodlyRaja
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan