Lonte

1
0
Terkunci
Deskripsi

Malam itu sudah lewat jam 10.

Dan lokasi penjemputan adalah jalan yang merupakan bagian dari jalur lintas Sumatera.

Perempuan. Namanya Aulia.

Sejak awal aku sudah bertanya-tanya... Tanpa berpikir diskriminatif terhadap gender, seharusnya tidak ada perempuan "baik-baik" yang memesan GOD-Jek dari tempat itu pada jam segitu.

Tidak ada.

Karena tempat itu bukan tempat yang "nyaman" bagi seorang perempuan baik-baik pada jam segitu... Itu jalur lintas Sumatera. Perlintasan truk-truk besar dan bus-bus besar....

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
11 konten
Akses 30 hari
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Kebetulan
0
0
Menolong orang lain terkadang membuat si penolong jengah.*Awalnya, bapak-ibuku sedang bertamu ke rumah kerabatnya.Kebetulan... Saat itu, ada beberapa anak tetangganya sedang bermain-main di situ. Lumayan rame. Ada 6-7 anak. Tapi, ibuku kemudian menjadi tertarik pada salah satunya.Anak perempuan. Dekil. Jelek.Yap! Jelek karena... bibirnya sumbing!Ibuku cuma ngelirik dari jauh. Pikirnya, kalo saja anak ini tidak sumbing... pastilah ia sangat cantik!*Esoknya... Saat bapakku pulang kerja, ia memberitahu ibuku bahwa akhir pekan ini ia akan lembur. Pasalnya, beberapa dokter akan mengadakan bakti sosial atas nama masjid, untuk melakukan operasi bibir sumbing dan khitanan gratis.Sebagai pegawai laboratorium, tentu bapakku harus ikut siaga. Karena semua cadangan darah disimpan di laboratorium, dan hanya bisa diambil dengan sepengetahuan petugas laboratorium.Ibuku langsung teringat pada anak perempuan yg kemarin.OK. Nanti aku coba tanyakan. kata bapakku.Tidak ada masalah. Toh para dokter yang melaksanakannya adalah dokter-dokter yang kerja di rumah sakit yg sama dengan bapakku. So... mereka emang sudah saling kenal. Tidak masalah, sekalipun ini acara masjid.Ketika sore itu bapak-ibuku mendatangi orangtua anak itu... mereka kaget. Antara percaya dan tidak. Haru.*Dalam dunia kedokteran, operasi bibir sumbing adalah operasi kecil. Sama dengan operasi khitanan (sirkumsisi), atau operasi amandel. Kalo boleh jujur, sebenarnya operasi-operasi semacam ini sering dijadikan ajang latihan untuk para dokter. Karena, belum tentu mereka memegang pisau operasi setahun sekali. Jadi, memang tidak ada masalah.Benar tebakan ibuku, anak itu memang cantik. Sangat cantik.*Masalah baru datang sebulan kemudian...Bapaknya anak itu datang... Bawa singkong... Satu karung... Hasil ladangnya, katanya.Bulan berikutnya juga...Bawa pisang... Satu karung... Dari ladangnya, katanya.Bulan berikutnya...Pepaya... Satu karung...Sampe akhirnya Bapakku marah.KEBETULAN aku melihat anakmu. KEBETULAN ada bakti sosial. KEBETULAN aku kenal panitianya. Jadi... jangan merasa berhutang budi padaku! Itu semua hanya KEBETULAN!Bapaknya anak itu terdiam. Terharu. Sejak itu ia tidak terlalu sering lagi datang membawa oleh-oleh. Mungkin cuma setahun sekali.Tidak ada yang hebat dalam hal itu, begitu kata bapakku padaku. Itu cuma kebetulan.Lagipula, hampir semua dokter akan setuju, bibir sumbing terjadi karena sang ibu kurang gizi ketika mengandung anak itu. Dengan kata lain, secara tak langsung, faktor penyebabnya adalah kemiskinan.Dan, kenyataannya keluarga itu memang miskin. Jadi, ketimbang membawakan upeti atau ungkapan terima kasih... alangkah baiknya jika orangtua anak itu mengusahakan apapun untuk keluar dari garis kemiskinan. Cuma itu.*Aku pernah bertanya pada bapakku.Dalam Alkitab, kenapa Tuhan berbicara dengan orang tertentu... tapi tidak dengan yang lainnya?Bapakku bilang, Itu cuma KEBETULAN.Ya. Tidak ada yang hebat dalam hal itu.*GodlyRaja
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan