I

0
1
Terkunci
Deskripsi

Malam terasa lengket. Pasalnya, setelah siang tadi terik banget... menjelang sorenya hujan. Deras, tapi cuma sebentar. Alhasil, aspal yang masih panas menguapkan air hujan... dan menciptakan kegerahan yang luar biasa.

Sialnya lagi... derasnya hujan sempat mengisi ceruk-ceruk di tanah. Kubangan air dimana-mana.

Sudah hampir jam 11. Kiki dan Fido berjalan tergesa. Keasikan nonton larut layar tancap di Poncol... lupa kalo mereka harus menjemput Kiki di tempat kerjanya. Sama-sama panik membayangkan wajah...

870 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
1 konten
Akses 30 hari
600
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Bandara
0
3
Bandara itu kejam. Terutama bagi para perokok.Pernah masuk ke dalam smoking area di ruang tunggu bandara? Wuih...serem!!Ingat bagaimana seremnya kabut asap di Riau? Kalikan sepuluh... begitulah keadaan di smoking area di ruang tunggu bandara.Pengen ngerokok dengan lebih nyaman? Oh... silakan nongkrong di kedai kopi di sana.Tapi... Kedai kopi di ruang tunggu bandara juga ga kalah kejam!Bayangkan... untuk segelas kopi sachetan pake susu yang juga sachetan... mereka tega mematok harga 25-40 ribu Rupiah!!Sekali lagi : kopi sachetan!Tetap saja... kedai kopinya dipenuhi para perokok!So...aku ketemu Kakak itu di salah satu kedai kopi itu. Karena dia satu-satunya perempuan di tempat itu... tentu saja dia terlihat menyolok.Aku taksir usianya sekitar 40an. Bodinya bagus dan proporsional. Kaos ketat...tapi pake jaket. Celana pendek selutut...dan sepatu kets. Pake topi pula...Tapi di wajahnya ada seberkas tanda lahir yang tak kentara yang sedikit mengurangi kecantikannya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan