They Never Now [Jenrina]

0
0
Terkunci
Deskripsi

"Lo pusing lagi?" Tanya Jeno memperhatikan Karina, perempuan itu mengangguk.
"Mending istirahat gih, biar besok bisa mendingan. Malem ini kan udah nggak ada acara lagi," kata Jeno, Karina berpikir sejenak.
"Takut ah di dalem sendirian, mending disini rame-rame," ujarnya, Jeno berdecak, "gue temenin sini," katanya menatap Karina.
"Iya mending lo istirahat gih, sumpah ya Rin, gue nggak mau ngerokin lo balik dari sini," ujar Ryujin galak, akhirnya dengan paksaan Jeno, Karina pun ikut kembali ke kamar...

7,181 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
4 konten
Akses seumur hidup
200
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
90
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Dear My Dear [Jenrina]
0
0
Jeno menangkup wajah Karina, mengecup dalam bibir istrinya yang dirindukan. Sampai berubah menjadi lumatan dalam, juga gigitan kecil yang memancing hasratnya. Jeno melepaskan ciumannya, namun tidak menjauhkan wajahnya. Tadi aku baca di google, cara hilangin jenuh atau bosan sama pasangan kayak gimana. Katanya, melakukan hal yang baru dengan pasangan, terus aku kepikiran deh kalau kita making love pakai cosplay gitu pasti lucu ya? Katanya membuat mata Karina melebar, ia menjauhkan wajahnya dengan terkejut membuat Jeno tertawa melihat reaksi Karina. Jangan gila deh, gerutu Karina, keluar dari mobil dengan membawa bucket bunga, diikuti dengan Jeno dan masuk ke dalam lift. Enaknya jadi apa ya? dokter dan suster, sekretaris sama boss, um, kayaknya daddy sama baby girlnya juga belom, OH atau cosplay jadi Mr. Grey dan Anna aja ya? Cerocos Jeno dalam lift, untungnya lift dalam keadaan kosong. Pipi Karina memanas mendengar celotehan Jeno, ia tertawa melihat istrinya menahan malu. Jeno mendekatkan wajahnya ke telinga Karina, cosplay jadi Johnny Depp sama Kate Moss aja kali ya? Tanyanya menggoda, atau jadi David Bowie dan Edie Sedgwick aja kayak waktu halloween party lima tahun lalu? Lanjut Jeno. Yaaaang, rengek Karina geli apalagi Jeno mengecup belakang telinga Karina. Jeno tertawa bahagia, ketika sampai di depan apartementnya, Karina mencari kunci di tasnya, sedikit kesulitan karena membawa bucket bunga namun Jeno tidak membantu, sengaja. Tidak juga menemukan, Jeno malah mendorong Karina ke pintu apartement dan langsung menciumnya dalam. Ia benar-benar merindukan bibir tipis istrinya. Tanpa malu Jeno memasukkan lidahnya, menyapa. Sampai ia mendengar lenguhan Karina membuatnya semakin gencar mencium. Ketika ia menurunkan ciumannya menuju tengkuk, ia mendengar pintu apartement sebelah terbuka. Astaga, bener-bener nggak tahu tempat, suara yang dikenalnya terdengar, Jeno dengan cepat melepaskan bibirnya dari leher Karina, dan mendapati salah seorang temannya berdiri di depan pintu apartement Lia, juga dengan Lia di sebelahnya yang tertawa. Anjir, ngapain lo di sini, Jin? Tanya Jeno pada Hyunjin, nafas memburunya sudah ia stabilkan. Ya suka-suka gue lah, apartement cewek gue ini. Masuk dulu ke dalem, baru cipokan. Begitu adabnya bapaknya Karel, ujar Hyunjin tertawa, sedangkan Karina sudah mengingsut malu memeluk lengan Jeno dan menyembunyikan wajahnya. Ganggu, gerutu Jeno, ia mengeluarkan kunci apartement yang ada di kantongnya, membuka pintu dan masuk tanpa basa-basi dengan Hyunjin dan Lia, menarik istrinya masuk. Karina meletakkan bucket bunga di meja makan, lalu dengan berani mengalungkan tangannya pada leher Jeno dan mencium suaminya lebih dulu. I love you, bisik Karina, Jeno terkekeh, i love you too, Ibunya Karel, balasnya dan menggendong Karina masuk ke kamar, menghabiskan malah berdua untuk menebus malam sebelumnya yang mereka lewatkan sendiri.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan