Anonymous Chat —Chapter 01

24
0
Deskripsi

“Kak Jen, cariin gue cowok.” —Lintang.

“Kemaren udah gue kenalin ke Sehan, malah lo ghosting. Males gue nyari buat lo tuh.” —Jane.

“Alah palingan juga alibinya sama, ‘gue masih nggak bisa mendua dari Kenan.’ Padahal tu orang ngelirik lo juga kagak.” —Jade. 

“Tang, lo mending download Telegram deh. Disitu ada bot buat chating sama anon.” —Rose. 

Chapter 01. Dinotice! 

 

 

Lintang, perempuan satu ini sudah berada di barisan paling depan dengan memakai jersey futsal kelasnya yang memiliki warna hitam bercampur dengan hijau daun, sembari memegang banner kelas yang senada dengan jersey kelasnya.

Perempuan ini menjadi pemandu sorak dengan hebohnya dan juga mengambil kesempatan untuk menonton pertandingan futsal lebih jelas.

Banner ukuran dua kali satu meter berada di tangannya sendiri, banner kelasnya memiliki tulisan yang terlihat sangat jelas tercetak, 'Member of Science 4' ditambah dengan icon kelasnya, yaitu bergambar burung elang putih memakai mahkota dengan jubah berwarna merah bertuliskan 'do not disturb'.

Walaupun Lintang berteriak heboh dengan teman-teman kelasnya, pandangannya tetap tertuju pada lawan kelasnya, yaitu Sains 5.

Ya siapa lagi kalau bukan kelasnya seorang Kenan.

Pasalnya, di mata Lintang, Kenan terlihat sangat tampan memakai jersey futsal kelas lelaki itu yang memiliki warna merah dan hitam, apalagi melihat Kenan yang berkeringat dari jarak dekat seperti ini, membuatnya meleleh sendiri.

Ia dibuat tersentak kala pundaknya dipukul sedikit kencang oleh salah satu perempuan teman kelasnya yang kini tepat berada di sampingnya.

Lintang menoleh cepat dan melotot tajam sembari mengusap pundaknya, "Apasi Ji? Lo mau buat gue jantungan, hah?" Tanya Lintang dengan mendengus dan suara yang sedikit keras karena keadaan yang sangat gaduh di lapangan indoor saat ini.

Perempuan di sampingnya, Jihan, sudah tertawa kerasa karena Lintang yang mengomel padanya. "Lagi, lo ngeliatin Kenan segitunya anjir, gue takut kemasukan." celetuk Jihan.

Lintang memandang Jihan dengan malas, "Sumpah ngapa gue punya temen stres semua?" Tanya Lintang, bermonolog.

"Teman adalah cerminan diri." ujar Jihan dengan tenang.

Suara break terdengar, membuat para pemain keluar dari lapangan untuk istirahat dan minum air mineral dingin ataupun air isotonik yang sudah disediakan oleh masing-masing kelas.

Lintang tampak mendekat ke arah teman lelakinya dan bercanda riang disana, memberikan celetukan, kritik dan saran, serta lelucon.

Ponselnya bergetar membuat ia segera merogoh ponsel yang berada di saku jaket jeans yang ia pakai sebagai outer dari jerseynya, melihat siapa yang memberinya notifikasi.

Wajah Lintang tampak berbinar kala melihat siapa yang memberinya pesan, Kaka!

Sudah hampir sekitar satu minggu ia bertukar pesan singkat ataupun pesan suara dengan lelaki bernama Kaka, keduanya setuju untuk tidak memberikan akun personal dan nama asli, karena keduanya nyaman seperti ini.

Lintang hanya tahu nama panggilan Kaka tanpa tahu nama aslinya, begitupun dengan Kaka. Keduanya bertukar pesan di dalam roomchat anonim.

Entah mengapa, namun Lintang nyaman bertukar pesan singkat dengan Kaka sekalipun masing-masing dari mereka sama sekali tidak mengetahui wajah satu sama lain.

Ini mungkin menjadi bukti bahwa makna nyaman yang sesungguhnya memang seperti ini, tidak memandang dari hal manapun.

 

 

Anonymous Chat (bot)

Anon: sorry sorry, gue lagi ada urusan, bentar lagi ni yaa

|Lintang: akun line gue official, lo pasti ga percaya
Anon: asli lo ngapain ampe jadi oa? AHAHAHHAH BEGO BGT ASLI GUE MALAH KTAWA

Anon: lo vn sesuatu dong apa kee

Lintang: kan gue bilang, lo ma ngga percaya, gue tu terkenal

Lintang: di anak rp AHAHAHAAH

Lintang: pi en? pi en ngapain

Anon: dih lo waktu awal nuduh gue anak rp, lo sendiri anak rp gimanasi dasar cewek

Anon: vn apa ajaa, suara lo lucu AHAHAH

Lintang: nebak bukan nuduh hadeh dasar cowok

Lintang: ogah lo modus

Anon: allahuakbar ya allah disuudzon in

Anon: cape gue ilang kalo denger vn lo dah asli

Anon: dahla gue mau lanjutin aktivitas gue

Anon: udah sore lo cepet mandi, makan janlup yee

Lintang: y dah tar gue pi en, tapi ga sekarang ya ka

Lintang: gue lagi di tempat berisik bangettt jadi gabisa send vn

Lintang: huek cuih

Lintang: dibilang gausa nge cringe ke gue an

Lintang: lo, jangan sibuk mulu, istirahat ego

 

 

Setelahnya Lintang menutup ponselnya dan kembali memasukkannya pada saku jaket jeansnya dengan wajah yang terlihat bahagia dan senyum yang terus merekah.

Bobi yang melihat Lintang tadi sibuk dengan ponsel, sekarang wajahnya jadi senang seperti ini membuatnya curiga. "Lo chatting sama siapa ampe kesemsem kek orang kasmaran? Jadi sama Hannan?" Tanya Bobi

Lintang menoleh ke arah Bobi dan memukul kepala Bobi, "Hannan pala lo! Hannan terus Hannan, bilang ke dia, gue udah punya doi jangan ngajakin gue jalan aja, guenya jadi makin males." ungkap Lintang.

Bobi memandang Lintang dengan tatapan yang seolah berkaca-kaca sembari memegang kepalanya yang terkena pukulan dari Lintang, "Jahat bener lo, Tang. Temen gue tulus sama lo." ujarnya.

Lintang yang melihat itu jadi bergidik ngeri, "Bob, setulus apapun temen lo ke gue kalo hati gue maunya orang laen gimana Bob? Gue nggak bisa maksain hati gue buat nerima perasaan Hannan karena kasian." jelas Lintang.

"Ck, dasar cewek!" Ucap Bobi seraya bangkit dari duduknya dan kembali memasuki lapangan.

Lintang melotot mendengar ucapan Bobi barusan, "HEH IBOB!!" Panggil Lintang dengan suara yang sedikit lebih keras.

Bobi yang tadi berjalan cepat, sudah hampir berada di tengah lapangan jadi menoleh menatap Lisa dengan malas tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"BANYAK-BANYAK NYETAK GOL YA! TAR KALO LO BISA NYETAK GOL, GUE KASI ID LINE NYA KAK JADE, KALO LO LEBIH DARI TIGA KALI MASUKIN BOLA, GUE KASIH NOMOR WHATSAPP NYA!!" Teriak Lintang yang kemudian menjadi pusat perhatian dari penonton kelas lain.

Sedangkan anak kelasnya, sebagian besar tertawa karena tingkah Lintang dan bertepuk tangan heboh karena setuju.

Sudah menjadi rahasia umum Bobi menyukai Jade yang berbeda satu tahun dari mereka, seperti sekarang setelah mendengar penawaran yang sangat bagus dari Lintang membuat wajahnya merekah dengan mata berbinar ia berucap. "LO SERIUSAN?!" Tanya Bobi, sudah mulai heboh sendiri di tengah lapanga .

Lintang memandang Bobi malas, "YA NGGAK LAH! LO PIKIR SERIUS?! NYETAK GOL BUAT KELAS SENDIRI, DASAR DODOL!" Umpat Lintang, kembali membuat tawa keras terdengar, bahkan bukan hanya dari anak kelasnya saja.

Bobi jadi merengut pelan disana, "SIALAN PHP!" Umpat Bobi yang kemudian berjalan ke posisinya.

Lintang ikut tertawa sampai memperlihatkan deretan giginya yang rapih, lalu entah bagaimana bisa ia menoleh dan tatapannya bertemu langsung dengan tatapan Kenan, padahal ia sama sekali belum tahu keberadaan Kenan setelah break.

Dua detik saling berpandangan, ia langsung mengalihkan wajahnya dan berbalik menatap ke arah semua anak kelasnya dengan wajah merah, ia menghambur ke belakang dengan berbisik sedikit keras.

"Woi misi misi, gue butuh air!" Bisik Lintang pada anak kelasnya.

"Heh! Muka lo merah anjir lo kenapa? Gara-gara teriak? Astaga Tang, ada-ada aja lo ya." ucap Jihan yang mempersilahkan Lintang pergi ke barisan belakang.

"Enggak, jantung gue butuh air!" Ucap Lintang.

"Hah? Maksud lo?" Tanya Jihan di barisan depan, namun Lintang sudah berada di barisan belakang dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Jihan.

Dengan wajah yang merona, tangan yang terasa dingin dan jantung yang terus berdegup kencang ia mengetikkan sesuatu pada ponselnya.

 


nama grup estetik (4)

Lintang: TOLONGIN GUEEEE

Lintang: HELPPPPPP

Lintang: HUHUHUHUUUUUU MAU NANGIS

Lintang: GUE DITATAP SAMA KENAN TADI TOLONG GETERRRRRRR

Lintang: PENGEN TERIAK AJA ANJROT HUHUUUUU SIAL ANJ BAPER BANGET PARAHH

Lintang: MAU NANGIS ASLI GUE DAPET ATTENTION WOY GAMAU RAYAIN APA :(

Lintang: gue lupa njing, yang satu sibuk pacaran, satunya sibuk temu sama doi, satunya lagi pasti lagi telfon/vidcall nemenin anak fk

Lintang: LAGIAN KENAPA SI KENAN NGGAK NEMBAK GUE AJA?! LAGI KAN PADAHAL SAMA SAMA JOMBLO, DIA UNTUNG GUE JUGA

Lintang: hadeh nggak abis thinking

Lintang: jadi pengen follow ignya kenan

Lintang: jangan deh tang, nanti aja pas udah lulus biar pas ketemu nggak malu banget

Lintang: lintang left the chat

 

 

Lintang mendengus pelan dan meminum salah satu air mineral yang masih tersegel.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Anonymous Chat —Chapter 02
19
0
“Kak Jen, cariin gue cowok.” —Lintang. “Kemaren udah gue kenalin ke Sehan, malah lo ghosting. Males gue nyari buat lo tuh.” —Jane. “Alah palingan juga alibinya sama, ‘gue masih nggak bisa mendua dari Kenan.’ Padahal tu orang ngelirik lo juga kagak.” —Jade.  “Tang, lo mending download Telegram deh. Disitu ada bot buat chating sama anon.” —Rose.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan