
"Oi Arsen! tungguin gue napa, capek ni gue ngejar lu. Jalan lu cepet bangett."
Sambil berlari tergopoh-gopoh Arsen samperin gue
"Makanya badan tu jan pendek-pendek amat!" Ujar Arsen sembari ngelus rambut gue
"Ahh! ayo sen nanti kita terlambat!" Ujar gue
Gue dan Arsen jalan di koridor sekolah, banyak pasang mata yang melihat kami dengan tatapan mematikan.
'tu cewe, centil amat anjir'
'tuh lagi Arsen! mau aja sama dia'
'cantikan gue lah daripada dia'
'ihh couple goals banget'
'shiperin mereka ah'
'cocok si cewe cantik dan cowo ganteng'
Gue yang sedang sebal gara -gara dibilang centil dan gue menatap mereka sekilas, kemudian beralih mentap Arsen
"Sen, emang nya gue centil ya?" Ujar gue
Arsen menggeleng sekilas
"ngga Alena! mereka itu iri aja sama lu, yang bisa jalan bersama gue." Narsis Arsen
Gue mengidikkan bahu seraya bergumam "dihh."
Arsen POV
"Eh bos, si alena di labrak sama kakak kelas!" Ujar Darma teman gue
Gue seketika membulatkan mata
"dimana anjir? buruan kasi tau gue!" Ujar gue sambil ngegas
"Santai dulu dong!" Ujar Darma
"Gimana gue mau santai, sedangkan teman gue di labra!" Ujar gue
"Di rooftops." Ujar darma
Gue bergegas keluar dari gudang.FYI... gudang adalah tempat pelarian geng gue kalau lagi males belajar.
Setibanya di rooftops, gue melihat adegan dimana si Alena sedang disiram air oleh Liona.
Liona adalah kakak kelas gue, dia terobsesi sama gue dan dia bakal ngelakuin apapun itu demi gue. Gue langsung gebrak meja yang kebetulan berada di dekat mereka
" Sialan lo anjing, lo apain Alena?" Hardik gue
Gue langsung meluk alena
"Lo gapapa alena? kenapa lo ga lawan mereka?"tanya gue
Alenan hanya membalas pelukan gue seraya sesenggukan.
" Camkan sama lo, Liona sampai kapan pun itu gue ga akan pernah suka atau cinta sama lo. Cara lo berbuat begini ke Alena malah membuat gue benci ke lo!" Maki gue
Liona tertawa kencang dan jangan lupakan teman liona hanya tersenyum kecut
"Gue cinta sama lo Arsen, gue cinta! Gue bakal ngelakuin apapun itu, buat ngedapetin lo arsen!"teriak liona
"Eh wina lo beresin ni teman lo, kek nya dia gila deh."kata gue
Wina dan Liona keluar, gue makin peluk Alena
"lo gapapa kan Len?"kata gue khawatir
Alena hanya terisak
"Hiks- hiks, lena takut Arsen lena takut."lirih nya
"Kenapa lo ga ngelawan hm?" Tanya gue sambil usap kepala dia
"Lena takut di keluarin dari sekolah ini."imbuh nya
"Lain kali, kalau ada yang giniin lo lagi, lo bilang ke gue len. Gue khawatir len"kata gue lembut
"yaudah lo ganti baju atau mau pulang aja?"sambung gue
"lena mau pulang arsen,badan lena dingin"lirih dia lembut
"yaudah ayo biar gue ambil tas lo dulu ya" ujar gue
Author POV
"Pakai jaket gue"arsen memasangkan jaket ke tubuh lena
"Naik"dan lena naik ke motor Arsen
"peluk len ntar jatuh"sambung arsen
Kemudian Alena memeluk badan arsen
Diperjalanan arsen dan alena tidak mengobrol sama sekali tidak seperti biasa ,biasanya alena sangat cerewet mungkin dia sedang tidak mood atau sakit?
Arsen memberhentikan motor nya di depan rumah alena
"turun gih len,lu sama siapa dirumah?"kata arsen
"sama bibi doang! mama papa kan ga peduliin gue lagi. "Kata Alena sambil terkekeh,
Jujur hati arsen sakit saat mendengar lirihan alena
"Mau gue temenin?" Tawar Arsen
Alena hanya mengangguk.
Alena POV
"Assalamualaikum bu."salam alena saat masuk rumah
"Waalaikumsalam non." Ujar ibu
Ya wanita yang gue sebut ibu memanggil gue dengan sebutan non, sebab menurut dia tidak pantas memanggil gue dengan kata 'nak'.
Padahal, sudah dipaksa tetap aja ibu ga mau yaudah gue serahin ke ibu aja terserah ibu mau manggil gue apa yang penting ibu nyaman.
"Duduk dulu ar,lena mau ganti baju." kata gue
"Iya Len." Kata Arsen sembari duduk di sofa
Setelah mandi dan pakai baju, gue keluar dan melihat Arsen yang sudah pulas tidur di sofa, pengen bangunin tapi ga tega
"Arsen ayo bangun lu ga makan?"tanya gue
Dia mengerjapkan mata
"Lama banget lo len!" Ujar Arsen sebal
"Gue mandi!" Ujar gue sambil terkekeh
Author POV
"Arsen gue kangen mama sama papa! mama ga ada niat untuk pulang gitu,papa juga." kata alena sambil menitikkan air mata
"Udah alena lo jangan sedih,disini masih ada gue sama bonyok gue yang sayang sama lo." kata arsen yang merasa iba sama alena,
Bonyok arsen sangat sayang pada Alena
Alena hanya mengangguk paham
"Yaudah gih makan pamali nangis di depan makanan!" Ujar Arsen
Memang posisi mereka lagi di meja makan
"i-iya." Ujar Alena sambil sesenggukan
"Arsen lu ga ada niatan tinggalin gue kan?" tanya alena yang membuat arsen terkekeh
"Ya ngga lah Alena, lu itu udah gue anggap saudara gue. Jadi, gausah berpikiran kaya gitu! Udah ah makan." sambung arsen
Maaf ya tadi dihapus soalnya di revisi ulang dan yang bantu aku ngerevisiin ulang itu kak bianca:)
Ayo semangat baca kisah alena dan arsenππ
Tbc:
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi π₯°
