Gairah Liar Babysiter Tetangga (18+)

2
0
Terkunci
Deskripsi

Di komplek perumahan ibuku, Sri terkenal sebagai pembantu yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia sering gonta ganti pacar. Sri baru berumur kurang lebih 24 tahun. Bodynya sangat bagus.

Tugas Sri adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil-kecil. Kalau sore hari, dia selalu mengajak anak majikannya berjalan-jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Vannie (anak bungsu pasangan tempat Sri bekerja).

Vannie ini seorang anak yang lucu, sehingga...

1,912 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
90
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Workshop Puncak Membawa Nikmat Part 1 - 2 (Tamat) 18+
6
1
Berawal ketika kantor saya mengadakan workshop (jalan-jalan tahunan) dan saat itu tujuan kami adalah hotel Novus, Puncak. Adalah salah satu teman bernama Tari Rismayati (panggilan Riris) yang masih single juga sama seperti saya. Dia berumur satu tahun dibawah saya dan belum berkeluarga juga. Terus terang saya heran melihat dia. Secara fisik Riris orangnya tergolong cantik, rambut panjang sebahu, wajah oval, kulit kuning langsat cenderung putih mulus, dengan buah dada yang besar menantang.Pada sore hari saya sudah memberitahu ke Hendra (teman sekamar saya) bahwa mungkin saya akan begadang keluar hotel, jadi nanti dia tidak kawatir atau curiga kepada saya. Dalam perjalanan dari restoran ke cottage agak jauh. Riris berjalan kecil sendiri dan saya dengan cepat mengejarnya, dan menyapanya, Ris, udah ngantuk ya sayang, mau tidur.. Riris menyahut, Iya nih, nggak tahu kenapa nich badan semua jadi pegel semua, mungkin tadi renangnya kebanyakan kali. Sambil berkata begitu, dia mengusap usap belakang lehernya sambil kepala digelengkan kekiri lalu kekanan.Kamu mau saya pijit pijit kecil Ris, kataku sedikit berani. Hhh, boleh juga, tapi cuman di leher sama sekitar pundak yah, sahutnya sedikit lemah. Tak lama kami sudah tiba didepan pintu kamar Riris. Setelah dia membuka pintu kami berdua langsung masuk, saya sempat melihat pada sudut mata Riris ketika dia tutup pintu, matanya seperti melihat kiri kanan takut takut kalau ada orang disekitar yang melihat kami. Dalam kamar Riris mempersilahkan saya duduk sambil dia permisi sebentar ke toilet. Sambil menunggu Riris saya menonton TV yang ada dikamar. Tidak begitu lama, Riris sudah keluar dan telah berganti baju tidur daster.Sungguh sempurna tubuh Riris dari belakang. Mimpi apa aku semalam sehingga Riris begitu pasrah memberikan sajian gratis seindah ini. Kulit yang mulus dengan pinggang ramping, pinggul yang besar dengan buah pantat yang membulat mumbul tinggi.Kemudian setelah kurang lebih 4 menit, Riris minta dipijit agak kebawah. Dengan yakin tangan saya kedua duanya merayap ke bawah, dari arah ketiak terus turun kebawah. Sambil sekali kali jari jemari saya dengan nakalnya menyentuh dari samping kedua bukit ranum yang mengembung keluar kesamping karena tertindih tubuhnya.Riris merem melek keenakan, dan tangan Riris akhirnya memelukku dan mengimbangi gerakanku.Riris melotot kearahku dan dia berbicara dengan suara serak, "Mardi.. kok kamu masukin?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan