
Setelah ditinggal Bowo mantanku dan juga Galang kenalan yang memberikan kehangatan padaku, aku mulai mencoba mencari pengganti mereka. Sebenarnya kenikmatan bukanlah alasan utama kenapa aku mencoba mulai pacaran. Tapi karena memang aku ga terbiasa hidup sendiri. Aku tergolong cewe manja yang ga bisa ngelakuin segala-galanya sendiri.
Namaku Nikita Kusuma. Umurku sudah 20 tahun. Aku dikarunia wajah yang cantik. Aku tidak sombong tapi demikianlah pendapat orang-orang terhadapku. Buktinya adalah banyak...
4,164 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Gairah Liar Babysiter Tetangga (18+)
2
0
Di komplek perumahan ibuku, Sri terkenal sebagai pembantu yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia sering gonta ganti pacar. Sri baru berumur kurang lebih 24 tahun. Bodynya sangat bagus.Tugas Sri adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil-kecil. Kalau sore hari, dia selalu mengajak anak majikannya berjalan-jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Vannie (anak bungsu pasangan tempat Sri bekerja).Vannie ini seorang anak yang lucu, sehingga kadang-kadang aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya. Suatu kali, seperti biasa aku bertemu dengan Sri yang sedang mengasuh Vannie, dan aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya.Tiba-tiba Sri nyeletuk, “Kok cuma Vannie yang dicubit Pak?”Aku sedikit terkesiap, “Haah?” dan aku memandang kepada Sri.Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda.“Habis, kalau aku cubit pipi Mbak Sri, aku takut Mbak Sri marah,” kataku.“Kalau cubitnya pelan-pelan, aku nggak marah kok Pak. Malah seneng,” sahut Sri.Aku membatin, tapi mulai tergoda untuk memancingnya lebih jauh.“Kalau cuma cubit aku enggak mau Sri.” kataku.
“Terus maunya apa? Emang berani?” dia malah menantang. Benar-benar ganjen anak ini.
“Aku maunya, cium bibir kamu yang seksi itu, boleh?” aku bertanya. Dia malah balik bertanya,
“Cuma cium? Enggak mau kalau cuma cium.” Masak cuma Mbak Nina aja yang boleh ngerasain Pak Yusuf.” balas Sri.Aku agak kaget juga mendengar ucapan Sri. Rupanya Nina curhat sama Sri. Tapi, kepalang tanggung pikirku.“Jadi benar nih kamu mau Sri?” aku memastikan. Sri menjawab,
“Siapa takut? Kapan?”.
“Kamu bisanya kapan Sri?. "Aku sih kapan aja bisa,” jawabku sambil melirik ke buahya yang bagus itu.Saat itu Sri pake kaos ketat yang tipis, sehingga bra hitamnya membayang dan memperlihatkan lekuk yang sangat mengairahkan.“Ya sudah, nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak-Ibu mau ke Bogor, anak-anak mau diajak semua.” kata Sri.
“Oke, nanti jam berapa aku ke rumahmu?” tanyaku.
“Yaa, jam delapanan deh,” jawab Sri sambil membusungkan dadanya.“Ya sudah, nanti jam delapan aku dateng. Awas nanti kamu ya.” kataku sambil tersenyum. Eh, dia malah menjawab, “Asal Pak Yusuf kuat aja nanti malam.”Wah seru banget nih. Kira-kira apa yang akan terjadi nanti malam?, apakah pak Yusuf akan dapat nikmat ataukah dapat enak?. Lanjut dukung ya..
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan