Part 2 – Rumah Dinas, Lampu Kristal, dan Senyum Tertahan

Bab 1 – Undangan di Atas Meja KristalBab 1, berjudul "Undangan di Atas Meja Kristal", memperkenalkan Akbar Saputra, seorang staf muda di Kementerian Infrastruktur Strategis, yang tiba-tiba menerima undangan makan malam misterius ke rumah dinas Direktur Jenderal Alexander Hartanto. Undangan itu tanpa nama pengirim atau kop kementerian, hanya ditujukan kepadanya. Meskipun ragu, rasa ingin tahu dan bisikan rekan-rekan mendorongnya untuk hadir.Setibanya di rumah dinas, Akbar disambut oleh Renata Wulandari, istri Dirjen, yang muncul anggun di puncak tangga. Pertemuan pertama mereka terasa seperti sebuah ujian, di mana Renata menggiring percakapan dengan nada halus namun penuh intensi, sementara Alexander hanya berbicara tentang pekerjaan. Makan malam itu lebih seperti wawancara, di mana Akbar merasa dipetakan dan diuji oleh Renata, bukan oleh Dirjen.Kemudian, Renata mengajak Akbar ke balkon pribadi di lantai dua. Di sana, dalam percakapan yang tidak vulgar tetapi sangat menggoda, Renata berbicara tentang kekuasaan dan ambisi, membuat batas antara profesional dan personal menjadi kabur. Pada akhirnya, saat Akbar hendak pulang, Renata menyentuh pergelangan tangannya dan menyampaikan kalimat ambigu yang meninggalkan Akbar dalam kebingungan dan rasa penasaran yang mendalam: "Aku selalu bisa menilai mana pria yang bisa diajak naik… dan mana yang cuma bisa melihat dari bawah". Bab ini diakhiri dengan Akbar yang menyadari bahwa ia telah masuk ke dalam sebuah perangkap, namun sekaligus merasakan keinginan kuat untuk kembali