NAKSIR SAHABAT KAKAK 18-19

8
4
Terkunci
Deskripsi

"Apa kalian selama ini memikirkan perasaanku dan Rania?" tanya Nadia. Matanya lekat menatapku. 

"Nad. Aku tak punya perasaan apa-apa dengan Kak Dana. Tolong, Nad. Jangan hancurkan rumah tangga kalian. Aku minta maaf jika aku selama ini bersalah dengan kalian. Tapi, sungguh. Aku sudah melupakan semuanya." 

Nadia tersenyum sinis. "Bukankah kamu masih menunggu dudanya? Sebentar lagi, kamu akan mendapatkannya." 

3,079 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya NAKSIR SAHABAT KAKAK 20-21
9
4
“Aku nggak ngerti, kamu dan Dana sampai sebegini jauh.” Mas Evan tanpa menoleh, akhirnya membuka suara. “Kalau kalian ngomong sejak lama, kan nggak sampai begini jadinya. Kamu dengar aku, kan?” Kalimat terakhir diucapkan Mas Evan sambil menoleh ke arahku. Pagi tadi, dia tak menghakimiku sama sekali. Mas Evan mungkin masih menyimpan semuanya. Di balik sikapnya yang cuek dan sering memerintahku semaunya, rupanya dia pun tak tega menyalahkanku, meski tahu aku salah. “Aku juga nggak ngerti, Mas. Aku pikir, Kak Dana sudah move on. Toh, sudah punya Nadia dan Rania.” Aku menjawab dengan setengah bergumam. Bukannya lelaki lebih mudah melupakan setelah pindah ke lain hati?“Segeralah menikah. Buktikan kalau kamu sudah move on. Selama kamu belum menikah, Dana menganggap kamu masih menunggunya.” 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan