BIARKAN AKU PERGI (BAB 4-6)

17
0
Deskripsi

“Hei, kenapa kamu nangis?” tanya Mas Bayu sambil mengusap air mataku. 
“Aku kangen ayah, Mas. Boleh ya aku kesana? Nanti aku bilang ke Ayah kalau kamu sedang sibuk,” rajukku. 
Aku hanya ingin mendapatkan ijinnya yang terakhir kali. Sebagaimana aku selalu ijin kemanapun aku pergi. Setelah itu, biarkan aku menentukan jalanku. 
“Baiklah. Nanti kamu kabari aku ya kapan kamu berangkat. Biar aku telpon Ayah untuk minta ijin kalau aku tidak bisa mengantarmu. Sudah kamu tidak usah sedih,” ujarnya sambil mengacak kepalaku. 

“Hei, kenapa kamu nangis?” tanya Mas Bayu sambil mengusap air mataku. 
“Aku kangen ayah, Mas. Boleh ya aku kesana? Nanti aku bilang ke Ayah kalau kamu sedang sibuk,” rajukku. 
Aku hanya ingin mendapatkan ijinnya yang terakhir kali. Sebagaimana aku selalu ijin kemanapun aku pergi. Setelah itu, biarkan aku menentukan jalanku. 
“Baiklah. Nanti kamu kabari aku ya kapan kamu berangkat. Biar aku telpon Ayah untuk minta ijin kalau aku tidak bisa mengantarmu. Sudah kamu tidak usah sedih,” ujarnya sambil mengacak kepalaku. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya BIARKAN AKU PERGI (Bab 7-8)
19
0
“Mas, aku pamit, ya. Mohon maaf lahir dan batin,” tulisku melalui pesan singkat yang kukirim padanya. Biarlah dia menginterprestasikan sendiri pesan itu. Yang jelas, beberapa menit ke depan, aku akan menon-aktifkan ponselku dan besok setiba di Amsterdam, aku akan mengganti nomor baru.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan