Teratai Kedua Part 21-24

0
0
Terkunci
Deskripsi

Novel Teratai Kedua Part 21-24 

**** 

Part 21 (Kembali)

 

Gerakan Sanad terhenti ketika hendak berdiri. Ia menatap ujung piyamanya  yang dipegang Evan. Sanad kembali duduk. “Evan mau ditemani Papa?”

Evan mengangguk. Tera duduk. 

“Kalau begitu Mama tidur ke kamarnya, ya. Papa yang temani Evan,” bujuk Sanad.

Evan menggeleng. Seketika keduanya terkesiap.. 

“Evan tau kan Papa dan Mama Tera tidak menikah,” ucap Sanad pelan.

Evan mengangguk. 

“Hanya dua orang dewasa, laki-laki dan perempuan menikah, boleh tidur...

6,046 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
50
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Novel Teratai Kedua Part 25-28
0
0
Novel Teratai Kedua Part 25-28 **** Part 25 (Tatapan Itu Kini Untuknya) “Mama!” Tera langsung berjongkok dan memeluk badan mungil Evan. “Mama rindu sekali.”“Mama?!” lirih Rudi, yang baru saja meletakkan mesin tak jauh dari Sanad. Sanad merasa terusik dengan gumaman Rudi yang bernada protes. Sesaat keduanya saling bersitatap. Tera melepaskan pelukannya. “Ya Allah, sudah lama nunggu? Sampai bentol gini?” Tera melotot ke Sanad. “Gimana sih jaganya, sampai bentol gini?”  Part 26 (Keindahan Tiga Elemen) Sanad menepuk bahunya. “Jaga diri baik-baik. Aku pergi ya.” San, aku telah  berjanji akan membawa Evan ke danau, ucap Tera.Sesaat langkah Sanad terhenti. Lalu kembali melangkah tanpa menoleh.  ***   “Gimana dengan kedatangan orang kota  siang tadi? Seru nggak?” Spontan Tera menoleh dengan pertanyaan Rudi yang duduk di sampingnya. Kembali Rudi menemaninya duduk di malam ini. “Kok, kamu nanyanya gitu? Dia majikanku,” protes Tera.“Iya, seharusnya aku tanya apa dong?” Rudi membela diri.“Terserahmulah,” sahut Tera tak peduli sambil berpaling, menghadap jalanan. Sesekali mobil melintas jalanan dengan melaju kecepatan tinggi. Suara jangkrik saling bersahutan. Suara nyamuk tak ketinggalan ikut meramaikan indra pendengarnya.“Kenapa mereka memanggilmu mama?” tanya Rudi pelan.  Part 27 (Fatal) Hayati terhenyak. Fatima tersentak. Ia bergeges turun, mendekati mereka.“Sanad, mungkin kamu terlalu lelah hari ini, jadi sebaiknya istirahat dulu!” Fatima mengingatkan. “Tidak, Ma. Aku sudah mempertimbangkannya. Keputusanku sudah bulat,” jawab Sanad. “Kenapa? Apa ini karena Tera? Kamu mencintainya kan?” tuding Hayati.“Jangan bawa-bawa Tera ke sini.”“Lalu siapa lagi? Kemarin hari minggu ke mana? Ke rumah Tera kan? Lalu hari ini ke mana? Demi gadis itu kamu rela mengabaikan meeting," sahut Hayati tak kalah sengit.    
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan