Solusi Cepat buat 5 Masalah Karyamu

61
13
Deskripsi

Halo Kawan Karya!
Berhubung banyak kreator yang baru bergabung di KaryaKarsa, Karina juga dapet banyak info baru dari mimin sosial media KaryaKarsa. Salah satu infonya adalah, banyak kreator baru yang ketemu masalah waktu mau bikin dan promosiin karya. 

Dari akun nggak ketemu, sampai karya nggak direpost mimin sosial media… kayaknya banyak keluhan-keluhan dari kreator baru, ya. Kalau kamu termasuk kreator baru yang ketemu masalah dalam pembuatan karya, mungkin kamu harus nyimak postingan Karina hari...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 5 Tips Menulis Karya Romance
53
5
Suka nangis bawang sendirian sambil baca karya romance? Sama, Karina juga! 😭 Tapi setelah sering baca-baca karya romance, kamu pernah penasaran bikin karya romancemu sendiri nggak? Atau mungkin kamu ngerasa ada yang bisa dibikin lebih bagus dari suatu karya romance? (Misalnya, ceritanya bisa lebih seru lagi, atau settingnya bisa lebih menarik lagi.)Kalau pernah ngerasa begitu, mungkin kamu bisa buat karya romance buatanmu sendiri! Ini dia tips-tips pembuatan karya romance yang Karina kumpulkan. Semoga berguna buat kamu, ya! Buat kamu yang udah bikin karya-karya romance dan berhasil dapat banyak dukungan, boleh banget komentarin artikelnya. Kali-kali aja ada yang kurang dari info yang Karina kumpulin. 💁🏻‍♀️ 5 Tips Menulis Karya Romance 1. Cari subgenre yang tepatGenre Romance gede dan general banget, dan pembacanya banyak banget. Karena itu, kalau kamu mau ceritamu unik dan lebih memorable, kamu bisa fokus ke satu subgenre tertentu. Kalau mau nulis tentang romance yang unik, ada baiknya fokus ke subgenre tertentu. Misalnya, romance komedi, romance-drama, romance young adult, romance fantasi, atau romance thriller. Pilihlah subgenre yang kamu kenal dan sukai, supaya waktu nulis ceritanya kamu bisa lebih enjoy. Kalau kamu mau pilih subgenre yang nggak kamu kenal, kamu akan perlu banyak riset dengan baca-baca karya serupa.2. Buat setting yang relevanKisah cinta itu terjadi di tempat-tempat spesial.  Karena itu, setting penting banget untuk membangun kisah cinta (atau kisah tragis 😭) antara tokoh-tokoh ceritamu.  Misalnya, kalau kamu nulis cerita romance masa sekolah, ruang kelas bisa jadi tempat yang tokoh-tokohmu ngobrol, berinteraksi, atau berantem. Kalau tokoh-tokohmu suka olahraga, mungkin kamu bisa fokus ke setting lapangan basket atau lapangan sepakbola di sekolah, misalnya. Bisa juga salah satu tokohnya jago olahraga, yang satunya lebih jago di pelajaran. Interaksi mereka di ruangan-ruangan ini pasti berbeda dan menarik banget.3. Tulis tokoh-tokoh yang relatable dan bisa dikagumiSupaya pembaca tertarik sama tokoh-tokohmu, kamu perlu bikin tokoh-tokoh ini relatable. Seorang tokoh bisa aja cantik atau ganteng banget, tapi kalau dia 100% sempurna, kayaknya agak susah buat pembaca untuk relate. Mungkin pertama kali tokoh ini muncul, kamu bisa kasih liat seolah-olah dia sempurna. Tapi lambat laun kamu bisa ceritain kekurangan tokoh ini, atau sifat-sifat koplak dari tokoh-tokoh ini. Misalnya, tokoh perempuan kamu cantik dan pintar, tapi klepto (suka nyuri barang orang lain). (Atau tokoh laki-laki love interest-nya ganteng dan baik, tapi suka tiba-tiba kentut. Mungkin ini lebih cocok ke romansa komedi, ya, tapi… 💁🏻‍) 4. Tonjolkan persamaan dan perbedaan sifat dan interest karaktermuKarya-karya romance berfokus pada hubungan antara dua tokoh atau lebih.  Nah, tiap dua tokoh yang lagi kamu sorot ini lagi berinteraksi, kamu bisa highlight persamaan mereka. Misalnya, mereka sama-sama pernah ditinggalin pacar mereka. Atau tokoh-tokoh ini awalnya nggak cocok, tapi ternyata mereka sama-sama suka nonton film drama. Untuk bagian konflik, kamu juga bisa menonjolkan perbedaan tokoh-tokohmu. Misalnya yang satu lebih perfeksionis, tapi tokoh satunya lagi lebih selawseleborslebew. Urusan ngerencanain liburan bareng aja bisa jadi konflik seru! Jangan lupa cari cara mereka buat damai ya (kalau ceritanya emang ngarah ke sana, hehe).5. Happy vs Sad EndingJadi hubungan cinta tokoh-tokoh romance kamu harus berakhir bahagia nggak? Jawaban simpelnya: iya. Kalau mau aman, mending kamu tulis happy ending aja. Banyak yang baca romance juga memang berharap happy ending, dan banyak pembaca nggak masalah kalau mereka tahu endingnya. Yang seru itu memang babak-babak percintaan tokoh-tokohmu ini.Tapi mungkin kamu tipe penulis yang mau beda? Kamu bisa coba nulis sad ending yang nggak ketebak. (Ada subgenre yang namanya tragic romance, lho!) Kamu juga bisa coba nulis ending yang bittersweet. Contohnya, satu tokoh berakhir baik, tapi tokoh lain bernasib buruk. Misalnya, tokoh perempuan kamu akhirnya harus pisah dengan childhood crush nya karena dia berhasil meraih mimpinya di luar negeri, sementara si cowok harus tinggal karena satu dan lain hal. Mikirinnya aja udah sedih, ya 😭  Nah, itu dia 5 tips penulisan romance yang Karina kumpulin dari berbagai sumber. Semoga bisa menginspirasi kamu menulis karya-karya yang kece, ya!Mau inspirasi lebih banyak tentang penulisan romance? Coba cari karya-karya romance di KaryaKarsa! Dengan jajan karya-karya romance ini, kamu bisa dapat banyak ide tentang bagaimana menulis tokoh, setting, dan konflik yang baik.Kamu juga pelan-pelan bisa lebih ngerti romance mana yang populer, mana yang nggak.Semangat berkarya, dan selamat jajan-jajan karya! 💕 🌻🌻🌻 SumberPenerbit Deepublish: Novel Romance: Pengertian, Cara Membuat, dan ContohnyaReedsy Blog: How to Write a Romance NovelThe Write Life: Avoid these 5 Mistakes when Crafting RelationshipsNY Book Editors: How to Write Your First Romance NovelIndustrial Scripts: Tragic Romance
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan