NinsJo: Menulis novel itu seperti jatuh cinta.

"Pelan-pelan tapi konsisten" mungkin adalah ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan proses NinsJo dalam berkarya. Meskipun jumlah karyanya (di KaryaKarsa) belum sebanyak kreator top lainnya, NinsJo tetap konsisten dan terus melahirkan karya baru, bahkan di tengah kesibukannya menjalankan bisnis. Konsistensi ini juga tergambar jelas dalam wawancara via surel bersama NinsJo, di mana ia menyampaikan, "Menulis novel seperti jatuh cinta bagi saya."

Lebih lanjut NinsJo menjelaskan demikian.

Jatuh cinta yang dimaksud NinsJo tentu bukan cinta pada pandangan pertama, tapi tentang cinta yang terus tumbuh seiring berjalannya waktu. NinsJo mengungkapkan bahwa, “Secara pribadi, saya merasa sulit untuk tidak terikat dengan setiap karakter yang saya tulis. Menulis novel seperti jatuh cinta bagi saya. Dan tentunya saya juga jatuh cinta dengan karakternya. Timbul perasaan menyenangkan saat karakter yang saya tulis seolah-olah nyata bagi saya,”.

Memang tidak semua penulis terikat dengan tulisannya, tapi bagi NinsJo hal tersebut sangat penting. “Bagi saya, jika seorang penulis tidak mampu melekatkan diri secara emosional pada tokohnya, kemungkinan besar pembaca pun tidak akan bisa melekat pada tokoh dalam cerita. Maka dari itu saya selalu berusaha untuk mengembangkan hubungan emosional antara pembaca dan karakter dalam cerita agar cerita yang saya tulis dapat diterima dengan baik dan selalu diingat,” jelas NinsJo. 

Minim Jam Terbang ≠ Tidak Bisa Terbang

NinsJo adalah seorang penulis yang berdomisili di Sragen, Solo, Jawa Tengah. Ia tidak memiliki latar belakang pendidikan yang terkait dengan kepenulisan–seperti sastra, jurnalistik, dst. Menulis adalah hobi yang ia terus kembangkan di waktu kosong–dalam kurun waktu 3,5 tahun belakangan. “Menulis merupakan salah satu hobi yang bisa dibarengi dengan profesi. Sehingga bukan hanya mendapatkan kepuasan batin, materi pun bisa saya dapatkan lewat kegiatan satu ini.” demikian tuturnya. 

Sebagai seorang yang baru dalam dunia kepenulisan, NinsJo tetap sangat mementingkan proses riset dalam membuat karya. Ia menjelaskan demikian, “Proses kreatif saya untuk mendapatkan ide tulisan yakni dengan menjadi pembaca yang kreatif  dan melakukan riset tulisan. Tak dipungkiri, membaca bisa menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh penulis kreatif.”

NinsJo tidak luput untuk mempelajari cara menulis yang baik, meskipun karya yang ia hasilkan berupa fiksi. 

NinsJo membuktikan bahwa meski ia belum lama jam terbangnya sebagai penulis, tapi dengan usaha yang baik dan mau belajar, ia bisa terus terbang sebagai penulis dengan jumlah pendukung yang banyak.

Lebih lanjut, keaslian ide juga yang menjadi perhatian NinsJo dalam menulis cerita, “Keoriginalan inilah yang akan menjadi indikasi bahwa pesan tulisan yang akan disampaikan juga berbeda,”ungkap NinsJo. Dalam proses menemukan originalitas–seperti penulis lainnya–NinsJo juga megalami kebutuan dalam menulis atau Writer's Block. 

Tentu NinsJo memiliki cara untuk menghadapi kebuntuan tersebut. Ia mengungkapkan demikian, ”Bagi saya, membaca bisa membantu saya untuk menemukan ide-ide, membuat otak jadi lebih fresh, dan mendistraksi otak untuk tidak memikirkan tulisan. Dari membaca, saya bisa menemukan inspirasi, melihat penulisan kalimatnya, alur cerita, atau menemukan kata-kata yang bisa digunakan di tulisanmu.”

Nah, buat kamu yang lagi buntu, benar-benar enggak tahu mau menulis apa, belajar deh dari NinsJo. Belajar bahwa kebuntuan itu normal kok, apalagi buat penulis baru. Selain itu, kalau buntu jangan panik, karena banyak inspirasi di sekitar kita. Eits, tapi jangan lupa inspirasi juga harus diolah, supaya karya tetap original, ya. Gimana, jadi semangat nulis lagi kan? Minggu depan ada long weekend, libur panjang loh! Langsung kita gunakan untuk menulis novel baru, yuk!

Baca karya-karya NinsJo di https://karyakarsa.com/NinsJo
Jangan lupa ikuti media sosial, juga ya!
Instagram: @Ninsjo_