Karakter “Babak Belur”? Apaan tuh?
Halo Kawan Karya! 💁🏻♀️
Pernah mau nulis cerita tapi bingung cara bikin tokoh yang disayang sama pembaca?
Coba bikin tokoh kamu “babak belur”!
Tokoh/Karakter “Babak Belur”
🙋🏻♂️: “Babak belur”? Tega banget nih Karina!
💁🏻♀️: Eits, bukan berarti kamu harus pukul-pukulan sama tokoh fiksi yang kamu buat sendiri, ya. Maksudnya di sini adalah membuat karakter kamu “bonyok” karena keadaan sekitar. Dengan kata lain, tokoh kamu bisa dapat simpati pembaca kalau dia dapat kemalangan demi kemalangan. Udah jatoh, ketimpa tangga pula!
Biasanya, bikin tokoh cerita “babak belur” lebih berhasil kalau tokoh ceritanya punya hati baik. Normatifnya, kita mau orang-orang baik dapat nasib baik juga. Kalau orang baik dapat nasib buruk, banyak dari kita jadi kasihan. Nah, situasi ini juga bisa kamu pakai untuk menulis cerita!
Dari kehilangan orang terdekat sampai masalah finansial, banyak kemalangan yang bisa dialami oleh suatu tokoh.
Contoh-Contoh Tokoh “Babak Belur”
Teknik penulisan ini sudah dipakai untuk membuat banyak karakter, lho! Ini dia contoh-contohnya.
- Cinderella. Hatinya baik, tapi ditindas terus sama ibu dan saudara-saudara tirinya. Nggak ada yang ngerti kesulitan dia kecuali ibu peri yang tiba-tiba datang.
- Bawang putih. Memang kadang kalau mikirin cerita bawang merah & bawang putih, kadang bisa bikin nangis bawang ya. Mirip sama Cinderella, bawang putih yang baik hati sering dimarahin dan ditindas oleh keluarganya sendiri.
- Seo Dal-Mi. Yang nonton drakor pasti tahu susahnya perjuangan Seo Dal-Mi. Drop out dari kuliah, kerja susah-susah part time, punya mimpi jadi tech boss, tapi miskin dan nggak ada modal. Saudaranya dapet nasib beruntung, sedangkan dia hidup miskin dan susah mau ngapa-ngapain.
- Chris Gardner. Pernah nonton film lama Pursuit of Happyness? Kamu pasti tahu sedihnya film ini! [Spoiler alert] Adegan yang paling bikin Karina nangis adalah waktu Chris dan anaknya harus tidur di toilet umum karena mereka nggak punya uang.
- Arthur Fleck/Joker. Udah nonton film Joker? Sedih bangett! Si Arthur cuma mau hidup baik-baik ngurusin Ibunya yang sakit, tapi kena bully sana-sini. Ini contoh tokoh yang nggak berhasil milih hidup baik-baik, tapi karena kena banyak kemalangan, penonton bisa bersimpati sama dia.
Nah, itu dia contoh-contoh tokoh “babak belur”! Kalau kamu mau bikin tokoh cerita yang disayang sama penikmat ceritamu, ini bisa jadi salah satu cara yang efektif.
Karakter “babak belur” mana lagi yang kamu suka?
Ada tokoh “babak belur” yang kamu suka di cerita-cerita di KaryaKarsa?
Sharing-sharing di kolom komentar, ya!
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
