
Spesial gift for Lee Taeyong

“”""""""""""""""""""'"""
YOU POV
Hari yang melelahkan untuk jiwa yang lemah sepertiku. Tak ada yang berjalan lancar hari ini, walau sudah sekuat tenaga aku berikan yang terbaik, tetap tak berjalan sesuai dengan keinginanku. Terus mendapat cacian dari kesalahan yang orang lain lakukan, terus mendapat penghakiman dari kesalahan yang tidak ku sengaja bahkan disaat aku butuh teman untuk berbicara, tak ada seorang pun yang berdiri di sebelahku.
Air mata menggenang saat ku cari earphone lalu memasangkannya di telingaku. Aku buka sebuah aplikasi pemutar musik dan memutar sebuah lagu dari playlist pop random yang dipilihkan oleh aplikasi tersebut.
"Kumendambakanmu mendambakanku
Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar raga tuk berlindung
Akulah orang yang selalu ada untukmu
Meski hanya sebatas teman
Yakin kau temukanku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan" Fiersa Besari - Garis Terdepan.
Lagu tersebut sukses membawaku kembali ke masa lalu saat diriku masih kecil. tak begitu banyak kenangan yang masih ku simpan bersama bapak kandungku, namun ada satu kenangan yang masih membekas dalam diriku. Hari itu adalah hari ulang tahunku, ibuku sibuk bekerja, adikku dititipkan ke sebuah rumah penitipan anak sedangkan aku hanya sendirian di rumah masa kecilku. Dulu, rumahku adalah rumah panggung yang sering menjadi sarana untuk bermain sekaligus berpetualan untukku dan beberapa teman masa kecilku. Aku sendirian berdiri di muka pintu rumah, menantikan kepulangan anggota keluargaku walaupun aku tahu mereka masih memiliki urusan masing-masing.
Disaat aku mulai putus asa atas keadaan, aku melihat dari kejauhan bapak kandungku yang berjalan sambil menenteng sebuah kotak dengan pita di atasnya. Menyadari keadaanku, bapakku tersenyum seraya memanggil namaku. Sontak aku turun guna berlari menghampirinya. Sesampainya aku di dekat bapak kandungku tersebut, beliau membuka tutup kotak kue ulang tahun di tangannya sambil berkata, "Selamat ulang tahun (Namamu)". Lengkap dengan lilin yang belum dipasang, kue tersebut berwarna putih dengan aksen biru sebagai penghiasnya. Saat itu, aku sangat bahagia tanpa pernah berpikir kalau bapak kandungku akan pergi untuk membangun keluarga bersama wanita lain. Hatiku hancur, namun aku tak bisa membencinya.
Dari kejadian itu aku dapat belajar, walaupun suatu saat orang yang kita sayangi dapat berpaling atau pergi meninggalkan kita, kita harus tetap menyukir kenangan manis bersamanya. Itulah yang ingin aku lakukan saat ini, walaupun aku sedang tak dekat dengan siapapun di real life, tapi ada satu orang yang sangat aku kagumi bahkan lebih dari seorang idola dan fansnya. Ya, dia sedang berulang tahun hari ini dan aku sengaja membelikan kue berbentuk sponge kuning khas karakter kartun yang ia sukai yaitu, Spongebob. Tak lupa dengan lilin dan cokelat bertuliskan nama Taeyong di atasnya. Seraya menunggu lelaki itu memulai siaran langsung untuk merayakan hari ulang tahunnya. Buru-buru, aku pulang ke kontrakan kecil milikku.
Membersihkan tubuh sambil mengerjakan beberapa pekerjaan hingga masuklah sebuah notifikasi instagram di handphone milikku, bertuliskan "taeoxo_nct started a live video. Watch it before it ends!". Langsung aku susun kue di meja kerjaku, lengkap dengan lilih dan handphone yang menayangkan siaran langsung yang sedang Taeyong buat. Seperti biasa, Taeyong menyapa seluruh penggemar yang bergabung dalam live streaming tersebut hingga tibalah diaa menyalakan lilin di kue ulang tahun yang ia punya. Aku nyalakan pula lilin pada kue spongebob milikku lalu menunggu lelaki itu untuk membuat permohonan di hari spesial miliknya.
Langsung aku pejamkan mata seraya meminta pula dalam hati untuk tuhan memberikan kesehatan dan kebahagiaan untuk lelaki bernama Lee taeyong ini. Walau ia tak mengetahui keberadaanku, tapi engkau tahu kalau lelaki ini adalah alasan terbesarku untuk bertahan hidup. Aku menyayanginya lebih dari diriku sendiri dan aku mohon semoga kebahagiaan menyelimuti kehidupan Lee taeyong. Tak lupa aku doakan pula untuk lelaki itu untuk menemukan pasangan hidup yang tepat dan menyayanginya seperti aku menyayangi lelaki itu. walaupun aku sadar kami tak akan mungkin bisa bersatu, tapi aku tetap akan menjadi orang di garis terdepan untuk membelanya dan melindunginya dari segala macam komentarb jahat yang sering ia dapatkan. Aku sematkan banyak doa baik untuk Lee Taeyong sebelum,
"Happy Birthday Lee Taeyong!!" aku dan Taeyong sama-sama berteriak kemudian meniup lilin di kue kami bersama seiring senyuman terukir manis di wajah kami berdua.
THE END
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
