
Kardia Franca
Seperti mendebu pecahan beku
jantungku menderu cabik semua rindu untukmu,
mentariku yang bisu saat kutiduri ranum waktu
rebahkannya di atas bayang-bayang ambigu
riba nafsu masa lalu semakin pekat memburu
Dua, tiga, sampai enam kali kutelanjangi
waktu selalu menjelma perawan kembali,
layaknya elegi redup dahaga pagi
bertemu titik-titik sejuk nostalgia visi,
yang ku mampu hanya tuangkan letup emosi
dalam cangkir keramik katastrofik mimpi
kardia franca
bagaikan sebuah garpu tala menancap di dada,
darahku sudah mulai mengintip dari dalam pori kepala
ingin sekali kubinasakan setengah rasa,
darimu yang masih saja berdegup untuknya
Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
