

Happy Reading! ♡♡
•
•
•
•
•
•
•
Lembaran baru kembali terbuka pada halaman kosong yang siap ternoda oleh ukiran untaian-untaian kata dengan tinta hitam, meninggalkan satu hari lagi yang berlalu dengan penuh kisah. Sang bulan dan matahari datang silih berganti guna melaksanakan tugas mereka. Ruangan dengan hampir separuh bagiannya dikelilingi oleh cermin ini kembali menjadi tempat yang disinggahi oleh seorang Kim Doyoung dan kawan-kawannya.
Beberapa orang terlihat sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, masuk dan keluar ruangan silih berganti bersama dengan beberapa koper dan kotak yang mereka angkut. Baik pria maupun wanita terlihat luar biasa sibuk hilir mudik ke sana dan ke mari guna memastikan tak akan ada yang tertinggal sebelum keberangkatan mereka semua ke lokasi shooting untuk program serupa dengan konsep berbeda di sebuah studio yang terletak di tengah kota.
Terlihat 04 Liner bersama dengan Jaehyuk, Asahi, dan Junkyu sibuk dengan ponsel masing-masing dan memainkan sebuah permainan moba 5 vs 5. Choi Hyunsuk dan Park Jihoon yang tengah disibukkan dengan koordinasi bersama beberapa staff. So Junghwan yang sama sekali tak gentar untuk menempel kepada Kim Doyoung yang tengah berbaring di sofa dengan paha milik Bang Yedam menjadi alas kepalanya. Jangan lupakan Mashiho yang juga duduk tepat di bawah sofa yang ia jadikan tempat berbaring itu.
Jangan tanya bagaimana bisa para staff menangani para pemuda-pemuda ini. Karena nyatanya, di balik kenakalan dan tingkah unik nan jenaka yang dimiliki, mereka adalah sekumpulan manusia dengan pendidikan moral yang cukup untuk menghormati orang yang lebih tua dan menghargai waktu yang terus berdenting maju. Meskipun begitu, tak jarang Hyunsuk dan Jihoon dibuat sakit kepala oleh tingkah ajaib manusia-manusia yang dipimpinnya ini.
"Ya! Ya! Ya! Cepat masukkan piyama kalian di dalam kotak ini!" Sebuah suara yang begitu familier menyapa telinga para anggota Treasure yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing itu.
Instruksi yang dilontarkan oleh salah satu dari dua pemimpin grup para pria ini memaksa para anggotanya untuk mengalihkan konsentrasi mereka dan menjatuhkan perhatian mereka sepenuhnya pada pria bermarga Choi ini.
Hyunsuk yang memberikan perintah itu tampak menunjuk tumpukan kotak berwarna hitam di sisinya, tertata rapi tanpa label nama di sana. Manik semua orang tampak mengikuti ke mana jari telunjuk yang berhiaskan beberapa aksesoris itu mengarah.
Kali ini para staff memutuskan untuk mengadopsi sebuah episode dari variety show ternama di televisi nasional Korea guna dijadikan sebagai salah satu tema mereka, yaitu Treasure Map dalam episode Pajama Party.
Terdengar menyenangkan. Tak ada seorang pun yang akan bosan jika ini menjadi yang pertama untuk para anggota. Semua orang begitu bersemangat, terutama Kim Junkyu. Pria yang sering disebut mirip koala yang satu ini karena hobi tidurnya itu luar biasa senang. Ia sangat menantikan shooting dengan adegan yang seperti ini karena Kim Junkyu dapat berbaring sambil mendapatkan uang. Terdengar mudah hingga pemikirannya itu mampu menarik ke-dua sudut bibirnya untuk naik ke atas, membentuk sebuah lengkungan senyuman di wajah tampannya.
"Ya, Dobby-ya! Kkkk.. gwiyeomi. Piyama milikmu terlihat sangat imut kkkk," Ujar Hyunsuk yang entah memuji atau mengejek kala manik legamnya menangkap sekilas warna piyama yang dimasukkan oleh Kim Doyoung yang duduk di sampingnya. Doyoung menanggapi itu dengan sebuah senyuman lucu yang ditujukan kepada Hyunsuk.
Sungguh, Hyunsuk tak pernah bisa menjadi lebih keras jika itu kepada seorang Kim Doyung. Tangan mungilnya bergerak menuju pucuk kepala yang lebih mudah. Ya, Hyunsuk mengusap lembut surai halus milik Doyoung sambil sedikit menggoda yang lebih muda.
¤¤¤¤
"Baik, semua sudah siap di posisi masing-masing. Mari kita mulai dalam 3, 2, 1!" Sebuah teriakan baritone dari salah seorang staff itu menjadi pertanda bahwa pengambilan gambar hari itu di mulai.
Para anggota memasuki ruangan yang menjadi setting dengan Doyoung yang bertugas mengawali dan menjadi MC kali ini. Sebuah sweater turtle neck berwarna hitam dan skinny jeans biru dikenakan oleh pemuda kelahiran bulan Desember. Jangan lupakan surai legamnya yang juga ditata sedemikian rupa menambah luar biasanya visual kesayangan kita yang satu ini.
"Kalian melihat box di depan kita, bukan? Ini adalah Random Box! Masing-masing Box ini berisi satu set piyama yang nantinya akan kita pakai nanti, dan kita harus memilih box-nya secara acak," Ujar Kim Doyoung usai acara 'mari memberi salam' tuntas mereka laksanakan beberapa detik sebelumnya.
"Woah! Ini akan sangat menyenangkan apabila ada orang yang mendapat piyama dengan ukuran yang lebih kecil," Ujar Junkyu yang ditanggapi oleh sorak penuh sarat bahwa para anggota juga setuju dengan afirmasi Kim Junkyu yang satu ini.
"Piyama milikku memiliki ukuran untuk wanita!" Sahut Doyoung sambil mengangkat tangannya, menanggapi ucapan Junkyu.
Orang-orang yang mendengar pernyataan Kim Doyoung membulatkan mulut mereka penuh keterkejutan. Mereka benar-benar tak percaya. Well, Kim Doyoung memang memiliki tubuh kurus, namun tinggi badannya hampir menyamai Kim Junkyu.
"Woah benarkah? Kenapa kau sangat kecil?" Tanya Jeongwoo seakan tak percaya dengan apa yang ditangkap indra pendengarnya.
"Entahlah. Aku juga tak menyadarinya. Saat itu, aku hanya membeli piyama yang kurasa pas dengan tubuhku. Dan saat aku membawanya ke kasir, mereka mengatakan itu untuk wanita. Tapi kurasa tak ada yang salah jika membeli dan memakainya. Mereka sama-sama pakaian," jawab Doyoung.
"Baiklah mari kita mulai memilih Random Box-nya!" Lanjut Doyoung.
Satu per satu anggota telah memilih box, dan hingga kini hanya tersisa dua box yang belum terpilih, yaitu box yang berisi piyama milik Jeongwoo dan Doyoung. Itu artinya bahwa tersisa dua anggota yang belum memilih box mereka, yaitu Asahi dan Junkyu. Sedangkan tokoh kesayangan kita, Kim Doyoung, mendapatkan piyama milik Jihoon.
"Woah ini sangat menyenangkan melihat salah satu dari kita memakai ukuran kecil," ujar Jihoon dengan tawanya yang terdengar begitu bersemangat kala keduanya telah memegang box hitam di tangan masing-masing.
Namun sayangnya, pada detik-detik terakhir, Asahi dan Junkyu memutuskan untuk menukar box mereka sentuh. Dan alhasil, Kim Junkyu begitu beruntung karena mendapatkan piyama milik Jaehyuk. Itu artinya ia tak akan mengenakan piyama yang lebih kecil daripada tubuhnya.
Sedangkan Asahi yang malang ini mendapatkan piyama kuning milik Kim Doyoung. Tentu saja gelak tawa segera memenuhi ruangan itu. Dan oknum Park Jihoon, Kim Junkyu, Park Jeongwoo, dan Tuan Watanabe Haruto memiliki tawa yang paling keras dan penuh kepuasan.
Masih dengan tawa yang sama, Jihoon meraih si celana kuning milik Kim Doyoung itu, lalu memasukkan salah satu tangannya ke dalam si celana yang ternyata masih terlalu kecil hanya untuk lengannya. Tawa sama sekali tak dapat terhindarkan lagi.
"Woah Doyoung-ah, celananya bahkan sangat pas di tangan Jihoonie!" Ujar Junkyu.
"Doyoung-ah ini adalah ukuran untuk anak kecil kkkk," goda Jihoon. Doyoung hanya tertawa mendengarnya.
"Huhhh," hanya terdengar helaan napas dari Asahi. Semua orang kembali tertawa puas kala melihat bagaimana reaksi tersiksa pemuda Jepang itu karena bahkan jika itu Asahi yang mengenakannya, pakaian itu masih terlalu kecil untuk tubuhnya.
¤¤¤¤
Saat ini Yedam sedang mencoba bertingkah imut atau kalian mungkin mengenalnya dengan istilah 'aegyo' dihadapan Kim Doyoung. Sebuah permainan mengharuskan si lawan main untuk menahan tawanya. Dan mereka membuat pertaruhan bahwa tim pemenang akan mendapatkan pizza dan cola untuk mereka.
Berhasil. Doyoung benar-benar berhasil membuat wajahnya kaku hanya untuk menahan tawanya.
Dan sekarang adalah gilirannya melakukan serangan 'aegyo' serupa untuk ditujukan kepada Bang Yedam. Tapi, saat hitungan mundur pertanda mulai dari staff selesai, pikirannya tiba-tiba kosong. Kim Doyoung benar-benar tak ingat apa yang ingin dilakukannya. Konyol, memang. Doyoung pun tak mengerti bagaimana bisa konsentrasinya menghilang dan pergi bergitu saja.
Asahi yang berada di belakang pemuda Kim itu menepuk leher si manis untuk menyadarkan dirinya dari kegiatan melamunnya yang jauh dari agenda yang direncanakannya itu. Doyoung yang tak siap dengan tepukan pelan Asahi pun berakhir terguling, dan saat tangannya menyentuh sebuah boneka Shinchan* milik Haruto, sebuah ide tiba-tiba hadir di kepalanya. Dibawanya boneka jumbo itu untuk masuk ke dalam pelukannya.
"짱구야, 안녕! 사랑해 *뽀뽀*! (Jjanggu-ya*, Annyeong! Saranghae eum-muah!)" Ujar Doyoung sambil tersenyum hingga mengecup dan menimang boneka Shinchan milik Haruto tersebut. Para anggota dan staff pun memekik gemas melihat tingkah tak terduga dari pemuda Desember ini. Namun, yang harus kalian tahu adalah bahwa seorang Bang Yedam bukanlah lawan yang mudah. Bang Yedam masih bisa menahan tawanya.
"Doyoung-ah, katakan sesuatu!" Ujar seseorang dari belakang Doyoung.
"Tidak, tidak, dia pasti punya sesuatu untuk ditunjukkan." Sahut Hyunsuk yang berada di tim yang sama dengan Yedam guna menanggapi bisikan Jeongwoo di sampingnya.
"Annyeong, Yedam-ah!" Ujar Doyoung dengan sebuah senyuman yang dibuatnya semurni mungkin.
Mendengar bagaimana Kim Doyoung menyebut namanya tanpa ada honorific yang menyertainya, Bang Yedam tak mampu lagi menahan tawanya. Begitu pula para anggota dan staff yang lain. Mereka benar-benar tak menduga serangan Kim Doyoung yang satu ini.
Sayangnya, pertarungan 'Aegyo terburuk' ini berakhir dimenangkan oleh Tim Hyunsuk. Tentu saja mereka mendapat hadiah yang dijanjikan, seperti pizza, dan cola. Sedangkan tim Haruto yang beranggotakan Mashiho, Doyoung, Junkyu, Asahi, dan Junghwan hanya bisa menonton para pemenang yang makan dengan khidmat.
Anehnya, Doyoung hanya terdiam sembari menatap ke bawah, mencoba mengumpulkan air matanya. Kim Doyoung bersiap meluncurkan serangannya lagi. Haruto yang duduk di sampingnya itu hanya mampu terkikik lirih mendengar rencana pemuda yang lebih tua 4 bulan darinya ini.
"Junkyu- ani, Jihoon Hyung!" Begitu panggilnya. Semua orang pun menoleh pada bayi kelinci kita. Air mata yang telah dipersiapkan olehnya pun berhasil menetes. Hyunsuk seketika tertawa dan menggoda adik kecilnya ini.
"Doyoung-ah, riasanmu akan rusak, cepat pergi ke belakang dan perbaiki!" Doyoung yang mendengarnya pun hanya tertawa sambil menghapus sisa air matanya. Sedangkan Mashiho yang memperhatikan dalam diam hanya menatap gemas.
"Baiklah, lakukan Aegyo, dan kami akan membiarkan kalian juga ikut makan bersama kami!" Ujar Jihoon yang berakhir dipatuhi oleh Kim Doyoung dan tim-nya yang kalah dalam permainan sebelumnya.
Satu per satu dari mereka mencoba bertingkah semanis mungkin. Dan kini adalah giliran Doyoung. Atensi dan manik semua orang tertuju pada pria yang tengah memeluk sebuah bantal persegi dengan menumpukan dagunya di sana dan tersenyum lembut menatap ke arah semua orang.
"Eeeuung~~" Doyoung mulai membuat suara yang menurutnya terdengar menggemaskan sembari menggerakkan sedikit kepalanya, lucu. Mashiho dan beberapa orang yang lain yang melihatnya pun tertawa dan memalingkan kepala mereka. Terlalu gemas, mungkin. Hyunsuk dan Jaehyuk menahan diri untuk tidak mencubit pipi adik mereka yang satu ini.
"Doyoung-ah, sekarang keluarlah!" Ujar Jihoon karena tidak tahan dengan tingkah Doyoung yang satu ini.
Dan pada akhirnya, semua orang memakan pizza dan kawan-kawannya di sana bersama-sama. Shooting hari ini pun usai dan ditutup dengan tarian yang dilakukan oleh semua anggota.
¤¤¤¤
Sekarang Dobby kita sedang berada di dalam van-nya yang tengah melaju dan menuju rumah keluarga Kim yang berada di kawasan tengah kota. Ya, seperti yang kalian tahu, ia tak tinggal di dorm selama ini. Setiap hari ia bangun sangat awal untuk menyiapkan sarapan dan bersiap menuju sekolahnya, kemudian ia akan pergi menuju gedung YG dan berlatih usai jam belajarnya di sekolah usai. Kim Doyoung benar-benar mengurus dirinya sendiri dengan sangat baik.
Setelah sampai di dalam rumah, ia pun menekan saklar yang tertempel di dinding yang dilewatinya, bermaksud untuk menyalakan lampu di ruang tamu rumah itu. Jika kalian ingat, Kim Doyoung kerap kali ditinggal seorang diri di rumah semegah ini. Semua orang sibuk dengan kegiatan mereka di luar sana. Dan tentu saja sebagai putra bungsu yang baik, Kim Doyoung tak akan membiarkan rumah ini menjadi tak terurus. Keluarganya tak begitu suka menyewa pelayan, bahkan mereka hanya akan memanggil petugas untuk membersihkan rumah seminggu sekali. Jadi lah kini ia berinisiatif untuk tinggal di rumah daripada tinggal bersama anggota yang lain di dorm.
Setelah membersihkan dirinya, Kim Doyoung duduk di meja belajarnya. Ditatapnya bingkai foto di sudut meja yang berisikan foto dirinya yang berusia empat tahun bersama keluarga kecil Kim.
Jari jemarinya meraih bingkai foto itu dan mengusapnya perlahan. Tanpa sadar, kristal bening jatuh dari pelupuk mata indahnya. Ia hanya membiarkannya, toh tak ada siapa pun disini selain dirinya. Ia tak perlu takut akan kehadiran seseorang yang mungkin melihat sisi dirinya yang ini.
Doyoung merindukan Ayah dan Ibunya, sungguh. Mereka semua selalu sibuk. Setelah merasakan kepalanya sedikit berdenyut sakit karena beberapa saat menangis, ia memaksakan seulas senyum untuk terbit di wajahnya yang basah. Dikecupnya foto itu sebelum diletakkannya kembali di tempat semula.
Kim Doyoung menghapus sisa jejak air mata yang tertinggal di kedua pipi lembutnya. Ia menarik langkahnya untuk beranjak menuju ranjangnya.
Malam ini kembali menjadi penutup hari yang begitu dingin, menusuk dan melalui pori-pori kulitnya. Tak ada kehangatan atau pun ucapan selamat malam. Hanya sepi yang mengiringi matanya yang mulai terpejam, menuju alam mimpi.
Dalam diamnya, Kim Doyoung hanya berharap semoga hari esok akan lebih baik dari kemarin dan hari ini.
Ya, semoga...
~~~
*Shinchan di Korea, namanya 짱구 atau Jjanggu.
~~~
Tbc.
Hai lagi!
Masih mau lanjut kan?
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
