TUMBAL MANTEN Part 2 - Pengantin di Tengah Hutan

6
2
Terkunci
Deskripsi

Tumbal Manten

Part 2 - Pengantin di Tengah hutan

Spoiler :

"            Suara arus air yang deras perlahan terdengar semakin tenang. Aku terlarut pada alam pikirku yang membawaku pada sebuah ingatan. 

            Saat itu aku masih kecil ketika bapak mengenalkanku dengan eyang-eyang kami. Mereka menyambut bapak dengan baik dan merasa senang dengan kehadiran kami. Aku tak pernah bisa mengingat...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
240 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Tumbal Manten
Selanjutnya [Tamat] Tumbal Manten Part 3 - Ratu Trah Pakujagar
4
2
Tumbal MantenPart 3- Ratu Trah Pakujagar [ Tamat] Spoiler :            Itu Eyang Atmo! Atmo Sambara Ayah dari bapak sekaligus kakekku. Tapi ada yang aneh, ia melayang di atas kami. Saat itu pun aku menyadari bahwa saat ini hanya sukma Eyang Atmo saja yang berada di sana.            “Tahan makhluk itu sebisamu, Bisma! Eyang-eyangmu sedang mencoba mencari pertolongan!” Ucap Eyang Atmo.            Api yang membakar Ndoro Kantur padam dengan mudah. Ia mencoba menyerang roh eyang, tapi roh eyang menghilang begitu saja. dan tiba-tiba berada di belakangku.            “Jangan lengah!”            Kali ini pertarungan sengit terjadi antara aku dan Ndoro Kantur. Entah apa yang eyang lakukan, tekanan dari kutukan Ndoro Kantur benar-benar tak lagi terasa. Kali ini aku hanya bisa percaya pada perintah eyang untuk terus bertahan sampai bantuan datang.            Sayangnya walau dengan bantuan eyang, aku masih kewalahan. Nafasku habis, tubuhku terlalu lelah dengan semua tekanan di alam ini. Sebaliknya, Ndoro Kantur malah semakin kuat setelah terbiasa dengan tubuh barunya.            Trangg!!            Tanganku terpental, namun aku terus berusaha menggenggam keris ragasukma satu-satunya senjataku untuk melawan.            “Buang-buang waktu berurusan dengan kalian!”            Ndoro Kantur tak lagi mengejarku. Setelah menguasai tubuhnya, aku mulai merasakan perubahan mengerikan darinya. Kulitnya menghitam, sepasang tanduk muncul dari kepalanya. Tubuhnya membesar layaknya seekor kerbau yang berjalan dengan dua kaki.             “Apa ini wujud sebenarnya makhluk itu?” Tanya eyang.            Eyang pun menggeleng melihat sosok itu. Kami tidak bisa membayangkan sekuat apa makhluk itu sekarang. Tapi ditengah kebingungan kami, tetesan hujan mulai jatuh. Aku merasakan sesuatu yang berbeda dari keris ragasukma.Ada sebuah permata kecil berwarna biru yang menyala. Tak lama kemudian pernata putih ikut menyala. Dan saat hujan semakin deras, muncul sosok kakek tua bunguk yang berjalan di hadapanku. Selang beberapa saat, seketika juga muncul seorang pendekar yang berdampingan dengan makhluk itu.“Siapa? Mereka siapa?” tanyaku.“Ssst…” Eyang Atmo meletakkan jarinya di depan bibirnya.“Kamu belum pantas untuk berbicara dengan mereka, sepertinya eyang-eyangmu yang lain berhasil memanggil mereka..”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan