
PANTI
Part 1 - Wanita Berwajah Sebelah
Sinopsis :
Berkisah beberapa bulan setelah tragedi Imah leuweung dimana Danan kembali diminta tolong oleh Bu Ranti untuk mencari tahu mengenai permasalahan di Panti Asuhan yang bersebelahan dengan sekolah tempatnya mengajar.
Setelah roh mirah tenang dan tak lagi menunggu pohon beringin, warga dikejutkan dengan kemunculan sosok yang jauh lebih mengerikan.
Seorang perempuan belanda berwajah sebelah yang terus menggenggam kapak dan menggendong seorang bayi yang...
PANTI
28
16
3
Selesai
Sosok Perempuan Belanda itu terus meneror panti untuk mencari kepala bayi yang terus ia gendong.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Panti
Selanjutnya
Panti Part 2 - Trah Suganda
9
5
PANTIPart 2 - Trah SugandaSpoiler : Prangg!!! Kaca jendela terdekat dari kami pun pecah, ini berarti Eva berada tak jauh dari kami. Namun setelah itu tidak ada tanda-tanda kemunculan Eva. Suasana hening seketika. … “Sssst..” Terdengar Teh Ela berusaha menenangkan bayinya, namun bayi yang sebenarnya sudah tenang itu tiba-tiba menangis sekencang-kencangnya. Kami membiarkanya karena yakin Ihin aman di pelukan ibunya sementara kami terus waspada. Tapi anehnya suara tangisan ihin mulai terdengar berbeda. Suaranya seperti tersengal-sengal tertahan. Aku sempat menoleh sesaat, dan saat itulah baru kusadari. Teh Ela tengah tersenyum sembari mencekik Bayinya. “Teh Ela! Apa kamu ngapain?!” Teriakku. Cahyo dan Mbah Hamdan segera menoleh ketika aku berteriak. saat itulah Teh Ela berjalan mundur menjauhi kami. “Cantiknya bayi ini,” ucap Teh Ela. Suaranya terdengar berat, nyaris seperti suara seorang wanita yang tengah mengancam. “Sayangnya dia sudah harus mati.” Saat semua mendekat mencoba merebut bayi itu dari Teh Ela, mata Teh Ela memutih dan tersenyum menyeringai. Jelas saat ini Eva tengah merasuki tubuh Teh Ela.Ia Mencekik dan mengangkat tubuh Ihin, Tidak ada keraguan sedikitpun untuk menghabisi nyawa sosok tak berdosa itu.“Bunuh saja saya! Jangan anakku!” Mbah Hamdan memohon.Melihat hal itu Eva di dalam tubuh Teh Ela tertawa, “Nyawamu sama sekali tidak berguna!”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan