
Deskripsi
JAGAD SEGORO DEMIT - SETRA GANDAMAYIT
Part 3 - Padepokan Ronggo Mayit
Spoiler :
…
Sekali lagi suara dentuman terdengar, aku menduga ini adalah serangan bola api banaspati yang mencoba membunuh penghuni padepokan ini.
“Mereka mengincar pusaka bapak Nan,” ucap Sena.
“Pusaka?”
“Sebenarnya bukan pusaka, benda itu dipercayakan ke bapak untuk di jaga agar tidak jatuh ke tangan orang yang salah,” jawab Sena.
Aku tidak menyangka padepokan ini menyimpan pusaka yang diincar orang-orang yang berilmu. Kupikir...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Setra Gandamayit
Selanjutnya
JSD - Setra Gandamayit Part 4
18
11
Jagad Segoro Demit - Setra GandamayitPart 4 - Tumbal Mayat HidupSpoiler : … Kali ini bukan sosok pocong yang muncul dihadapanku. Melainkan lima orang yang menggenggam pusaka berwujud cemeti, keris, parang, kujang, dan tombak. Anehnya tidak ada ekspresi di wajah mereka. Kulit-kulitnya sudah mengelupas mengeluarkan nanah dan bau busuk. “Kakek busuk! Kamu mengendalikan mayat-mayat ini?” teriakku. “Khekhekhe… kamu juga akan bergabung dengan mereka sebentar lagi. Itupun kalau kamu pantas! Kalau tidak lebih baik ragamu menjadi makanan mereka..” ucap kakek itu. Sebuah serangan pecutan mencoba meraihku yang masih tertegun di dekat pintu. Akupun menghindar dan menjauh dari rumah itu. sayangnya kelima orang yang menyerangku ternyata bukan makhluk biasa. Tiba-tiba sang membawa keris sudah berada di belakangku bersiap menusukku dari belakang. Aku berhasil menghindar tapi kerisnya berhasil menggores salah satu lenganku. Di satu sisi jasad pendekar yang membawa parang sudah melompat untuk menebaskan parangnya ke leherku. Dengan secepat mungkin aku menarik Keris Ragasukma dari sukmaku dan menahan seranganya. Seketika kami terpental dengan kekuatan dari pusaka kami masing-masing. Baru sempat mencoba berdiri sebuah tombak sudah melayang hampir menusuk perutku, beruntung aku bisa menyadarinya dan menghindar. Namun sisi perutku terluka cukup dalam dari serangan barusan. “Gowo jasad bocah kuwi ning njero nek wis rampung,” (bawa jasadnya ke dalam jika sudah selesai) ucap kakek itu yang meninggalkan kami masuk ke belakang rumah lagi.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan