[JSD - Danan & Cahyo] Part 3 - Penunggu Malam Pabrik Gula

17
11
Terkunci
Deskripsi

JSD - Danan & Cahyo

Part 3 - Penunggu Malam Pabrik Gula

(Ada bonus Wallpaper)

Spoiler 

Saat kami hendak masuk ke dalam bangunan belakang wanita berwajah pucat terlihat melayang menatap kami dengan wajah penuh amarah. Tapi tidak hanya makhluk itu, ada beberapa sosok hantu anak kecil yang menatap lewat jendela. Belum lagi sosok makhluk setinggi dua meter menghalangi pintu masuk dengan tatapan mengancam kami.

“Mas, i—itu setan mas? Setan?” teriak Pak Kosidi.

“Tenang dulu mas, seharusnya mereka bukan sosok...

2 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
256 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Cerita Horror
Selanjutnya [JSD - Danan & Cahyo] Part 4 - Penunggu Malam Pabrik Gula (2)
10
8
JSD - Danan & CahyoPart 4 - Penunggu Malam Pabrik Gula (2)(Ada bonus wallpaper) Spoiler :…            Merasa waktu kami tidak panjang, akupun ingin mencoba menangkap salah satu dari mereka dan menanyakan langsung. Namun aneh, semakin aku melangkah  maju ke dalam ruangan tiba-tiba tubuhku semakin berat.            “Panjul! Kamu ngapain??” Teriak Danan.            Aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan, tiba-tiba sesuatu menguasai tubuhku da mencoba membanting kepalaku ke salah satu mesin.            “Nan! Bandanku.. bergerak sendiri..!” Teriakku yang semakin gila meronta dan mennghantam benda keras yang ada di sekitarku.            Danan mencoba menghampiriku, namun baru maju beberapa langkah tiba-tiba ia terjatuh tengkurap dan memuntahkan darah dari mulutnya. Tiba-tiba dari hidung dan telinganya mulai meneteskan darah.            “Danan!!!”             Danan berusaha membaca mantra pelindung dan menahan sesuatu yang menyerangnya, namun ia tetap terlihat begitu lemah.            “Serangan ini.. semua serangan ini berasal dari bangunan belakang!” Teriak Danan.            Bangunan belakang? Tidak mungkin.. kami masih jauh dari sana, bahkan kami belum melihat sosok apa yang berada di sana. Bagaimana ia bisa menyerang kami di sini?            Tanpa sadar aku merasakan cairan hangat menetes di pipiku. Itu adalah darah dari pelipis yang baru saja terbentur di salah satu mesin.            Kesadaranku mulai hilang, tapi aku mendengar suara tawa sri mendekat. Ia seperti mencoba menahanku untuk menyakiti diri dengan lebih parah.            “Wanasura!!”Aku mencoba memanggil wanasura berharap ia bisa mengambil alih tubuhku untuk menahan sesuatu yang mengendalikan tubuhku ini, namun sepertinya gagal. Wanasura tidak bisa merasakan panggilanku.Ada sebuah tuas tajam diantara mesin di dekatku, samar-samar aku merasakan tubuh ini berlari kesana sekuat tenaga.“Cahyo! Jangan kesana!” Teriak Danan memperingatkanku.Aku berusaha menahan tubuhku namun sia-sia. Pengaruh ini terlalu kuat.“Khehkekhe… ini akibatnya kalau ikut campur!” terdengar gema suara sosok setan nenek tua yang kami lawan kemaren.Brengsek! Berarti ini semua ulahnya…Sialnya tuas tajam itu sudah ada tak jauh dari hadapanku. Sebentar lagi benda itu akan menembus tubuhku dan mengakhiri hidupku.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan