
DARYANA PUTRA SAMBARA “Tanding Sukmo”
Part 7 - Pusaka Rowodemit
Spoiler :
Saat aku tengah dilanda kepanikan, tiba-tiba tanah di sekitarku terangkat dan melemparkanku ke udara. Semua setan-setan yang mengepungku pun porak-poranda.
“Sudah kubilang, tinggalkan hutan ini!”
Buggghhh!!!
...
Daryana Putra Sambara
90
33
9
Berlanjut
Sequel dari Widarpa Dayu sambara..Menceritakan perjalanan hidup leluhur Trah Sambara yang selalu berurusan dengah hal ghaib.Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi Daryana terikat takdir untuk berurusan dengan Ilmu hitam yang mulai merasuk ke sebagian prajurit kerajaan.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Daryana Putra Sambara
Selanjutnya
KURUSETRA Part 4 - Jejak Masa Lalu
10
3
KURUSETRAPart 4 - Jejak Masa LaluSpoiler :Menyadari hal itu, Guntur kembali mengenakan tasbihnya dan menghimpun kekuatan di kepalan tangannya.Di depan mataku dua kekuatan besar beradu antara sebuah tangan manusia biasa dengan pukulan sosok raksasa yang besarnya berlipat-lipat dari tangan Guntur.Dhummm!!!!Raksasa itu terjatuh, Guntur sedikit lebih unggul. Namun alih-alih melanjutkan serangannya, Guntur malah berhenti dan berjalan dengan tenang.“Hahahaha!! Bagaimana bisa aku menjadi sekuat ini dalam waktu singkat!” Ucap Raksasa itu.“Apa yang kau katakan? Kau sendiri jauh lebih kuat sejak pertarungan sebelumnya..” Balas Guntur.“Kau masih ingat denganku?”Guntur mengangguk.“Berapa banyak raksasa yang kutemukan sepanjang hidup? Semua bisa kuhitung dengan jari. Untuk mengingat seorang Yai Bayuwono bukanlah perkara yang sulit..” Balas Guntur.Yai Bayuwono? Tunggu? Aku juga tahu mengenai raksasa itu. Tapi seharusnya ia menjadi di makam keramat Trah Biryasono, dan wujudnya harusnya lebih menyeramkan dari ini? Dan bila Mbok Sar sampai membawa Yai Bayuwono yang sempat mengkhianatinya dulu, Berarti keadaan benar-benar genting.“Sepertinya kamu kalah satu langkah lagi dari Guntur ya?” Tanya Nyai Jambrong.“I—iya, Nyai. Aku tidak segera mengenali sosok raksasa itu,” Balasku.Sosok Raksasa itu pun perlahan mengecil, ia berubah mengambil wujud manusia dengan tubuh yang hitam dan mata yang merah. Walau tidak semenyeramkan wujud raksasanya, setidaknya wujud Yai Bayuwono saat ini lebih tidak merepotkan.“Khekehkehe… Maafkan penjagaku itu, ia bersikeras ingin menyambut kalian.” Ucap seorang nenek yang tiba-tiba muncul dari pintu bangunan besar yang seketika ditutupi kabut.“Sudah tua tapi masih suka iseng, kapan kowe arep inget umur, Sar?” Ucap Nyai Jambrong menyambut sosok yang dikawal oleh beberapa orang itu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan