Daryana Putra Sambara Part 4 - Indrajaya

8
2
Terkunci
Deskripsi

Daryana Putra Sambara

Part 4 - Indrajaya

Spoiler :

"… Desa Katipayan dikenal sebagai desa yang terkenal akan pandai besinya. Daryana datang untuk mendapatkan senjata yang sekiranya bisa ia gunakan untuk bertarung. Alih-alih mendapatkan senjata bagus, ia malah mendapatkan belati berkarat seperti dari pembuangan. 

Terlebih lagi ia menemukan pemilik penginapan tempatnya terikat di alun-alun untuk dihukum mati. Ia nekad berusaha menolongnya. dan kejadian itu membawanya bertemu dengan sang raja penguasa kerajaan Indrajaya…" 

2 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
259 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Alas Sewu Lelembut Part 4 - Nyawa di Tengah Hutan
14
12
Alas Sewu Lelembut Part 4 - Nyawa di Tengah HutanSpoiler :…             Di tengah pelarian kami tiba-tiba terlihat sosok seseorang yang tengah berdiri di tengah hutan. Dengan cepat aku bisa mengenali sosok itu dari sarungnya.            “Panjul!” Teriakku.            Cahyopun menoleh kearahku dan segera menyambut kami.            “Danan? Kliwon? Mamang Gondrong?” Teriak Cahyo.            “Syukurlah, Kami butuh bantuanmu!” Ucapku yang sekarang merasa bisa menghadapi makhluk itu dengan keberadaan Cahyo.            “Bantuan? Kebalik! Aku yang butuh bantuan kalian!” Teriak Cahyo.            Dari arah kedatangan Cahyo tiba-tiba muncul makhluk dengan suara yang tidak asing. Makhluk Wanita bertubuh besar dengan kuku yang panjang dan tajam. Aku mengenali makhluk itu dengan mudah saat melihat payu dara yang menggelambir dan hanya tertutup sehelai kain lusuh.            “Itu Wewe Gombel yang tadi?” teriakku panik.            “Oo.. jadi sudah tahu? Bagus deh nggak usah aku kenalin” Balas Cahyo.            “Sialan kamu Jul!” teriakku.            Seketika kami terkepung dengan keberadaan dua makhluk besar di hutan ini. Sang Wewe Gombel dan Genderuwo anak buah Gandara Baruwa.            “Mamang Gondrong! Kita lanjutin pertarungan kemarin!” Teriak Cahyo.            Mamang Gondrong? Aku sedikit tertawa mendengar panggilan itu. Entah mengapa Cahyo bisa akrab dengan orang sebuas Budi.            “Sekali lagi memanggilku dengan nama itu, Kulumat kepalamu!” Balas Budi.            “Danan itu!” Gama menunjuk ke arah beberapa orang yang muncul bersama Genderuwo itu. Sepertinya mereka juga anak buah Mbah Sugik yang sudah dirasuki.            “Wanasuraa!!!!” Cahyo berteriak sekuat tenaga memanggil sahabat di dalam dirinya itu.            Seketika kekuatan  melimpah mengalir di kedua tangan dan kakinya. Dengan kekuatan itu, ia melompat sekuat tenaga dan menghantam tubuh Wewe Gombel itu. Budi merespon serangan Cahyo dengan menangkap kepala Wewe Gombel yang terjatuh itu dan membantingnya ke tanah. Iapun menaiki wajahnya dan mencengkeramkan tanganya di bola mata Wewe Gombel itu…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan