
Babad Getih Ireng - Getih Puputan
Akhirnya cerita yang sempat terbengkalai bisa berlanjut, cerita ini merupakan kelanjutan dari rangkaian cerita Ludruk Topeng Ireng dengan judul sebagai berikut :
- Pagelaran Ludruk Ireng
- Tragedi Rojopati
- Santet Balung Ireng
- Getih Sedulur
- Getih Puputan
untuk mengingat kisah-kisah sebelumnya, judul-judul tersebut juga saya lampirkan di sini..
Berhubung ini cerita dari narasumber yang cukup jauh, mungkin updatenya akan tidak tentu ya.. mohon dimaklumi
4 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita Horror
Selanjutnya
[JSD - Danan & Cahyo ] Part 1 - Omah Kandang Mayit
20
3
JSD - Danan & CahyoPart 1 - Omah Kandang Mayit (Rumah Kandang Jenazah)Series JSD - Danan & Cahyo ini berfokus menceritakan perjalanan kisah pertemuan mereka berdua hingga menemui takdir bersarnya..Berbagai kejadian yang mereka alamilah yang akan menuntun mereka hingga mampu menyelamatkan mereka dari Jagad Segoro demit.Biar puas, part 1 langsung 50 halaman ya…Spoiler : …Di tengah rasa bingung kami, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dari salah satu kamar. Terdengar langkah kaki dari beberapa orang yang keluar dari sana.“Wis tenang wae, kabeh wis tak atur. Sing juragan minta ora suwi meneh..” ( Sudah tenang saja, semua sudah saya atur. Yang juragan minta tidak akan lama lagi) ucap orang itu.Aku memperhatikan sosok orang yang berbicara itu dan wajahnya tidak asing. Dia.. dia adalah salah satu warga desa. Salah satu orang yang ikut datang di rumah Mas Musi saat aku mencoba menolong Mbak Minah.“Jul, orang itu..” aku mencoba berbisik, tapi Cahyo malah menahan mulutku sembari memberi kode untuk diam.Tapi.. kejadian mengerikan terpampang di hadapan kami. Kakek itu merespon ucapan pemuda itu dengan mencengkeram mukanya dan mengambil paksa bola mata pemuda itu dari tempatnya. “Goblok! kowe wis ngerti masalahe nek geleme Raden boten keturutan,” (Goblok! kamu sudah tau konsekuensinya kalau keinginan Raden tidak terpenuhi) balas seorang kakek berbaju jawa yang keluar dari ruangan yang sama.“Ampun Mbah! Ampun..” balas pemuda itu memohon. Sepertinya ia tidak menyangka dukun itu akan bereaksi seperti itu.Namun dengan ajaib, bola mata itu dikembalikan ke tempatnya di rongga mata pemuda itu. pemuda itupun memastikan ia bisa melihat kembali seperti biasa walau masih ada sisa darah di pipinya.“Maturnuwun mbah! Kulo.. kulo boten niat nguciwani Raden..” (Terima kasih Mbah! Saya tidak berniat mengecewakan Raden) Balas pemuda itu sembari terburu-buru meninggalkan rumah.Kakek itu menutup kembali pintu itu tepat setelah pemuda itu pergi. Ia berjalan perlahan menuju ke ruangan tempat ia muncul. Kami berusaha menyembunyikan keberadaan kami. Namun seolah merasakan sesuatu tiba-tiba kakek itu berhenti dan menoleh ke arah kamar tempat kami bersembunyi.….
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan