Aku tak boleh membenci orang lain

Aku menangis di pangkuan ayah. Kata ayah aku tidak boleh membenci orang lain.
Aku sudah bilang bahwa aku tetap sopan pada mereka.
Bukankah orang dewasa selalu bersikap demikian? Baik di depan namun mengutuk di dalam hati.
Katanya Tuhan tahu saat aku tidak suka pada seseorang dan Tuhan akan membuat banyak skenario yang mengharuskan aku bersapa dengan mereka.
Katanya aku harus sabar agar Tuhan menyayangiku
Jahat ya, karena sabar selalu berlaku hanya pada satu sisi
Jangan salah paham, aku ingin disayang Tuhan, tapi aku benci harus baik pada orang jahat.

Rasanya aku seperti bocah 10 tahun yang mengadu karena diolok-olok oleh teman yang lebih berkuasa. Kalau saja aku belasan tahun yang lalu benar-benar mengadu seperti ini, mungkin bocah 10 tahun itu bisa tumbuh menjadi anak baik hati yang sabar, bukan orang keras kepala ambisius seperti aku saat ini.