Model X Model - Know You Better

9
0
Deskripsi

“Sunbae” - Jisoo 

“Jisoo - ya” - Seokmin 

“Eum, Hyung?” - Jisoo 

“Yes, Love?” - Seokmin

BXB - Kyeomshu - Seoksoo 

Mine - 2024

TW : Harsh Words, Force Kiss, Adult Content

Handphone dengan casing warna hitam terus berdering, memaksa sang pemilik rumah dan tamu nya bangun dari alam mimpi. Pelukan yang sebelumnya tercipta sedari tiada mentari hingga cahaya menerobos masuk melalui sela sela tirai yang masih tertutup. Mata keduanya masih tertutup meskipun sudah ada gerakan tidak nyaman dari keduanya yang bergelung dibawah selimut dan tubuh yang tidak berjarak. 

“Apa sih anjing ganggu aja” Umpat Seokmin sembari menjauhkan tangan kirinya ke arah sumber suara di atas nakas. 

Dia membuka matanya dan betapa kagetnya tangan kanannya sedang dijadikan bantalan kepala seorang laki laki manis yang masih bergelung gemas di pelukannya. Tanpa sengaja, tangan kanannya bergerak dan membuat lelaki manis itu mengerutkan keningnya tidak suka. 

“Jisoo.. hey” 

Jisoo yang sedang bergelung di pelukan itu tidak bergeming

“Jisoo, ayo bangun sudah pagi..” 

Seokmin mengucap dengan lembut sembari mengelus surai Jisoo

“Tunggu.. Hmm.. Biarkan aku memberi makan ayam itu.. hmmm nyam..” 

Jisoo mengigau, Seokmin tertawa kecil dan mengelus pipi Jisoo dengan lembut dengan tangan kirinya yang bebas itu. Sembari terus membangunkan tidurnya dengan memanggil namanya pelan. 

“Jisoo-ya.. Tanganku pegal, bisakah kau bangun dulu?” 

Jisoo yang mulai terusik membuka matanya dan betapa kagetnya wajah Sunbaenim yang dia sukai berada di depan wajahnya. 

“HAH HYU-SUNBAENIM ASTAGA MAAF MAAF” 

Jisoo langsung berdiri yang membuat Seokmin khawatir karena bisa dipastikan Jisoo akan pusing karena bangun tidur tiba tiba. 

“Eh? Tidak Jisoo jangan langsung berdiri gitu, astaga nanti kau pusing. Tidak apa apa, sini duduk dulu” 

Jisoo yang bingung mencubit pipinya dengan cukup keras dan dia seketika mengaduh 

“Mimpi.. Ini mimpi.. aku tidak mau bangun” gumamnya pelan namun masih bisa didengar Seokmin

“Sini, Jisoo ada yang perlu kukatakan” ucap Seokmin sembari menepuk sisi tempat tidur disampingnya. 

“Ma-maafkan aku Sunbae” 

“Hyung, panggil aku Hyung, Jisoo-ya” 

“Hy-hyung” 

“Jisoo, boleh kutanya sesuatu padamu?” 

Jisoo mengangguk sebagai jawaban 

“Semalam kau menangis, bisa kau ceritakan padaku ada apa?” 

“T-tidak..” 

“Hong Jisoo” 

“Aku tidak ingin membebanimu dengan ceritaku, Hyung, jadi biarkan aku menyelesaikannya sendiri” 

“Kau menangis, Jisoo-ya" 

“Aku memang cengeng, semua model tau itu..” lirihnya

Jisoo kemudian tersenyum menatap Seokmin yang ekspresinya seolah meminta penjelasan lebih padanya. Jisoo kemudian beranjak ke arah pintu kamarnya. 

“Jisoo-ya” 

Jisoo kemudian berbalik menengok ke arah Seokmin

“ajari aku” 

“Huh?” 

Seokmin kemudian beranjak dan mendekati Jisoo yang sedang melihatnya bingung di depan pintu yang terbuka 

“Ajari aku tentangmu, aku mau belajar, Jisoo..” 

“Hyung, tapi..” 

“Ajari aku untuk menyukaimu, Jisoo” 

post-image-65e9b80775d3c.jpg

“ASTAGA LEE SEOKMIN KAU INI KEMANA? SUDAH HAMPIR TENGAH HARI DAN ANAK SULUNGKU MENGHILANG. APAKAH KAU SUDAH LUPA RUMAHMU DIMANA HAH?!” Ucap seorang wanita melalui sambungan telepon disana dengan nada galak 

“Astaga, Lee Yoona.. Pelankan suaramu, anak sulungmu ini sedang dirumah orang lain” 

“KATAKAN KAU TIDUR DENGAN SIAPA?!” 

“Kenapa harus aku bilang tidur dengan siapa mamaku yang cantik, hmm? Kau cemburu?” 

“LEE SEOKMIN AKU TIDAK BERCANDA!!” 

“Kau dirumah?” 

“AKU MENUNGGUMU PULANG!! AKU MEMBATALKAN PENERBANGANKU KE PARIS FASHION WEEK HARI INI!” 

“Oke, tunda sampai besok ya, Ma? Biarkan aku pulang aku ceritakan lengkapnya padamu” 

“Sekarang!” 

“Aku sedang akan sarapan, Mama.. Tunggu dulu ya? Aku hari ini libur, Seungkwan juga pasti disana. Kau tidak usah khawatir Seungkwan-ah" 

“Katakan padaku, dengan siapa kau tidur, Seokmin.."

“Later. Oh temanku datang, aku akan meneleponmu lagi nanti. See you later, Beautiful. Love you” 

Jisoo tentu mendengarnya, panggilan sayang dari Seokmin dengan seseorang sepertinya perempuan dari ujung telepon sana. 

“Eum, Hyung?” panggil Jisoo dengan ragu ragu

“Yes?” 

"Itu Nay-" 

“Mama, Jisoo. Itu Mama yang telfon, Mama marah karena aku tidak pulang dan tidak memberinya kabar” 

“AH! maaf aku lupa, biar aku menelepon mama” Jisoo sudah akan beranjak untuk mengambil handphone nya di kamar namun pergelangan tangannya ditahan Seokmin. 

“Hahah, no need. Biar aku saja yang jelaskan. Lagipula, Mama? Kenapa kau memanggil mamaku dengan Mama?” 

“Eum.. Maaf Hyung, aku tidak bermaksud lancang..” Jisoo menunduk

“Kalau kau panggil Yoona dengan Mama, harusnya kau memanggilku dengan.. Husband? Baby? atau love?” 

Jisoo wajahnya memerah tentu saja, sepagi ini dan sudah disambut Seokmin dengan wajah tengilnya dan kalimat pick up lines ala remaja.

“H-hyung.. jangan begitu..” ucapnya dengan nada bicara yang lirih

“Tidak perlu sekaku itu, Jisoo-ya.. Kau memasak kan ku apa pagi ini hmm?” ucap Seokmin sembari menaruh handphone nya kembali di samping gelas berisi susu di kanannya. 

“Aku membuat kimchi fried rice, kupikir enak memakannya sebagai sarapan, aku tidak sejago itu memasak Hyung. Maaf, harusnya aku membeli saja, tampilannya tidak menarik sepertinya..” 

“Sini dulu tangannya”

Seokmin memegang tangan kanan dan kiri Jisoo kemudian menutup kedua matanya. 

“Tuhan, terima kasih atas nikmat di hadapanku ini, terima kasih sudah memberikan banyak hal untukku. Please guide us, give us best in everything we do. Amen” 

Seokmin melepaskan tangan Jisoo dan meraih sendoknya. 

“masih berbentuk makanan kok, aku makan ya?” 

Jisoo melihat Seokmin yang mulai menyendok nasi goreng di depannya ke arah mulutnya, mengunyahnya beberapa kali dan memberikan ekspresi dengan mengerutkan keningnya dan menatap Jisoo dengan senyum yang perlahan tersungging. 

“Enak.. Enak sekali” puji Seokmin

blush 

“Sungguh?” 

“Tentu, makanlah, Jisoo-ya. Selamat makan" 

Setelah menghabiskan sarapannya, Jisoo dan Seokmin memilih untuk membersihkan diri mereka masing masing dan mendudukkan diri di sofa ruang tengah apartemen itu. Seokmin memilih itu merangkul Jisoo yang duduk di sisinya. Canggung sekali. 

“Jisoo-ya” 

“Ya, Hyung?” 

“Aku harus pulang” 

“Oh iya, tentu saja” 

Jisoo sudah akan beranjak tapi tubuhnya malah direngkuh oleh Seokmin yang kini meletakkan kepalanya di perpotongan leher Jisoo. 

“Aku serius tentang tadi pagi, Jisoo-ya” 

“Sungguh? Tapi tolong jangan banyak menggodaku, Hyung.. Sesekali saja ya?"

“Hahah, lucunya.. Baiklah, tapi boleh aku minta padamu satu hal lagi, Jisoo-ya?" 

“Tentu, apa?” 

“Jangan buat aku cemburu” 

“Kau, pernah cemburu padaku, Hyung?” 

Seokmin tersenyum, melepas pelukannya. Menatap Jisoo yang wajahnya terdapat semburat merah menambah kesan manis pada hoobae nya satu itu. 

“Tentu saja" 

"Tapi aku model, Hyung. Bagaimana bisa aku tidak membuatmu cemburu?" 

“Itu bagian pekerjaan, aku tau. Kau cukup jelaskan saja, aku mencoba percaya padamu, Jisoo-ya. Tapi jika kita berada di ruang publik, tolong jangan pernah tunjukkan bahwa kau- tidak, kita dekat. Bisa?” 

“Kau malu denganku, Hyung?" 

“Tidak. Untuk apa aku malu, hmm?” 

“Tapi kau menolak-” 

“Aku lebih suka dan sangat suka perlakuan manismu, harum parfum mu hanya ada dihadapanku. Aku suka melihatmu merona, suka liat bagaimana kau ekspresif. Kau ingat aku pencemburu? Jangan pernah berpikir aku tidak suka memamerkan dirimu ke banyak mata diluar sana. Yang kau ingat cukup, aku Lee Seokmin sedang berusaha menyukaimu dan menyayangimu. Paham?” 

Jisoo tersenyum dan mengangguk pelan 

“Pakai cardiganku untuk photoshoot nanti, bawalah" 

“Tapi, Hyung nanti pakai apa?” 

“tidak perlu khawatirkan aku” 

Seokmin kemudian beranjak dan berjalan ke arah pintu apartemen Jisoo. 

“Aku pulang ya? Aku takut ibu negara semakin marah.” 

“Iya, Hyung, hati hati. Eum.. Bisa kau kabari aku setiba kau di rumah?” 

“Haha, sure. Oh, bentar” 

Sedetik kemudian tangan kanan Seokmin menyibak rambut di dahi Jisoo dan mengecup keningnya cukup lama dan melepaskan ciumannya. 

“Aku pergi ya? Bye, Jisoo” 

Kemudian pintu apartemen itu tertutup, meninggalkan Jisoo yang terpaku. Tidak berapa lama pintu apartemen itu terbuka, menampilkan managernya, Hansol. 

“Huh? Hyung? Kenapa kau wajahnya merah begitu?” 

“Hansol..” ucap Jisoo pelan 

“HEY HYUNG ASTAGA KAU MIMISAN?! ASTAGA HYUNG!!” Hansol panik

Lee's House

Mobil sport keluaran terbaru dengan dua pintu itu berhenti di parkiran sebuah rumah besar yang lebih disebut mansion milik keluarga Lee. Sang pengemudi keluar dari mobil dan memainkan handphone nya, mengetik sesuatu. 

“i'm home.” 

“Baik, Hyung..” 

“Good luck for the photoshoot, Love” 

Setelah mengirimkan pesan terakhirnya dia tersenyum kemudian berjalan ke arah pintu rumah yang masih terkunci. 

“Aku pulaaaang!” serunya sembari berjalan masuk ke ruang tengah 

“Duduk, Lee Seokmin.” 

Suara perempuan dari sofa besar di ruang tamu itu membuat langkahnya berhenti dan duduk di sofa tepat di sebrangnya. Senyum Seokmin terkembang. 

“Ada apa, wanita cantikku?” 

“Apa kau sudah lihat gosip di media hari ini, Seokmin?” 

“Memangnya gosip itu penting? Kau tau aku tidak suka media, Mama” 

“Kau berpacaran dengan Nayeon?” tanya Yoona penuh selidik

“Tidak” 

“Kau tidur dengannya?” 

“Tidak” 

“Kau kemarin menjemputnya?” 

“Untuk apa aku menjemputnya, Mama? dia sudah cukup kaya dengan harta benda keluarganya yang selalu dia pamerkan itu” 

“Jadi, kalau bukan dia kau tidur dengan siapa semalam?” tanya Seungkwan yang tiba tiba hadir disampingnya

“Kau mengenalnya, Seungkwan.. Tidak perlu khawatir" 

“OF COURSE I KNOW EVERYBODY, LEE SEOKMIN” Ucap Seungkwan sembari memukul bahu Seokmin berkali kali 

“AH! SAKIT BOO SEUNGKWAN!! JISOO! AKU TIDUR BERSAMA JISOO SEMALAM!!” seru Seokmin sembari menghalau pukulan Seungkwan 

“Hah? Kau apa?” tanya Yoona 

“Aku semalam pergi berniat meminta maaf ke Jisoo, aku pergi ke apartemennya. Tapi aku lihat dia menangis dan dia mengalami sesuatu hal yang buruk, jadi aku menemaninya. Ternyata sampai pagi” 

“KAU APAKAN DIA LEE SEOKMIN?!!” Tanya Seungkwan sembari memukul pelan lengan atas Seokmin. 

“Tidak ada, aw! tidak ada Boo Seungkwan! I swear! Aku tidak mungkin melakukan hal yang menyakitkan apalagi  setelah melihat dia menangis." 

“Kau suka padanya, Seokmin?” tanya Yoona lagi kali ini sembari tersenyum 

“Entahlah, Ma.. Aku hanya benci melihatnya menangis seperti itu.” 

“Awwww, Seokmin Hyung. Apa kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?” Seungkwan kemudian memeluknya dari samping, membuat Seokmin bergidik namun tetap membiarkan adik kecil itu memeluknya. 

“Perasaanku belum jelas, jadi jangan campuri itu. Biarkan aku mencari tau sendiri apa yang kurasakan padanya, okay? Mama juga” 

“Baiklah baiklah, Mama senang kau tidak bersama Nayeon Nayeon itu, aku membencinya” ucap Yoona sembari mencebikkan bibirnya. 

“Kenapa tiba tiba Nayeon?” tanya Seokmin bingung 

“Agensinya berkata, kau sedang menjalin hubungan dengan dia” 

“Omong kosong! Dia sudah lama mengincarku, kau tau itu, semua orang juga tau" 

“Jelaskan pada Jisoo, Seokmin. Aku tidak ingin calon menantuku cemburu” 

“Iya iya, aku akan telfon dia setelah ini” 

Seokmin kemudian beranjak meninggalkan Yoona dan sang manager untuk kembali ke kamar. Dia sempat berpikir untuk menjemput Jisoo dan mengajaknya makan malam selepas dia bekerja. 

“Love, aku akan menjemputmu setelah ini. Tolong hubungi Hansol, kita akan makan malam bersama. See you!”

Seokmin kemudian menutup handphone nya dan membersihkan diri untuk bersiap kembali pergi menjemput calon pacar nya

post-image-65e9b89e0ac10.jpg
cr : pinterest

Photoshoot - Jisoo 

“It's a wrap!” seru Main Photograper saat melihat hasil foto dari Jisoo yang bergaya di depan lampu terang itu. 

“Thank you semuanya!” Ucap Jisoo sembari membungkuk sopan 

Jisoo dengan Hansol yang setia di sisinya berjalan kembali ke ruang ganti.

“Hyung, kau diajak makan malam oleh Seokmin Hyung, balaslah pesannya” 

“Oh.. hehe okay” 

“Kau dekat dengannya? Bukannya dia menolakmu, Hyung?” 

“Things happen, biar nanti kuceritakan. Sekarang aku ingin ganti, bajunya panas” 

Joshua berjalan melalui lorong dan membuka pintu ruang gantinya. Namun, saat pintu dibuka terlihat seorang perempuan yang sibuk memainkan handphone nya. 

Nayeon 

post-image-65e9b9069d7b2.jpg
cr : Pinterest

“Oh? Selamat Siang Nayeon Sunbae” sapa Jisoo dengan senyum yang menghiasi wajahnya 

“Oh hai Jisoo, kau sudah selesai?” 

“Sudah, Sunbae.” 

Hansol berlalu tanpa mengatakan apapun dan memberikan pakaian ganti ke Jisoo. Tidak lupa sebuah cardigan warna hitam putih dia berikan pada Jisoo ternyata menarik perhatian Nayeon.

“Dari mana kau mendapatkan cardigan itu, Jisoo?” 

“Aku diberi seseorang, Sunbae” 

“Setauku itu adalah limited edition summer collection, itu custom. Selain Seokmin tidak ada yang memilikinya. Cardigan itu milik kekasihku. Jadi berikan padaku untuk ku kembalikan" 

“Kekasih?” tanya Jisoo 

“Lee Seokmin. Dia kekasihku. Semua orang tau itu.” 

Jisoo sudah hampir menangis, saat matanya bertatapan dengan Hansol, Hansol menggeleng kecil sebagai pertanda apakah harus dia berikan cardigan ini pada Nayeon. Namun, dia memilih untuk membungkuk hormat pada Nayeon yang tertegun, 

“Aku akan mengembalikan dan berterima kasih langsung pada Lee Seokmin Sunbaenim, terima kasih atas perhatian Nayeon Sunbae. Aku permisi dulu” 

“KAU LANCANG SEKALI YA HOOBAE!! KAU SEPERTI PIALA BERGILIR SAJA!! TIDAK CUKUPKAH BERITA YANG BEREDAR MENGATAKAN KAU MODEL MURAHAN HAH?!" 

“Apa maksud, Sunbae?”

“Iya, kau tidak punya bakat apapun, gaya fotomu biasa saja, tidak ada yang spesial, semua sunbae membicarakan kamu memuji dirimu cantik. Tidakkah kau terlihat murahan menjual nama atau mungkin tubuhmu di depan sunbae agar kau terkenal? menjijikkan sekarang kau menggoda pacar orang, keterlaluan sekali Hong Jisoo." 

Hansol sudah akan maju memukul Nayeon kalau saja sebuah suara di pintu ruang ganti itu menggema setelah ucapan Nayeon itu, 

“Sudah mengarangnya?” ucap suara itu

“S-sayang.. Eum.. Say-” kata Nayeon panik

Tubuh Jisoo bergetar dan Jisoo sudah akan menangis saat Seokmin mendekat ke arahnya serta memberinya usakan kepala perlahan. Dagu Jisoo disentuh agar netranya bertatapan dengan Seokmin. 

“Good job, Love.. Keren banget tadi photoshootnya. Aku liat hasilnya, oke banget. Hansol, ayo bereskan barang Jisoo, kita pulang.." 

“Oke Hyung, Jisoo Hyung tidak membawa banyak barang” kata Hansol yang berdiri tidak jauh dari Jisoo sembari menenteng 1 koper jinjing. 

“Baiklah ayo kalau begitu, Jisoo kau mau makan apa setelah ini, hmm?” ucap Seokmin lembut dengan menatap mata Jisoo

“Hy-” air matanya menetes begitu saja 

Seokmin menggebrak meja yang berada di samping Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Jisoo dan tersenyum manis. Hansol, Nayeon bahkan Jisoo kaget dengan gebrakan tiba tiba itu. 

“Ayo pulang ya?” ucap Seokmin pelan dan disambut anggukan pelan Jisoo. 

Hansol memastikan ruangan itu sudah tidak ada barang Jisoo yang tertinggal, membawa tas Jisoo dan menatap Nayeon dengan nyalang, 

“KAU MAU KEMANA LEE SEOKMIN?!! TIDAKKAH KAU KHAWATIR DENGAN BANYAK WARTAWAN DI DEPAN SANA? KAU AKAN DICAP SEBAGAI GAY! KEKASIH IM NAYEON ADALAH GAY! KAU MAU ITU TERJADI HAH?!!” bentak Nayeon saat melihat Seokmin pergi dan tidak mempedulikannya.

“Tidakkah kau punya malu? kau dan agensimu menyebarkan berita bohong sedangkan aku sedang berusaha meyakinkan hatiku tentang sesuatu yang penting disini. Kalaupun aku bukan gay, akan kupastikan kau tidak masuk pilihanku, Nayeon." 

“SEMUA ORANG MENGHARAPKAN KITA BERSAMA LEE SEOKMIN! DAN KAU MEMILIH MENJADI GAY DENGAN BERJALAN DENGAN LELAKI MURAHAN SEPERTI HONG JISOO?!!” 

Seokmin melepaskan genggaman tangannya ke Jisoo dan menatap mata Jisoo dengan senyum tipis yang tersungging, 

“Sebentar, Love..” 

Seokmin mendekati tempat Nayeon duduk dan menatapnya dengan dingin 

“Dengarkan aku baik baik Nayeon, aku masih menghormatimu sebagai perempuan sama seperti Mama. Jadi hentikan perilaku burukmu memanggil Jisoo murahan. Dia setidaknya tidak pernah mengatakan apapun dan menyakitimu.” 

“Dia mencuri cardiganmu” ucap Nayeon lantang

“Aku memberikannya” 

“Huh, rupanya cukup lancang dia menggoda mu ya, Seokmin? Model murah-" 

Seokmin menendang kursi kayu yang ada disisinya 

“Aku bilang hentikan." 

Hansol kemudian menarik pelan tangan Seokmin 

“Hyung, Jisoo Hyung takut melihatmu marah” 

Seokmin kemudian menengok ke Jisoo yang sudah pucat pasi berdiri di dekat pintu 

“Hey, maaf ya aku mengabaikanmu sebentar, ada kecoa yang harus ku basmi. Ayo, kita pulang." 

Seokmin menggenggam tangan Jisoo dan keluar pintu kamar ganti itu, baru saja dia akan masuk lift di ujung lorong, saat pintu lift terbuka ada Park Chanyeol dan managernya di dalam.

post-image-65e9b98599d0c.jpg
cr on pinterest

“Jis- Seokmin?” 

Jisoo sudah akan melepaskan genggaman namun Seokmin menggenggamnya lebih kuat. 

“Halo, Hyung. Ayo, Hansol masuk. Tekan basement, Hansol." 

Pintu lift tertutup, Jisoo berada di sisi kiri Seokmin dengan tangan yang masih digenggam, Hansol berada di depan mereka berdua, dan Chanyeol serta managernya ada di belakang Seokmin dan Jisoo. 

Tubuh Jisoo gemetar, tangannya menjadi lebih dingin dan berkeringat. Tau tentang tidak nyamannya Jisoo, Seokmin melepaskan genggaman tangannya dan memindahkan tubuh Jisoo ke depannya. Dia peluk dari belakang dan kepalanya dia letakkan di bahunya. 

“Ac liftnya dingin ya, Love?” 

Jisoo mengangguk kemudian pintu lift terbuka. 

“Kami duluan, Hyung” pamit Seokmin sembari merangkul Jisoo keluar dari lift, namun tangan kiri Jisoo digenggam oleh Chanyeol. 

“Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja” 

“L-lepaskan, Chanyeol Sunbae"

“Kau milikku Jisoo!” bentak Chanyeol.

Seokmin membuat Jisoo menatap dirinya, setelah memastikan lorong itu sepi dia kembali menatap Jisoo. 

“Kau percaya padaku, Love?” 

“Iya” 

“Kau tau aku pencemburu, kan?” 

“Maaf” 

Tangan kanan Seokmin mengangkat dagu Jisoo perlahan, dan menempelkan bibirnya pada bibir plump milik Jisoo. Matanya menatap Chanyeol dengan penuh emosi yang sangat ketara. Kecupan singkat itu dia lepaskan sembari tatapannya pada Chanyeol tidak terputus. 

“Lihat kan? Kau tidak ada ikatan dengannya lagi, jadi hentikan.” ucap Seokmin mutlak, sembari melepas genggaman Chanyeol pada tangan Jisoo. 

Seokmin kemudian menarik tangan Jisoo menjauh diikuti oleh Hansol yang masih terkejut. 

“Hansol, kau bisa menyetir hingga rumahku, Jisoo biar bersamaku. Nanti aku susul pulang untuk menjemputmu dan Seungkwan. Ada yang harus kubahas dulu dengan dia” 

“Okay, hati hati Hyung” ucap Hansol

Mobil milik Seokmin terlebih dahulu menjauhi basement gedung itu. Meninggalkan Hansol yang masih termenung dengan hal hal diluar ekspektasi yang terjadi hari ini. 

“Lee Seokmin sudah gila ternyata” lirihnya sembari menyetir untuk pulang ke rumah keluarga Lee. 

post-image-65e9bad6c9d9b.jpg
cr on pinterest

In the car

“Hyung.." lirih Jisoo 

“Hmm? Yes, love?” 

“Kau tadi menciumku, Hyung.." 

Seokmin menghentikan mobilnya di pinggir jalan, menatap Jisoo yang sedari tadi nampak menunduk dan memainkan jari jarinya canggung. 

“Kau boleh memukulku, Jisoo. Tampar saja.” 

Seokmin memberikan pipi kanannya pada Jisoo. 

“Eh, ti-tidak.. Tidak Hyung, sungguh aku tidak bermaksud menyinggung, aku minta maaf" 

“Aku lancang, aku tau. Kau bisa mengadu pada Mama, biar Mama atau Papa yang memukulku, seharusnya aku memang tidak mencium mu. Aku minta maaf" 

“Tidak, Seokmin Hyung. Aku tidak akan memukulmu, terima kasih sudah ada untukku tadi. Aku sudah hampir menangis menghadapi Nayeon Sunbae, kemudian Chanyeol Sunbae muncul. Hansol sudah berkali kali memarahi Chanyeol Hyung tapi tetap saja begitu” 

“Love..” 

“Eh? Iya?” 

“Aku mulai menyukaimu, kau tau?” 

“EH? Eum.. Iya, Hyung..” 

“Love..” 

“Iya, Hyung?" 

“Seandainya aku menyakitimu, tolong bilang ya?”

“I-iya” 

“Okay, ayo kerumah. Mama udah rindu padamu. Apa apaan wanita tua itu, bilang rindu padamu. Padahal aku anaknya” 

“Beliau bertemu denganmu setiap hari Hyung..” 

“Dia mencintai kau sebagai menantu, Jisoo-ya.." 

blush

“Astaga, wajahmu merah. Malu ya, sayang?” ucap Seokmin dengan usil sembari tetap fokus menyetir

“Diem deh, Hyung! Jangan goda aku!" 

Seokmin tertawa sembari melajukan mobilnya menuju kediaman keluarga Lee. 

15 menit kemudian mereka telah memarkirkan mobilnya di halaman rumah besar itu. 

“Love, turunlah dulu..” 

“Hyung, ada yang harus aku sampaikan padamu..” 

Seokmin menengok ke arah Jisoo yang kini sudah menatapnya. 

“Oke? kenapa?” 

Jisoo menangkup wajah Seokmin dan melumat pelan bibir Seokmin. Seokmin yang kaget membalas setelah beberapa detik tubuhnya seolah kaku tersengat listrik. Tidak berapa lama Jisoo melepas ciumannya. 

“Terima kasih, Babe..” bisiknya di depan bibir Seokmin 

Kemudian Jisoo kabur keluar mobil untuk berjalan cepat dan masuk rumah keluarga Lee. Seokmin masih terpaku duduk di seat pengemudi memandang punggung Jisoo yang berjalan menjauh. 

“Berdoalah, Jisoo. Aku tidak memakanmu habis malam ini.” bisik Seokmin sembari tersenyum dan keluar mobil menyusul Jisoo. 

to be continue

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Sebelumnya Model X Model - Obsession
16
0
“Sunbaenim, bisa kita bertemu?” - Soo“Kenapa harus?” - Seok BXB - Kyeomshu - Seoksoo Mine - 2024
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan