
Happy Reading!!
Mau berhenti tapi nanggung. Mau jalan tapi ragu. Terus gue harus apa coba?
"Gue mau kita putus." Kata lelaki yang aku cinta sejak lama.
Bahkan aku masih pura pura baik saja. "Kenapa?"
"Ya,.. ya karena di agama gue gak ngebolehin pacaran." Alasan klasik namun menusuk relung hati.
"Oke, kalo itu penjelasan lo. Gue terima, tapi lo juga harus inget. Gue, berani berjuang selama ini buat kita dan lo nyerah gitu aja. Gak guna, Fine! Thanks buat semuanya." Aku hanya mampu menahan sesak saat...
Part 1
Happy Reading!!
Mau berhenti tapi nanggung. Mau jalan tapi ragu. Terus gue harus apa coba?
"Gue mau kita putus." Kata lelaki yang aku cinta sejak lama.
Bahkan aku masih pura pura baik saja. "Kenapa?"
"Ya,.. ya karena di agama gue gak ngebolehin pacaran." Alasan klasik namun menusuk relung hati.
"Oke, kalo itu penjelasan lo. Gue terima, tapi lo juga harus inget. Gue, berani berjuang selama ini buat kita dan lo nyerah gitu aja. Gak guna, Fine! Thanks buat semuanya." Aku hanya mampu menahan sesak saat didepan mu, lalu meninggalkan dirimu dengan Isak.
Sungguh, hari ini ... Entahlah.
***
Dunia gak belibet cuma muter di cinta monyet. Tergantung bagaimana kamu menyikapi situasi dan kondisi yang kamu hadapi. Inget ya, dunia kamu bukan cuma tentang cinta monyet. Lihat sekeliling mu, ada lebih banyak orang berharga yang pantas untuk kamu perjuangkan.
"Huaa... Huaa... Aaaa gue benci sama lo.!" Teriakan ku tak bisa mengukur sedalam sakit hati ini. Dekapan Anya sangat membantu untuk sandaran kesedihan, bahkan dia sampai bersimpuh dilantai karena tidak kuat menahan beban ku.
Dia selalu memberi aku dukungan dalam hidup ku, nasihat yang selalu ingin aku terapkan juga dalam hidup ku. "Udah tenangin diri lo, lo pasti kuat. Kalo memang dia pengen berubah harusnya lo dukung dia. Gak gini caranya Ta." Elusan di punggung ku memberi kekuatan tambahan.
Bisa dikatakan bahwa perempuan ini adalah sosok teman, sahabat, keluarga, bahkan musuh dalam satu tubuh. Namanya Anya Tafyf Alanza.
Orang yang selama ini menjadi penopang susah senang ku setelah keluarga. Dia orang yang luar biasa berpengaruh dalam kehidupan sederhana ku.
"Lo bayangin Nya, buat apa dia ngajak gue pacaran. ka... kalo akhirnya dia gituin gue Nya. Gue sakit ati, alasannya pun karena agama. Gue harus gimana gue ... gue gak mau Nya kilangan dia lagiii..." Aku hanya mampu bercerita dengan sesenggukan.
"Iya, gue tau perasaan lo Ta. Tapi lo juga harus tau, semua pasti ada alasan dan yang jelas selalu ada hikmahnya." Kata Anya mengelap ingus yang menempel dibajunya.
Bristaaa, kalo lo lagi gak kena musibah, udah abis lo sama gue. Mamii baju aku mii - mungkin Anya berucap seperti itu dalam hati. Sangat jelas dengan raut wajahnya kini.
"Nya, apa semua cowok yang dekat gue cuma mau mainin gue doang ya?"
"Gue salah apa Nya sama mereka? Bahkan gue tulus Nya sayang sama mereka."
"Mereka tega banget ninggalin gue Nya." Kata ku melantur yang masih sesenggukan. Terkadang mengelap ingus dengan tangan yang keluar begitu saja tanpa jijik. Karena ini diriku, ingus ku, milik ku.
"Kalo emang ini karma karena masa lalu, harusnya cuma sekali aja dong Nya. Gue mutusin pacar cuma sekali sisanya gue yang diputusin Nya."
Siapa suruh pacaran berkali kali. Ginikan jadinya.- Batin Anya menye-menye.
"Kurang apa coba Nya gue? Iya gue tau, gue kurang tinggi kan? Makanya mereka putusin gue?"
"Gitukan Nya?"
"Emang gak ada akhlak!" Kata Anya sudah panas.
"Tuhkan, lo aja tau kalo mereka gak ada akhlak. Mereka kan yang salah Nya" Ucap ku menggebu menerima pernyataan nya.
"Lo tuh, yang gak ada akhlak!" Kata Anya penuh penekanan.
"Njir, ko gue sih Nya. Kan disini gue yang tersakiti Nya. Ko lo belain mereka sih!" Wajah bingung dan rasa tidak terima disalahkan aku pancarkan.
"Lo itu ya Ta, kalo galau cerewet abiszz. Budek gue lama lama Ta. Ya Rabb." Kata Anya menyerah.
"Iye sori Nya. Khilap gue nih abis putus cinta." Aku sudah sedikit mengolah nada bicara menjadi memelas.
"Iya, gue tau itu Ta. Lagian ini bukan pertama kali Lo diputusin sepihak. Gak usah lebay gitu deh. Doi, eh maksud gue... Mantan doi Lo itu gak guna jugakan. Bisanya cuma nyakitin doang, bahagiain aja kagak. Masih aja Lo pertahanin. Jangan gila cuma gara gara Dia pilih cewek lain. Dia aja noh yang gak kuat iman, senggol dikit aja udah lupa daratan." Nasihat berguna dari Anya.
"Gimana ya Nya, masalahnya itu kita udah jalan 18 bulan. Bayangin 18 bulan Nya. Gak kayak yang la....." Kata ku terpotong begitu saja karena Anya menyahut tiba tiba.
"18 bulan tanpa kepastian maksudnya? Kalian itu pacaran kayak anak kecil tau gak.?"
"Noh, mantan baru Lo itu cuma nurutin kemauan temen temennya. Apa yang dia lakuin di elo itu cuma sebatas 'kata temen' bukan dari dia pribadi. Dan Lo juga tau itu Ta.!" Kata Anya mengingatkan hal yang lalu.
"Iya juga sih.. dia emang jahat sama gue. Dia lakukan apa yang temennya suruh doang. Dia juga Deket sama temen satu kelasnya, dia kira gue gak tau apa?." Mengingat kembali masa itu dimana aku menjadi orang bodoh karena cinta Abal abal. Kini hanya lesu setelah semua kejadian.
"Tapi Lo bego. Udah tau pacarnya selingkuh, masih aja percaya." Kata Anya tersulut emosi.
"Anyaaa, mana ada orang sayang tapi gak saling percaya? gue sakit ati.... Hiks.. dia jahat Nya..hiks" Aku kembali menangis sesenggukan mengingat masa indah saat bersama dirinya.
Anya kelimpungan mencari tisu yang dia lempar sembarangan karena ikutan gedek membahas masalah ini.
Mati aja Lo cowok gak tau diri! - Maki Anya dalam hati berulang kali. Aku terus menangis semakin kencang.
Akhirnya setelah menanti lama aku mulai bisa menenangkan diri. Anya yang melihat keterpurukan sahabat nya itu tidak tega. Aku yang sedang menonton TV disofa merasakan kehadiran seorang. Ternyata Anya disana.
" Eh, sini Nya. Duduk samping gue." Kata ku menepuk sofa kosong disamping. Anya menghampiri ku dan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Kebiasaan si curut.untung kagak nyanyi dia" Gumam Anya melihat kelakuan aneh sahabatnya satu ini. Walaupun masih bisa aku dengar.
" Apaan Nya? Lo mau??" Kata ku menyodorkan se-cup besar es krim coklat stroberi. Untuk mengalihkan pembicaraan, aku tidak ingin dia ikut terlanjur dalam kesedihan ku. Kebiasaan kalo sedang galau pasti nyemilin es krim sama coklat, kalo tidak pasti nyanyi lagu galau.
Lo orang paling aneh Ta. Nangis kayak orang kesetanan, bisa balik happy lagi cuma karena coklat dan es krim. Doa gue yang terbaik buat lo Ta. -Batin Anya penuh haru.
"Kagak Ta, buat yang lagi galau aja" kata Anya cuek, kemudian menonton TV dengan hikmat. Malam yang melelahkan bukan ?.
****
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
