Rumah Di Ujung Jalan

0
0
Deskripsi

Malam itu, mereka berjanji tidak akan pernah kembali ke rumah tua itu lagi. Namun, mereka tidak menyadari bahwa sesuatu telah mengikuti mereka keluar dari rumah tersebut, sesuatu yang tidak akan membiarkan mereka pergi dengan mudah.

Sebuah kota kecil yang terletak jauh dari keramaian, terdapat sebuah rumah tua di ujung jalan yang terlupakan. Rumah itu sudah lama kosong, dikelilingi oleh kebun yang tidak terawat dan pagar kayu yang hampir roboh. Penduduk sekitar seringkali mendengar suara aneh dari dalam rumah itu, terutama saat malam tiba.

Pada suatu malam yang dingin dan berkabut, sekelompok remaja memutuskan untuk menguji keberanian mereka dengan mengunjungi rumah tersebut. Mereka adalah Lisa, Tommy, Sarah, dan David. Mereka telah mendengar berbagai kisah menyeramkan tentang rumah itu, namun rasa penasaran mereka lebih besar daripada rasa takut yang menyelimuti.

“Apakah kalian yakin ini ide yang bagus?” tanya Sarah dengan suara bergetar saat mereka berdiri di depan gerbang yang berderit.

“Kita hanya akan melihat-lihat sebentar, lalu keluar,” jawab Tommy dengan senyum percaya diri. “Tidak ada yang perlu ditakutkan.”

Lisa meraih tangan David dengan erat, merasa jantungnya berdebar kencang. David, yang biasanya tenang, juga tampak gelisah. Namun mereka semua setuju untuk melanjutkan.

Dengan senter di tangan, mereka melangkah masuk ke dalam rumah melalui pintu depan yang terbuka sedikit. Begitu mereka melangkah masuk, bau lembap dan debu langsung menyambut mereka. Suara derit lantai kayu membuat suasana semakin mencekam.

“Kita harus tetap bersama,” bisik David. “Jangan ada yang terpencar.”

Mereka menyusuri lorong gelap yang dipenuhi sarang laba-laba. Di dinding, terdapat lukisan-lukisan tua dengan wajah-wajah yang tampak seperti mengikuti setiap langkah mereka. Saat mereka mencapai ruang tamu, mereka melihat sebuah piano tua yang rusak dan perabotan yang tertutup kain putih.

“Lihat, ada tangga ke lantai atas,” kata Lisa menunjuk ke arah tangga kayu yang tampak rapuh.

“Mungkin ada sesuatu di sana,” tambah Tommy dengan antusiasme yang sedikit dipaksakan.

Mereka menaiki tangga satu per satu, memastikan setiap langkah aman. Saat mencapai lantai atas, mereka menemukan lorong lain dengan pintu-pintu yang berjajar di kedua sisinya. Tommy membuka salah satu pintu dan menemukan kamar tidur yang tampak seperti sudah lama ditinggalkan. Tempat tidur dengan seprai yang sobek, cermin retak, dan lemari tua menambah suasana suram.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara aneh. Suara itu terdengar seperti seseorang berbisik, namun tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara.

“Apakah kalian mendengar itu?” tanya Sarah, suaranya hampir tidak terdengar.

Mereka semua mengangguk, wajah mereka memucat. Suara itu semakin keras, seperti datang dari ujung lorong.

“Ini bukan ide bagus,” bisik Lisa, suaranya gemetar.

Namun, rasa penasaran mereka tetap lebih kuat. Dengan perlahan, mereka berjalan menuju sumber suara. Di ujung lorong, mereka menemukan sebuah pintu kecil yang tampak berbeda dari yang lain. Pintu itu tampak lebih tua dan lebih menyeramkan, dengan ukiran-ukiran aneh di permukaannya.

“Apakah kita harus membuka pintu ini?” tanya David.

Tommy, dengan tangan gemetar, meraih gagang pintu dan membukanya perlahan. Pintu itu berderit keras, dan kegelapan menyelimuti mereka. Dengan senter yang menerangi jalan, mereka melihat sebuah ruangan kecil dengan dinding batu dan lantai yang penuh debu. Di tengah ruangan, terdapat sebuah peti kayu tua.

“Hanya sebuah peti tua,” kata Tommy dengan nada lega. “Mungkin tidak ada apa-apa di sini.”

Namun saat mereka mendekati peti itu, tiba-tiba peti tersebut bergetar dengan sendirinya. Mereka semua mundur ketakutan, dan suara bisikan berubah menjadi teriakan mengerikan.

Lisa berteriak, “Kita harus keluar dari sini sekarang!”

Dengan panik, mereka berlari keluar dari ruangan itu, turun tangga dengan cepat, dan keluar dari rumah tua tersebut. Mereka tidak berhenti berlari sampai mencapai jalan utama, napas mereka tersengal-sengal dan hati mereka berdebar kencang.

Malam itu, mereka berjanji tidak akan pernah kembali ke rumah tua itu lagi. Namun, mereka tidak menyadari bahwa sesuatu telah mengikuti mereka keluar dari rumah tersebut, sesuatu yang tidak akan membiarkan mereka pergi dengan mudah.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan